Indahnya Desa Wisata Bagot, Surga Tersembunyi di Pulau Samosir Danau Toba

oleh -806 views
oleh

DANAU TOBA – Salah satu keindahan Danau Toba adalah Desa Wisata Bagot yang terletak di Lumban Sitanggang, Desa Parlondut, Pangururan, Kabupaten Samosir. Indahnya Desa Wisata Bagot bak surga tersembunyi. Desa Wisata Bagot dibentuk oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lumban Sitanggang, diresmikan oleh Bupati Kabupaten Samosir, Rapidin Simbolon dan Kepala Dinas Pariwisata Sumut, Ria Telambanua pada Jumat, 11 September 2020. Lokasinya cukup strategis, berhadapan langsung dengan Gunung Pusuk Buhit dengan latar Danau Toba nan indah.

Sebagai destinasi wisata, nama Bagot diambil dari Bahasa Batak yang artinya pohon nira yang menghasilkan tuak. Penyematan nama ini karena kawasan Lumban Sitanggang, Desa Parlondut, Pangururan, Samosir ini banyak pohon nira dan menghasilkan pohon nira.

Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Oni Yulfian menjelaskan, sebagai sebuah destinasi wisata, Desa Wisata Bagot memiliki keunggulan untuk menarik minat wisatawan datang berkunjung. “Desa Wisata Bagot memiliki keindahan alam yang cukup mempesona wisatawan yang datang berkunjung. Ini adalah salah satu kekuatan Desa Wisata Bagot,” ujar Oni, Selasa (16/3/2021).

Tak hanya keindahan alam, kelestarian budaya juga menjadi kekuatan Desa Wisata Bagot. Ia menilai produksi minuman dari pohon nira sebagai kekuatan Desa Wisata Bagot yang terus dilestarikan. “Itu adalah tradisi dan budaya yang menjadi nilai tambah pesona Desa Wisata Bagot ini. Atraksi semacam ini menjadi daya unggul bagi destinasi wisata untuk dapat terus bertahan,” kata Oni.

Sub Koordinator Area I Kemenparekraf/Baparekraf, Andhy Marpaung menambahkan, keberadaan Desa Wisata Bagot memperkuat Danau Toba sebagai destinasi wisata super prioritas. “Desa Wisata Bagot merupakan daya dukung Danau Toba sebagai kawasan destinasi wisata super prioritas. Keberadaannya menambah khasanah kekayaan destinasi wisata di Danau Toba,” kata Andhy Marpaung.

Di sisi lain, ia menilai Desa Wisata Bagot merupakan destinasi lengkap yang memadukan keindahan alam, budaya dan kuliner. Ketiganya menjadi pembeda Desa Wisata Bagot dibanding desa wisata dan destinasi lainnya, baik di kawasan Danau Toba maupun di Indonesia. “Kekuatan itu menjadi padu dalam bingkai desa wisata. Wisatawan dapat menikmati pemandangan, merasakan denyut budaya dan adat istiadat yang masih terjaga dan kuliner khas lokal,” papar Andhy Marpaung.

Koordinator Destinasi Area I Kemenparekraf/Baparekraf, Wijonarko tradisi berjalan cukup baik di Desa Wisata Bagot ini. Tak hanya kuliner minuman Bagot saja yang bisa dinikmati, penganan-penganan tradisional Batak juga dapat dinikmati. Seperti, Bolu Bagot yang terbuat dari Bagot, Kue Tuk-tuk Bagot, dan Ubi Rebus Bagot. “Pemandangan danau dengan latar gunung yang indah menjadi spot untuk berswafoto yang dapat dinikmati,” papar Wijonarko.

Dikatakannya, Desa Wisata Bagot bisa menjadi daya ungkit Kabupten Samosir dan Danau Toba sebagai sebuah kawasan wisata. Keberadaannya cukup strategis dan memberi warna berbeda dari destinasi di sekitarnya. “Ketika pandemi berakhir tentu Desa Wisata Bagot akan menjadi tujuan alternatif bagi wisatawan yang datang berkunjung ke Danau Toba,” tutur Wijonarko.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *