Jelang Robo-robo, Keraton Mempawah Cuci Pusaka

oleh -758 views
oleh

MEMPAWAH- Even budaya Robo – Robo sudah memulai rangkaian acaranya sejak Senin (21/10). Rangkaian acaranya dimulai dengan prosesi pencucian benda-benda pusaka Keraton Mempawah.

Agendanya sudah start sejak pagi hari. Pagi harinya, pihak keluarga Kerajaan yang dipimpin langsung Raja Mempawah ke-XIII Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim melaksanakan pelepasan Puaka / satwa. Dan sorenya, keluarga kerajaan mengadakan ritual budaya mencuci benda pusaka peninggalan Istana Amantubillah Mempawah. Prosesi ini digelar di Taman Benteng Batu, di lingkungan Istana Amantubillah.

Sejumlah barang pusaka terlihat dikeluarkan dan dibawa menuju taman untuk dicuci. Pedang, pisau, tombak, meriam dan berbagai pusaka lainnya dikeluarkan untuk dicuci dan dibersihkan.

Pencucian benda pusaka ini turut disaksikan langsung oleh tamu undangan yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia.

Raja Mempawah ke-XIII Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim mengatakan bahwa membersihkan pusaka ini berarti untuk kembali mengingat sejarah dan menghargai sejarah.

“Kita bersihkan pusaka. Artinya leluhur kita, kita ingat kembali. Ini sama seperti saat kita ziarah. Kuburan kita bersihkan, artinya apa kita mengingat kembali sejarah kita, asal kita,” tuturnya.

Hari kedua, Selasa (22/10), agendanya lain lagi. Acara dilanjutkan dengan ziarah kubur. Ratu dan rombongan akan datang ke makam Raja I.

Selanjutnya diadakan pula Musyawarah Alam Raja-raja dan Para Bangsawan. Acara ini diikuti tetua adat, para pemuda, perwakilan mahasiswa dan lainnya.

Yang tak kalah penting di hari kedua Festival Robo-robo, adalah Ritual Adat Toana. Ini merupakan ritual adat Penganugerahan Gelar Amantubilah di lingkungan kerajaan.

“Saya setuju pentingnya menempatkan raja, ratu, sultan, pemangku adat, dan kepala suku dalam setiap aspek kehidupan di Mempawah. Ini sebagai bentuk penghargaan darma bakti atas jasa-jasa dan pengorbanan mereka,” ujar Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Fahmizal Usman.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik budaya yang diangkat dalam acara ini. Ia menuturkan, budaya menjadi salah satu alasan ketertarikan turis. Karena itu, ia berpesan, budaya harus dilestarikan. Ia pun mendorong agar para penggiat kebudayaan mampu menghasilkan daya kreasi yang bernilai komersil tinggi.

“Yang terpenting, budaya harus terus dilestarikan. Semakin dilestarikan, akan makin menyejahterakan,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *