Inovasi di Perbatasan, Kemenpar Agendakan Sosec Malindo Fun Bike di 2019

oleh -1,339 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, KALBAR – Sebagai upaya memajukan pariwisata di daerah perbatasan (cross border tourism), Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berencana berkolaborasi dengan komunitas menggelar Sosec Malindo Fun Bike, Desember 2019 nanti. Kegiatan ini digagas dengan menggandeng komunitas sepeda di daerah setempat.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung mengatakan, Sosec Malindo sendiri sebenarnya merupakan kegiatan rutin tahunan yang digelar antara Kalimantan Barat, Indonesia dan Negeri Sarawak, Malaysia. Agar peserta Fun Bike dari Serawak dapat menikmati atraksi wisata sepanjang perjalanan. Untuk itu, akan disiapkan atraksi-atraksi menarik di setiap etape.

“Melalui acara fun bike ini, kami juga berharap ada nilai tambah dari kegiatan rutin Sosec Malindo. Ada hiburan dan ada ‘tamu’ yang bisa didatangkan. Antara lain dari Entikong, Sambas, Aruk, Singkawang, dan Pontianak,” ujarnya, Senin (11/2).

Adella mengatakan bahwa panitia menginformasikan akan ada ada 500 orang dari negara tetangga yang turut meramaika Sosec Malindo Fun Bike nanti. Ia pun berharap gelaran perdana tersebut sukses, sehingga bisa berlanjut ke tahun-tahun berikutnya. Sebab, imbasnya jelas menguntungkan daerah setempat. Terutama daerah yang dilintasi funbike tersebut. Penginapan, restaurant, sovenir, dan akan ada perputaran uang yang tak sedikit.

Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono menambahkan, Malindo adalah kawasan perbatasan antara Sintang dan Entikong, Malaysia. Pendatang tidak perlu khawatir terkait kondisi infrastruktur. Meski daerah perbatasan, saat ini infrastuktur jauh lebih baik. Dan di beberapa tempat masih dilaksanakan pembangunan.

“ Pada saat ini, PLBN telah dibangun pos lintas batas yang sangat megah. Ini akan memberikan kenyamana bagi pelintas batas kedua negara,”ujar Sapto.

Menurut Sapto, Sosec Malindo Fun Bike adalah gagasan yang menarik. Dengan event tersebut, destinasi di Indonesia akan semakin dikenal masyarakat luas, baik dari Negeri Serawak maupun dari Indonesia sendiri. Tinggal kemasannya yang perlu dimatangkan. Sehingga, kegiatan ini bukan hanya memberi manfaat sehat, tetapi benar-benar menghibur.

“Untuk menarik Fun Bike akan diadakan bazaar, ada pasar kaget, sehingga saat mereka singgah akan terjadi transaksi di masyarakat. Mungkin juga nantinya ditambah dengan pentas musik seperti kegiatan di wilayah perbatasan lainnya. Musik akan membuat acara semakin semarak dan menarik minat warga untuk datang ke lokasi,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, wisatawan Malaysia paling mudah ditarik ke Indonesia lewat perbatasan. Karenanya, beragam atraksi terus digencarkan di dekat pintu-pintu masuk Tanah Air. Termasuk di Kalimantan Barat.

“Layaknya tuan rumah terhadap tamu, masyarakat perbatasan juga harus bisa menyambut wisatawan dengan baik. Jika mereka datang dengan senyum, maka pulang pun harus dengan senyum. Kita serumpun dengan Malaysia, akan banyak kesamaan dengan negara tetangga kita dalam berbagai aspek,” ingatnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *