Kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Diperbesar 76%

oleh -1,233 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID – Bandara I Gusti Ngurah Rai semakin kebanjiran penumpang. Untuk memberikan kenyamanan, kapasitas bandara diperbesar 76%. Apron diperluas dan dibuat permanen. Struktur runway-nya diubah agar bisa didarati pesawat berbadan jumbo.

Secara riil, daya tampung Bandara I Gusti Ngurah Rai dinaikan menjadi 37 juta penumpang per tahun. Angka ini naik 76% dari kapasitas sekarang sebanyak 21 Juta orang per tahun.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengungkapkan, kapasitas Bandara Ngurah Rai dinaikan untuk mengoptimalkan pariwisata Bali.

“Bandara Ngurah Rai ini memang harus ditingkatkan kapasitasnya. Sebab, pergerakan penumpang di Ngurah Rai positif. Penambahan kapasitas ini juga sebagai daya dukung terhadap pariwisata Bali. Sebab, Bali ini memiliki target wisman yang besar di 2019,” ungkap Faik, kemarin.

Pergerakan penumpang yang menggunakan Bandara Ngurah Rai memang menjanjikan. Sepanjang Januari hingga September 2018, bandara ini dilewati 4,61 Juta wisman. Jumlah ini naik 1,32% dari arus wisman direntang sama 2017. Angka riilnya 4,55 Juta wisman. Pada rentang 2018 itu, sebanyak 1,1 Juta adalah wisatawan Tiongkok. Wisatawan Eropa berjumlah 1,1 Juta dengan 3 besar Inggris, Prancis, Jerman.

Demi mendukung target kunjungan wisman nasional pada 2019, Pulau Dewata pun diberi beban 8 Juta wisman. Jumlah tersebut memenuhi slot 40% dari total target nasional 20 Juta wisman.

“Transportasi udara ini sesuatu yang vital. Sebab, sebagian besar wisman menggunakan jalur udara saat masuk ke Bali. Untuk itu, penambahan kapasitas Bandara Ngurah Rai jadi opsi terbaik,” terang Faik lagi.

Ada beberapa treatment yang dilakukan Angkasa Pura I. Seperti memperpanjang runway sekitar 400 Meter. Runway ini nantinya akan memiliki panjang total 3.400 meter. Dengan panjang ini, Bandara Ngurah Rai pun bsia didarati pesawat terbesar Airbus A-380. Pesawat raksasa ini memiliki kapasitas penumpang 500 orang.

“Penambahan panjang runway 400 Meter ini sangat ideal. Sebab, kami harus mengakomodir kebutuhan pesawat berbadan lebar. Kehadiran pesawat besar seperti Airbus A-380 tentu sangat efektif karena daya angkutnya besar,” kata Faik.

Proses pengerjaan perpanjangan runway 400 Meter ditarget kelar periode 2022/2023. Selain menambah panjang runway-nya, Bandara Ngurah Rai juga terus melakukan pengembangan terminal penumpang. Selain itu, bandara juga melakukan pengembangan apron dengan luas 35 Hektar. Pengembangan apron sebelumnya dilakukan guna mengakomodir kebutuhan pertemuan IMF dan Bank Dunia seluas 8 hektar.

“Pengembangan bandara Ngurah Rai ini dilakukan secara menyeluruh. Dengan begitu, semuanya akan optimal. Pelayanan penerbangan juga makin bagus dan nyaman. Sebab, peminat maskapai dunia masuk ke Bali saat ini sangat tinggi. Mereka harus mengantre agar bisa masuk ke Bali,” ujarnya lagi.

Pengembangan Bandara Ngurah Rai respons positif Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

“Kami harus mengapresiasi Angkasa Pura I yang terus mengembangkan Bandara Ngurah Rai. Bali ini memang butuh bandara dengan kapasitas besar. Arus masuk wisatawan ke sana sangat besar. Apalagi, ada terget besar 20 Juta wisman di tahun 2019 ini,” terang Menteri asal Banyuwangi ini.

Saat ini bandara ini memiliki slot 35 penerbangan per jam. Kemampuan slot penerbangan ini naik 52,2% dari 2 tahun lalu. Sebab, sebelumnya Bandara Ngurah Rai hanya punya slot penerbangan 23 pergerakan per jam. Menpar menambahkan, kenaikan kapasitas bandara jadi sinyal positif perekonomian Bali.

“Penambahan kapasitas Bandara Ngurah Rai ini sangat menguntungkan pariwisata Bali. Apalagi, di Bali Utara juga segera dibangun bandara baru. Bila kedua bandara ini full beroperasi, bisa dipastikan arus masuk wisatawan akan bertambah besar. Artinya, perekonomian bergerak dan kesejahteraan masyarakat ini naik,” tutup Menpar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *