Homestay Jadi Perhatian dalam Bimtek di Labuan Bajo

oleh -1,575 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, LABUAN BAJO- Bimbingan teknis (Bimtek) yang diselenggarakan di Labuan Bajo Kamis (29/11) telah banyak memberikan ide-ide cemerlang untuk pengembangan wisata. Salah satu yang jadi perhatian dalam gelaran bimtek kali ini adalah keberadaan homestay di Desa Pasir Panjang sebagai salah satu penunjang pariwisata.

Homestay sangat dibutuhkan di setiap destinasi wisata guna menjadi salah satu pilihan dalam Hal akomodasi penginapan pada suatu destinasi Wisata. Homestay juga menjadi gerbang peluang bisnis jasa lainnya bagi Masyarakat disekitar destinasi wisata tersebut, seperti penyewaan kendaraan, jasa kuliner, jasa parkir, jasa pemandu wisata, penatu, dan cinderamata. Semua peluang usaha tersebut tentunya membutuhkan SDM sehingga kehadiran homestay  dinilai sebagai suatu langkah nyata guna mampu memberikan dampak ekonomi bagi Masyarakat dari sektor pariwisata.

Kehadiran homestay juga sejalan dengan tiga kunci utama pengembangan pariwisata, yakni atraksi, aksesibilitas, dan amenitas (3A). Keberadaan homestay juga menjadi pelengkap dari kesedian hotel-hotel yang ada dan dapat menjadi alternatif penginapan bagi wisatawan.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Pasir Panjang, Muhammad Tayeb’ mengatakan bimtek sangat bermanfaat bagi masyarakat di desa Pasir panjang. “Kita bisa mendengarkan langsung, yang mana selama ini hanya bisa mendengarkan melalui media mengenai strategi pemasaran ekowisata, Selain itu juga acara ini dapat menambah wawasan bagi kami terkait bagaimana kita mengetahui perkembangan wisata di daerah-daerah lain di Indonesia,” kata Muhammad Tayeb.

Muhammad Tayeb juga percaya desa Pasir Panjang tidak akan mengalami perubahan tanpa keberadaan pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata yang sangat membantu dan mendukung wisata di desa Pasir Panjang. Di desa Pasir Panjang ini sendiri telah memiliki 20 homestay, tetapi yang aktif hanya 2 homestay. Hal tersebut di karenanakan beberapa Hal seperti fasilitas homestay yang belum cukup memadai, salah satu nya yang mendasar seperti keterbatasan air bersih.

“Para tamu yang menginap di homestay sangat mengeluhkan kekurangan air bersih. kami berharap diadakannya ketersedian air bersih, agar bisa menunjang kegiatan pariwisata,” kata Muhammad Tayeb.

Harapan kedepan, kata Tayib, desa Pasir Panjang bisa menjadi desa wisata, sehingga masyarakat desa Pasir Panjang juga turut mencicipi nikmat nya dunia wisata dan tidak hanya menjadi penonton. Selain itu Tayeb juga menyatakan bahwa Masyarakat Desa Pasir Panjang sangat mendukung kegiatan pengembangan wisata baik yang dilakukan oleh pemerintah, lembaga swadaya Masyarakat, serta Investor karena dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut dapat juga memberikan dampak nyata bagi Masyarakat Desa Pasir Panjang.

“Kalau desa pasir panjang ini sudah memiliki homestay, setelah acara ini saya akan segera menghubungi ketua percepatan homestay,” ungkap Ketua Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata, David Makes.

David Makes akan berkoordinasi dengan Ketua Percepatan Homestay agar menurunkan tim percepatan homestay untuk mengevaluasi homestay yang sudah ada di Pasir Panjang khususnya terkait dengan pemasaran nya.

“Pasir Panjang ini setahu saya punya sanggar, punya berbagai macam potensi. Dari segi aksesibilitas saat ini Desa Pasir Panjang telah memiliki dermaga baru yang dapat menjadi penunjang bagi kegiatan pariwisata, Aktraksi sudah ada Sanggar kesenian yang dapat di optimalkan sebagai atraksi bagi wisatawan nantinya, Amenitas nya juga sudah ada karena punya Homestay. Berarti yang kurang hanya, Branding, Advertising dan Selling nya,” kata David Makes.

Seperti yang telah dikatakan tokoh masyarakat, M Tayeb tadi salah satu kebutuhan pokok desa Pasir Panjang untuk menunjang pariwisata adalah sumber air, paparnya.”

Sementara itu Menpar Arief Yahya mengatakan bimtek yang digelar memang bertujuan untuk memberi masukan tentang apa-apa yang harus dilakukan agar potensi wisata cepat mendatangkan wisman. Dari bimtek ini pula akan terurai persoalan-perosalan yang ada di depan mata.

“Selain memberikan ilmu, bimtek juga bisa memecahkan persoalan yang ada untuk kemajuan pariwisata kita,” ujar Arief Yahya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *