Ingin Dapat Kehangatan di Crossborder Skouw, Datang Saja ke Catta

oleh -1,083 views
oleh

JAYAPURA – Wilayah crossborder Skouw memiliki banyak destinasi yang bisa dikunjungi. Salah satu yang direkomendasikan adalah Catta, yang berada di Mosso. Yaitu pemandian air panas. Kunjungan ke Catta akan semakin seru buat kalian yang suka petualangan. Karena, Catta juga menawarkan rasa petualangan yang asyik.

Biar lebih lengkap, datanglah ke Catta saat Festival Crossborder Skouw 2019 digelar 9-11 Mei 2019. Lokasinya ada di PLBN Skouw, Jayapura, Papua. Festival ini akan menyajikan pesta reggae. Konten pengisinya terdiri dari Ras Muhammad, Dave Solution, dan Vanimo Natives Band (Papua Nugini).

“Catta atau mata air panas menjadi fenomena unik. Sebab, di wilayah Skouw tidak memiliki gunung api. Mata air panas biasanya identik dengan gunung api yang ada di sekitarnya. Lazimnya selalu begitu, tapi Catta berbeda. Untuk itu, Catta juga wajib dikunjungi,” ungkap Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, Rabu (3/4).

Dari beragam literatur, teori munculnya Catta dilatarbelakangi 2 potensi. Asumsi 1 sebagai reaksi akibat patahan atau sesar bumi. Efek ini ditimbulkan dari Sesar Jayapura yang melintasi Kota Jayapura. Asumsi lainnya diperkirakan sebagai aktivitas gunung berapi di wilayah Papua Nugini. Ricky pun menambahkan, wisatawan bisa melakukan penelitian terkait munculnya Catta.

“Latar belakang munculnya Catta menarik untuk disingkap. Silahkan saja bila wisatawan tertarik untuk ikut menyusun teori baru. Tapi, dasarnya harus tetap ilmiah. Mengunjungi Catta ini tidak ruginya, sebab ada banyak experience yang akan didapatkan wisatawan. Destinasi ini sangat eksotis,” lanjutnya.

Catta juga menawarkan wisata adventure. Mata air panas ini berada pada jarak 8 Km dari Kampung Mosso. Waktu tempuhnya sekitar 3 jam dengan berjalan kaki. Perjalanan menuju Catta akan menjadi wisata trekking yang mengesankan. Sebab, para wisatawan akan disuguhi pemandangan eksotis khas Bumi Cenderawasih.

Wisatawan bisa merasakan kesegaran rimbunnya hutan tropis. Selain kesejukan iklim mikronya, udara yang dihasilkan sangat berkualitas. Wisatawan bisa memanen oksigen sebanyak mungkin. Tubuh akan semakin ringan melalui panorama menawan bebukitan lengkap dengan liukan sungai. Belum lagi, aneka suara burung yang terus terdengar di sepanjang perjalanan.

Beragam burung yang kerap ditemui di sini adalah Rangkong Papua. Ada juga Burung Kakaktua juga Nuri. Kekuatan vegetasinya, diantaranya tanaman pakis hutan.

“Perjalanan menuju Catta tentu menjadi gambaran menarik. Wisatawan dijamin akan mendapat paket liburan lengkap bila mengunjungi Catta. Selain alam eksotis, ada juga pesta reggae dari Festival Crossborder Skouw 2019,” jelas Ricky lagi.

Bukan hanya melihat, wisatawan juga bisa menikmati kehangatan Catta. Wisatawan bisa berendam, tapi spotnya agak jauh dari sumbernya. Venue terbaik ada di pertemuan aliran air panas dan Sungai Mosso. Dengan potensi besarnya, Catta terus didorong menjadi destinasi terbaik di crossborder. Destinasi ini bisa dikunjungi oleh semua, termasuk wisatawan asal PNG.

“Potensi besar memang dimiliki Catta. Kawasan ini akan menjadi destinasi wisata unggulan karena unik dan menarik. Fenomena air panas di Papua cukup langka ditemui. Bila berkunjung ke sana, wisatawan juga akan mendapatkan banyak kegembiraan. Catta akan ikut meningkatkan pergerakan wisatawan di Skouw, khususnya dari PNG,” papar Ricky.

Menjadi destinasi masyarakat di perbatasan (Papua dan PNG), lalu lintas wisatawan di PLBN Skouw ini cukup tinggi. Mengacu data PLBN Skouw pada Agustus 2018, pergerakan rata-rata wisatawan PNG mencapai 1.000 orang per hari. Angka ini akan meledak hingga 5.000 orang per hari pada moment libur tertentu, seperti hari raya.

“Skouw secara keseluruhan sangat unik. Ada banyak potensi besar yang dimiliki destinasi ini. Catta atau mata air panas tentu menjadi komoditi yang sangat menarik. Kami yakin, destinasi Catta akan mendapat porsi branding besar dari panggung Festival Crossborder Skouw 2019. Apalagi, event ini selalu menarik wisatawan PNG dalam jumlah besar,” tutup Meteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *