Kembangkan Kawasan Gelang Projo, Kemenpar Gelar Bimtek di Yogyakarta

oleh -1,189 views
oleh

YOGYAKARTA – Kementerian Pariwisata menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk Pengelolaan Wisata Perdesaan dan Perkotaan. Bimtek yang digelar di Atrium Hotel and Resort ini berlangsung dua hari, 31 Juli – 1 Agustus 2019.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adyani mengatakan, kegiatan ini diharapkan mampu memberi pengetahuan bagi pengelola wisata. Sehingga, mereka mampu menyusun story telling dan membuat pola perjalanan wisata perdesaan. Terutama di kawasan Gelang Projo yang meliputi Kabupaten Magelang, Kulonprogo, dan Purworejo.

“Melalui Bimtek ini, kita juga berharap bisa menghasilkan pengemasan dan pemaketan produk wisata dengan prinsip sinergitas pentahelix. Khususnya dalam kerangka pariwisata berkelanjutan, sehingga berpotensi mendatangkan wisatawan, terutama mancanegara,” ujarnya.

Giri menegaskan, wisata perdesaan di kawasan Gelang Projo sangat potensial. Ini bisa menjadi wisata alternatif dalam meningkatkan kunjungan wisman ke kawasan Joglosemar. Yaitu Jogyakarta, Solo, dan Semarang)

Menurutnya, Kanjeng Ratu Hemas sendiri menjadikan Kulonprogo sebagai percontohan pengembangan desa budaya. Di sini, budaya khas setempat ditonjolkan. Seperti wayangan, pakaian adat, dan lain sebagainya.

“Pengembangan kawasan Gelang Projo sudah tercetus beberapa waktu lalu. Dimana, saat ini ketiga kabupaten tersebut juga masuk dalam kawasan Badan Otorita Borobudur. Salah satu yang sedang dikembangkan adalah De’Loano. Yaitu kawasan wisata Glamping (Glamour Camping) yang terletak di perbatasan 3 kabupaten,” bebernya.

Peserta Bimtek sendiri sejumlah 40 orang. Mereka adalah para pelaku wisata, komunitas, pokdarwis, ASITA, HPI, PHRI, Akademisi, Himpunan Pramuwisata Indonesia, dan perwakilan Badan Otorita Borobudur. Ada pula perwakilan Dinas Pariwisata, baik dari Provinsi DI. Yogyakarta, maupun dari ketiga kabupaten (Magelang, Kulonprogo, dan Purworejo).

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, pengembangan wisata di kawasan Gelang Projo sangat diuntungkan aksesibilitas yang baik. Sebab, di Kabupaten Kulonprogo terdapat bandara baru yaitu Yogyakarta International Airport. Bandara ini akan menjadi pusat pengembangan baru di Provinsi Yogyakarta.

“Apapun jenis wisata yang akan ditawarkan, semua tak lepas dari konsep dasar 3A. Wisatawan akan datang jika terdapat atraksi yang menarik, aksesibilitas yang mudah, serta amenitas yang memadai. Saya rasa, unsur 3A sudah terpenuhi di kawasan Gelang Projo,” tandasnya.(****)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *