Kebun Kita Organic, Salam Hangat Indonesia di NATAS 2019

oleh -1,099 views
oleh

SINGAPURA – NATAS Travel Fair 2019 semakin hangat oleh Kebunkita Organic Farming Yogyakarta. Kebunkita menghangatkan pengunjung NATAS sdengan Indonesian Excotic Drink. Variannya beragam dengan bahan baku alami. Resepnya merujuk kepada tradisi nusantara dari masa silam.

Indonesia menjadi booth terlengkap di NATAS 2019, 22-24 Februari. Venuenya berada di zona 5H61, Hall 5, Singapore Expo, Singapura. Menambah kekayaan budaya dan alam, Kebunkita pun menggelar display beragam produk minuman terbaiknya. Dalam 2 hari event B to C, sudah 900 cup yang dibagikan secara gratis kepada pengunjung. Semua pengunjung pun dibuat takjub olah keunikan rasanya.

“Branding produk kami memiliki progress bagus di NATAS 2019. Jumlah penikmat minuman kami ini banyak. Bukan minum, mereka juga menanyakan banyak hal terkait produk-produk tersebut,” ungkap Founder Kebunkita Organic Farming Yogyakarta Retno Wulandari, Minggu (24/2).

Kebunkita merupakan spesialis minuman tradisional. Varian minuman yang dimiliki sekitar 20 produk. Sepanjang 3 hari penyelenggaraan NATAS, sedikitnya ada 7 varian yang didisplay. Varian ini juga bisa dinikmati oleh para pengunjung. Jenis ini diantaranya, Wedang Seroja, Secang, Sinom, dan Lanang. Ada juga Wedang Black Octopus Roselle Syrup, Pokak, hingga Jaritan Uwuh.

“Produk yang kami hasilkan adalah tradisional. Ini asli kekayaan Indonesia dan sudah dilupakan banyak orang. Minuman ini dibuat dari resep-resep minuman di seluruh Indonesia. Kami mengumpulkan resep-resep otentik dari para leluhur. Jadi, minuman ini sebenarnya warisan masa silam. Rasanya alami. Hanya kemasannya yang modern, meski desainnya tetap klasik,” ujar Retno lagi.

Ada banyak minuman di daerah yang direstorasi oleh Kebunkita. Sebarannya mulai dari Pulau Jawa, Madura, Bali, hingga Sulawesi. Kota acuannya diantaranya, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Wonosobo, Surabaya, hingga Manado. Menjadi warisan leluhur, Indonesian Excotic Drink ini memakai bahan baku terbaik. Ditanam sendiri, lalu pengelolaannya dikembangkan secara organik.

Mengandalkan kekayaan hayati bumi nusantara, Indonesian Excotic Drink mengandalkan rempah. Sebut saja, Cengkeh, Pala, Kulit Manggis, Star Anise (Pekak), Majakani, Saga, Rosella, juga Kelabet (Penuglik). Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menerangkan, kehadiran dari Kebunkita menguatkan kekayaan alam dan budaya Indonesia.

“Kebunkita memang spesialis minuman tradisional. Produk yang dihasilkan banyak. Semuanya nikmat dan sangat otentik. Publik tentu sangat beruntung karena masih bisa menikmati warisan karya leluhur ini. Minuman ini semakin menegaskan kekayaan Indonesia dan posisinya sebagai destinasi pariwisata terbaik di dunia,” terang Rizki.

Menjadi inspirasi, Kebunkita pun berbagi cerita beberapa komposisi penyusun minuman tradisionalnya. Wedang Seroja misalnya. Minuman ini dibangun dari komposisi Sereh, Jahe Merah, Akar Alang-Alang, Gula Batu, dan Reverses Osmosis Water. Bahan baku serupa berlaku bagi Wedang Jaritan, tapi ditambah Pandan sehingga semakin khas dan harum.

Untuk Wedang Secang, komposisi bahan bakunya sedikit berbeda. Sebab, ada Kayu Secang, Jahe Merah, Sereh, Cengkeh, Kapulaga, Daun dan Kayu Manis, hingga Akar Alang-Alang. Dicampurkan juga Daun Cengkeh, Gula, dan Air. Wedang Lanang memiliki komposisi lebih spesifik. Bahan bakunya diantaranya, Purwoceng, Ginger, Cengkeh, juga Long Pepper.

“Kuliner Indonesia memang sangat beragam. Semua dilestarikan dengan baik dan bisa dinikmati. Apa yang dilakukan oleh Kebunkita ini harus diapresiasi. Mereka fokus melestarikan kekayaan minuman khas Indonesia. Minuman ini bahkan sering menggelar pameran di mancanegara,” tegas Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.

Memiliki karakter kuat, minuman tradisional ini sudah menjelajahi 3 benua. Ada Benua Asia, Eropa, dan Afrika. Untuk komposisi Asia diantaranya Singapura, Malaysia, Thailand, juga kawasan Timur Tengah. Negara di Afrika yang pernah disinggahi seperti, Tunisia, Maroko, dan Aljazair. Koneksi Eropa terdiri dari Inggris dan Jerman.

“Produk tradisional Kebunkita semakin menguatkan branding Indonesia. Produk minumannya unik dan enak. Kualitasnya juga terjaga. Asal usul bahan baku diketahui sangat jelas hingga pengolahannya yang higienis. Saat berkunjung ke Yogyakarta, pastikan minuman ini menjadi cendera mata terbaik,” kata Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Area III Regional I Florida Pardosi.

Mengembangkan konsep industri, Kebunkita membandrol produk minumannya Rp50 Ribu per botol. Menariknya, 50% dari hasil penjualan produk ini disisihkan untuk pemberdayaan kaum wanita. Bentuk yang ditawarkan beragam, seperti workshop. Tema workshop pun ditentukan menurut potensi daerah. Daerah yang pernah disambangi diantaranya, Lembata, Sumba, Magelang, juga Purworejo.

“Minuman tradisional ini direstorasi dengan dedikasi tinggi. Semuanya dijamin keasliannya. Selain dari upaya pelestarian, disini juga ada misi sosial yang kuat. Semoga kehadiran Kebunkita di NATAS ini bisa menginspirasi publik Singapura juga dunia,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *