Jabar Jadikan Pariwisata Sebagai Motor Perekonomian

oleh -1,743 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, MAJALENGKA – Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah memproklamirkan diri sebagai provinsi pariwisata. Hal itu dinyatakan langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada acara Ngapung Bareng Ti Kertajati, di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Rabu, (9/1).

“Dengan bangga Provinsi Jawa Barat mendeklarasikan lima tahun ke depan motor ekonomi kami adalah pariwisata. Tahun ini saja hampir setengah triliun rupiah kami belanjakan untuk pengembangan pariwisata di 40 titik se-Jawa Barat. Baru 2019, kebayang lima tahun,” kata Ridwan Kamil.

Menurut dia, Jawa Barat punya potensi alam yang indah. Hanya kurangnya akses serta belum gencar promosi membuat Jabar belum dikenal secara luas. Seperti Halnya kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).

Menurutnya, Kawasan ini memiliki potensi yang sangat menjanjikan. Untuk itu potensi ini harus harus terus dioptimalisasi. Gubernur mengajak seluruh pihak terkait untuk gencar mempromosikan kawasan Ciayumajakuning ini.

“Saya instruksikan para kepala daerah di wilayah Ciayumajakuning dalam waktu dua minggu ke depan, mengadakan rapat bersama para Kepala Dinas Pariwisata. Kawasan ini harus merancang penyelenggaraan festival yang unik dan mampu “menggaet” kunjungan wisatawan,” ucapnya.

Hal ini menjadi penting. Pasalnya kawasan Ciayumajakuning kini telah memiliki BIJB sebagai komponen akses yang representatif. Menurutnya BIJB telah siap menjadi salah satu pendorong ekonomi baru di Jawa Barat, khususnya wilayah Ciayumajakuning.

“Masa depan futuristik Jawa Barat, akan ada di segitiga Patimban, BIJB, dan Kawasan Ciayumajakuning. Kawasan ini, akan menjadi kawasan yang paling canggih pertumbuhannya. Saya akan kawal jangan sampai opportunity ekonominya jangan sampai berantakan,” ujarnya

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, BIJB Kertajati, Ciayumajakuning dan Patimban, adalah potensial. Dengan fasilitas yang masif itu, opportunity bisnis Jawa Barat dapat bergerak bebas.

“Sekarang kita bisa mengundang investor. Patimban ukurannya sama besar dengan Tanjung Priok. Patimban dan kertajati akan berhubungan, sehingga Ciayumajakuning akan jadi “new city development” yang punya karakter industri, dan tourism sekaligus,” katanya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani memuji keseriusan Jawa Barat.

“Siapa yang meragukan pariwisata Jawa Barat. Alam dan budayanya sangat luar biasa. Sekarang semuanya akan terangkat lebih maksimal lagi karena ada komitmen dari Gubernur untuk memajukan pariwisata,” tutur Rizki, didampingi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung.

Kabid Pemasaran Area I Kemenpar, Wawan Gunawan, mengutarakan hal serupa.

“Pariwisata Jawa Barat akan melesat lebih cepat. Karena ada dukungan nyata. Ada CEO commitment. Kita tunggu saja progressnya,” papar Wawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun langsung ikut angkat suara. Menurut Menpar adalah pilihan yang tepat jika Jabar menjadikan pariwisata sebagai core perekonomiannya. Terlebih saat ini pemerintah pusat terus mengenjot berbagai infrasturktur untuk mengangkat potensi Jabar. Seperti halnya dengan keberadaan BIJB yang merupakan berkah yang harus dimaksimalkan.

“BIJB adalah modal untuk Jabar dapat muncul di pentas pariwisata nasional. Selama ini, kelemahan di Jabar bagian selatan dan timur adalah akses. Padahal potensinya sangat luar biasa. Ini tentu harus diantisipasi. Kemenpar akan terus mendorong percepatan kesiapan daerah dengan berbagai program. Sehingga masyarakat merasakan dampak positif peningkatan perekonomian karena pariwisata,” ujar Menpar Arief Yahya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *