Kemenpar Bekali Desa Wisata Sekitar Danau Toba dengan Bimtek

oleh -1,048 views
oleh

JAKARTA – Sejumlah desa di sekitar Danau Toba, akan mendapatkan bekal dari Kementerian Pariwisata. Tepatnya melalui ‘Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Homestay dan Desa Wisata’. Harapannya, Danau Toba semakin kaya dengan Amenitas dan Atraksi. Sehingga wisatawan akan lebih berdatangan.

Bimtek digelar terpisah di dua kabupaten, yaitu Toba Samosir dan Humbang Hasundutan. Kegiatan ini akan diawali dari 2 desa di Toba Samosir, Jumat (17/5). Sesi pertama digelar di Huta Lumban Binanga, Desa Djangga Dolok, Lumban Julu, pukul 09.00-11.00 WIB.

Pada hari yang sama, Bimtek juga digelar di Desa Parhitean, Pintu Pohan Meranti. Di sini, Bimtek dilakukan pukul 14.00-16.00 WIB.

Sedangkan Sabtu (18/5), giliran 2 desa di Humbang Hasundutan yang mendapat pencerahan. Diawali dari Desa Nagasaribu, Lintongni Huta, pukul 09.00-11.00 WIB. Rangkaian Bimtek pun ditutup di Huta Sitangkubang, Siponjot Silaban, Lintongni Huta.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman, menilai Kawasan Danau Toba memiliki potensi besar.

“Potensi besar dimiliki Kawasan Danau Toba. Destinasi ini terus tumbuh positif. Keberadaan Bimtek Pengembangan Homestay dan Desa Wisata akan semakin menguatkan posisi Danau Toba. Sebab, ada banyak sekali transformasi pengetahuan. Di situ juga terbuka untuk pengembangan ide dan gagasan,” ungkap Dadang, Rabu (15/5) malam.

Menurutnya, bimtek bertujuan menaikkan kualitas Desa Wisata. Sebab, kemampuan dan wawasan sumber daya manusianya terus diupgrade. Selain fisik Desa Wisata, pelayanan terhadap wisatawan pun akan semakin bagus.

“Dengan begitu, wisatawan akan terkesan. Selain kembali lagi, wisatawan juga akan merekomendasikannya kepada publik,” terang Dadang lagi.

Selaim memberkali SDM dengan Bimtek, Kemenpar juga memberikan beragam fasilitas penunjang buat Homestay dan Desa Wisata. Untuk Kabupaten Toba Samosir, ada 3 desa yang akan menerima bantuan dari Kemenpar. Ada Desa Wisata Jangga Dolok, Desa Wisata Sigapiton, dan Desa Wisata Parhitean.

Masing-masing desa mendapatkan dukungan 10 paket. Sedangkan Desa Jangga Dolok mendapat 20 paket. Setiap paketnya terdiri dari 1 springbed, 2 bantal, dan 2 guling. Bentuk lain berupa 1 sprey, 1 bed cover, juga 1 buku tamu. Serah terima secara simbolis sebelumnya sudah dilakukan Kamis (4/4) di Desa Sigapiton.

Dukungan sama juga akan diterima desa di Humbang Hasundutan. Ada 2 desa penerima di sini, yaitu Desa Wisata Nagasaribu (20 Paket) dan Desa Wisata Siponjot Silaban (10 Paket).

Sedangkan Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar Lokot Ahmad Enda menjelaskan, Bimtek dan dukungan fasilitas penunjang menjadi modal positif.

“Bimtek dan fasilitas dukungan Kemenpar menjadi modal yang bagus. Pengelola Homestay dan Desa Wisata memiliki pengetahuan luas terkait destinasi. Mereka juga mendapatkan modal kerja berupa paket bantuan. Dengan kreativitasnya, semua elemen ini diolah. Semua untuk optimalisasi potensi alam dan budaya luar biasa di Kawasan Danau Toba,” jelas Lokot.

Lokot mengatakan, aspek bisnis Homestay dan Desa Wisata akan tumbuh cepat.

“Ada potensi value ekonomi di masa mendatang. Dengan begitu, masyarakat kini memiliki jaminan kesejahteraan dari aktivitas pariwisata di Kawasan Danau Toba. Lebih luas, Pemkab di sana juga mendapat impact bagus melalui Pendapatan Asli Daerah,” kata Lokot.

Kawasan Danau Toba memberikan impact positif bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sepanjang 2017, total PAD 8 kabupaten di sekitar Danau Toba sekitar Rp942,4 Miliar. Angka ini naik 71,4% dari 2016. Angka riil dari PAD 2016 adalah Rp549,9 Miliar. Impact lebih luas diterima Sumatera Utara pada 2018. Sebab, pergerakan wismannya 301.035 orang atau surplus 39.299 orang dari tahun 2017.

“Bimtek dan dukungan riil menjadi paket ideal untuk mempercepat pertumbuhan destinasi. Apalagi, alam dan budaya di sekitar Kawasan Danau Toba sangat eksotis. Semua potensi ini tentu harus dikelola dengan manajemen dan fasilitas pendukung yang baik. Kawasan ini akan terus tumbuh, lalu posisi dari Homestay dan Desa Wisata akan semakin kuat,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *