Implementasikan CHSE dan Tetap Gulirkan Event, Belitung 100% Siap Sambut Wisatawan

oleh -416 views
oleh

BELITUNG – Destinasi Belitung 100% siap menyambut wisatawan di masa transisi New Normal. Sebab, destinasi dan akomodasi di Belitung mengimplementasikan program CHSE (Cleanlinnes, Health, Safety, Environment Sustainability). Belitung juga tetap menggulirkan kalender event sepanjang 2021 dengan acuan protokol kesehatan.

Kesiapan Belitung menyambut wisatawan direkam melalui program Famtrip Kemenparekraf/Baparekraf, pada akhir Februari 2021. Para peserta Famtrip pun mengekplorasi Belitung dari berbagai aspek, mulai atraksi, akomodasi, hingga aksesibilitasnya. Bupati Belitung Sahani Saleh mengungkapkan, destinasi selalu siap menyambut kunjungan wisatawan karena menjalankan CHSE.

“Belitung menjalankan CHSE secara ketat. Itu artinya, Belitung sangat aman dikunjungi oleh wisatawan. Protokol kesehatan dijalankan dengan baik, lalu sarana pendukungnya juga sudah dilengkapi. Saat ini memang ada kendala di jumlah penerbangan, tapi semua akan berangsur menuju kondisi normal lagi,” ungkap Sahani.

Menguatkan kembali sektor pariwisata, Belitung sudah menyiapkan sedikitnya 65 kalender event. Ada potensi bertambah 6-7 event. Komposisinya pun sangat beragam, mulai dari seni, budaya, hingga sport tourism. Sepanjang Maret 2021, setidaknya ada 3 event besar yang siap digulirkan. Pada 3-14 Maret 2021 digulirkan Triatlon, lalu disusul Marching Band Nasional sepanjang 23-24 Maret. Ada juga event Balap Sepeda yang digulirkan 27 Maret 2021.

“Pariwisata Belitung tetap bergerak di semua lini. Semua juga sesuai standardisasi CHSE. Kami terus menggulirkan event. Selain menarik wisatawan, beragam atraksi untuk menghidupi pelaku pariwisata hingga ekonomi kreatif. Pergerakan wisatawan mulai membaik, meski belum pulih. Semuanya memang drop karena Covid-19,” terang Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Jasagung Haryadi.

Terimbas pandemi Covid-19, pergerakan wisatawan di Belitung menyusut hingga 70%. Sebelum infeksi Covid-19, Belitung adalah magnet potensial penarik wisatawan. Sepanjang 2019, pergerakan wismannya mencapai 19.063 orang. Naik 36,16% atau 5.063 orang wisman dari tahun sebelumnya. Sepanjang 2018 arus wisman yang masuk Belitung berkisar 14 Ribu orang saja.

Mengacu komposisi arus wisman sepanjang 2019, Malaysia masih menjadi donatur terbesar dengan 6,764 orang. Pergerakan wisatawan Singapura mencapai 2.420 orang, lalu 2.171 wisatawan asal Tiongkok. Ada juga 928 wisatawan paspor Amerika Serikat. Wisatawan Korea Selatan berjumlah 897 orang, 733 orang asal Belanda, hingga 692 paspor Jepang.

“Semua aspek pariwisata Belitung sangat bagus. CHSE diterapkan menyeluruh. Destinasi ini memberi jaminan kesehatan dan keselamatan bagi wisatawan yang berkunjung. Dengan potensinya, Belitung ini sangat layak sebagai destinasi utama liburan. Alam, budaya, hingga kulinernya sangat luar biasa,” papar Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf Vinsensius Jemadu.

Belitung memiliki beragam destinasi unggulan. Selain Tanjung Kelayang dengan festivalnya, ada juga destinasi Pulau Lengkuas, Pantai Tanjung Tinggi, hingga Pulau Memperak. Pulau Memperak memiliki daya tarik sebagai spot snorkling terbaik. Zona destinasi lainnya Kawasan Pantai and Resort Bukit Berahu, Pantai Punai, Kampong Dedaun, Tanjung Binga, atau Burung Mandi.

“Belitung menjadi referensi wisata terbaik. Suasana pantainya sangat khas dan eksotis. Belitung ini juga punya banyak produk ekonomi kreatif melalui UMKM-nya. Ada banyak cindera mata yang ditawarkan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua yang sudah memilih Belitung sebagai destinasi berlibur,” tutup Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area I Kemenparekraf Taufik Nurhidayat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *