Huta Ginjang dan TB Center Membuka Famtrip Danau Toba

oleh -1,595 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID – Kementerian Pariwisata tidak pernah kendor untuk mempromosikan destinasi prioritas Danau Toba. Kali ini promosi dilakukan dalam bentuk Familiarization trip, alias famtrip. Tepatnya Promosi Destinasi Prioritas Danau Toba di Medan dan sekitarnya. Famtrip digelar 28 November hingga 1 Desember.

Famtrip Danau Toba diikuti sekitar 40 peserta dari berbagai daerah. Seperti Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, dan beberapa kota lainnya. Peserta sebagian besar adalah Travel Agent/Travel Operator (TA/TO). Agenda famtrip sangat padat. Buktinya peserta sudah langsung diajak berkeliling di sekitar Danau Toba.

Seluruh peserta famtrip tiba di Bandara Silangit sekitar pukul 11.30 WIB. Setelah makan siang, pemberhentian pertama adalah Geosite Huta Ginjang. Destinasi di Kecamatan Muara, Tapanuli Utara ini sangat spesial. Sebab, Oktober 2017 lalu, Preside Joko Widodo juga berkunjung ke tempat ini.

Dan benar saja,Huta Ginjang mampu membuat seluruh peserta famtrip terpesona. Begitu turun dari kendaraan, mereka langsung berhamburan mencari spot foto ideal. Foto bersama ataupun selfie menjadi aktivitas yang mereka lakukan.

Menurut Kepala Bidang Pemasaran Area I Regional I Kementerian Pariwisata Alfin Merancia, para pelaku pariwisata ini sengaja diundang untuk melihat langsung keindahan DanaunToba serta destinasi pendukungnya.

“TA/TO yang terlibat dalam famtrip ini, juga terlibat dalam sales mission Danau Toba yang kita gelar diberbagai kota. Mereka kita perkenalkan langsung dengan destinasi ini. Karena kita berharap para travel agent ini bisa maksimal saat mempromosikan Danau Toba,” papar Alfin, Rabu (28/11).

Puas menikmati Huta Ginjang, rombongan kemudian bergerak menuju Museum TB Silalahi atau TB Silalahi Center, di Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa). Museum ini adalah milik seorang jenderal yang menjadi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara di Kabinet Pembangunan VI. Ia adalah Tiopan Bernhard (TB) Silalahi.

Museum ini memperlihatkan koleksi pribadi TB Silalahi. Mulai dari pakaian dinas, senjata, kendaraan, dan lainnya. Museum ini sangat menarik. Karena tetap menampilkan budaya Batak. Yup, tepat di bagian belakang gedung TB Silalahi Center, terdapat rumah-rumah adat Batak dari berbagai daerah.

Di TB Silalahi Center, terdapat juga Museum Batak. Museum ini menampilkan keanekaragaman budaya Batak. Termasuk pakaian adat yang sangat beragam.

“Jadi, dalam famtrip ini kita memperkenalkan semua potensi yang dimiliki Danau Toba. Baik potensi alam maupun budaya. Kita ingin peserta mendapatkan lengkap. Jadi sebagai bahan promosi pun bisa lebih baik,” papar Alfin.

Sedangkan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh, mengatakan Danau Toba harus dipromosikan lebih masif.

“Sebab, dengan statusnya sebagai destinasi super prioritas, Danau Toba diharapkan bisa mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar. Untuk itu promosi harus terus dilakukan. Semua potensi harus dimaksimalkan,” papar Masruroh yang biasa disapa Iyung.

Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai Danau Toba memiliki segala yang dibutuhkan oleh wisatawan.

“Danau Toba adalah destinasi yang kaya akan alam dan budaya. Hal ini harus terus digali dan diperkenalkan ke wisatawan. Caranya melalui TA/TO. Kita akan terus mempromosikan Danau Toba. Karena kita berharap target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara tahun 2019 bisa tercapai. Salah satunya dengan meningkatkan kunjungan wisman di Danau Toba,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *