Ke Sail to Natuna 2019 ? Alif Stone Park Menunggu Anda

oleh -1,242 views
oleh

NATUNA – Sail to Natuna kembali digelar. Tepatnya tanggal 10-15 Juni 2019. Event tahunan ini juga didukung Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dan Kementerian Pariwisata RI. Dengan sopport tersebut, diharapkan gelaran ini semakin meriah. Terlebih, Natuna memiliki banyak potensi wisata bahari yang layak dikunjungi, sebelum atau sesudah kegiatan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Natuna, Hardiansyah mengatakan, setidaknya ada 32 yacht peserta mancanegara yang ambil bagian pada Sail to Natuna 2019. Beberapa diantaranya dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya yakin event ini akan meriah. Bahkan lebih meriah dari tahun 2018,” ujarnya, Senin (10/6).

Kepala Dispar Kepulauan Riau Boeralimar menambahkan, wilayah Kepulauan Riau memiliki potensi wisata bahari yang cukup indah dan potensial untuk diangkat ke dunia internasional. Potensi tersebut menyebar hampir di seluruh kabupaten/ kota, salah satunya di Natuna.

“Sail to Natuna 2019 menjadi salah satu upaya kami untuk mempromosikan potensi pariwisata bahari di Provinsi Kepulauan Riau. Dengan kegiatan ini, kami berharap dapat lebih mengangkat keindahan laut yang ada di sini, sehingga berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan,” jelasnya.

Menurut Boeralimar, beberapa pantai di Natuna terkenal sangat indah dan menjadi tujuan wisata. Antara lain Alif Stone Park, Pantai Batu Kasah, Pantai Tanjung, Pulau Senua, dan Tanjung Datuk.

Alif Stone Park terletak di Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna. Alif Stone Park atau Taman Batu Raksasa memang mirip dengan Pantai Tanjung Tinggi di Belitung. Dengan hamparan batu granit yang menjulang tinggi, Alif Stone Park menjadi salah satu destinasi utama di Natuna. Tempat wisata ini adalah perpaduan antara pantai pasir putih, air laut yang jernih serta gugusan batuan granit yang mempercantik kawasan.

Sementara Pantai Batu Kasah, dikenal juga sebagai Pantai Cemaga karena berada di Desa Cemaga. Pantai ini juga menjadi salah satu tujuan liburan akhir pekan warga Ranai dan sekitarnya. Dengan jarak 30 kilometer dari Ranai, pantai ini bisa dicapai dalam waktu 40 menit berkendara karena jalan yang relatif sepi. Saat kendaraan memasuki Desa Cemaga, akan terlihat berderet pantai dengan jajaran batu granit di tepiannya. Hanya saja, yang sering dikunjungi adalah Pantai Batu Kasah.

Selanjutnya Pantai Tanjung, adalah pantai yang paling banyak diburu penduduk Natuna di akhir pekan. Selain pantainya yang landai, ada deretan warung yang menyediakan makanan dan minuman. Anak-anak biasanya bermain dengan papan kayu, lantai bermain dengan ombak, bergaya seperti para peselancar. Pantainya juga cukup panjang, sehingga wisatawan mempunyai pilihan spot yang banyak untuk menikmati pantai. Pantai ini bisa dicapai dalam waktu 20 menit dari pusat kota, karena berada di Jalan Raya Sepempang, Bunguran Timur Laut.

Untuk Pulau Senua, berada di wilayah Kecamatan Bunguran Timur, tepatnya di seberang Desa Sepempang. Kawasan ini adalah tempat yang sempurna bagi traveler yang mencari lanskap alam pantai yang eksotis dengan alam bawah laut yang magis. Perairan Pulau Senua memang dikenal berisi penuh dengan terumbu karang yang tumbuh subur. Di dalamnya hidup berbagai macam biota laut. Apalagi air laut di kawasan pulau ini terkenal memiliki visibilitas yang cukup jernih.

Terakhir Pantai Tanjung Datuk, adalah pantai yang memiliki kharakteristik paling berbeda dengan kebanyakan pantai di perairan Natuna. Pantainya berpasir putih namun sebagian besar permukaan pantainya didominasi oleh perbukitan berbatu beraneka rupa. Berada di ujung Timur Laut Natuna, pantai ini juga dikenal sebagai lokasi terbaik untuk melihat fajar menyingsing dan saat sunset.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, Sail to Natuna 2019 masuk dalam rangkaian Festival Bahari Kepri. Untuk Festival Bahari sendiri, meliputi beragam kegiatan. Mulai dari Nongsa Reggata Batam, Sail to Lingga, Sail to Natuna, Sail to Anambas pada Juli, dan puncaknya akan berlangsung pada September 2019 nanti.

“Festival Bahari Kepri merangkum serangkaian acara. Mulai dari kegiatan bahari, seni budaya, permainan tradisional, hingga kuliner. Event ini sejalan dengan program Sail Nasional untuk memperkenalkan potensi wisata bahari Kepri ke yachters dan boaters luar negeri,” ungkapnya.

Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menegaskan, event ini sudah menjadi kegiatan bergengsi skala internasional sejak beberapa tahun terakhir. Ia berharap, tahun ini kegiatan tersebut bisa mendongkrak angka kunjungan wisatawan mancanegara, melebihi tahun 2018.

“Kami sangat optimis target 4 juta wisman untuk Kepri bakal tercapai dengan mudah. Event ini bisa mengandalkan wisatawan cross border karena Kepri berada di wilayah berpatasan antara Singapura dan Malaysia,” terangnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, Kepri menjadi salah satu daerah penggiat cross border tourism yang cukup diandalkan. Kepri mulai menjadi primadona karena banyak atraksi yang ditawarkan. Bukan hanya jenis sport tourism, tapi ada juga wisata belanja, kuliner, budaya, bahkan sejarah.

“Tahun ini, Kepri menyiapkan 46 event pariwisata unggulan. Antara lain Festival Bahari Kepulauan Riau yang masuk top 100 event Wonderfull Indonesia. Hampir semua event ada di Kepri, dan semua sukses mendatangkan wisatawan,” tegasnya. (****)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *