Kemenpar Dukung Belitung Menuju Smart Tourism 2019

oleh -1,347 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, BELITUNG – Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan kunjungan kerja sekaligus menghadiri Seminar Nasional Geopark, Selasa (29/1). Kegiatan bertajuk “Belitung Menuju Smart Tourism 2019” ini berlangsung di Ballroom Swiss Belresort, Tanjung Binga, Belitung.

Menpar Arief mengatakan, seminar tersebut bertujuan untuk mempromosikan Geopark Belitung dan mendukung pariwisata Belitung menuju pariwisata internasional.

“Seperti kita ketahui, Belitung sudah kita tetapkan sebagai Geopark Nasional, dan sekarang sedang dipersiapkan menuju Geopark Global. Seminar nasional ini akan menambah cepat dan spirit Belitung menuju UGG-UNESCO Global Geopark,” ujarnya.

Selain mengisi seminar nasional, Menpar Arief juga meresmikan Dive Center dan Swissbel Resort di Tanjung Binga. Tak ketinggalan, ia pun mengunjungi Pasar Rimba Belitung yang memiliki spesialisasi kuliner vegetarian dan sudah hampir setahun menjadi destinasi digital garapan GenPI.

Belitung adalah satu dari 10 destinasi prioritas atau 10 Bali Baru yang sudah ditetapkan Presiden Jokowi. Tak heran jika daerah ini sudah sangat mantap soal atraksi, aksesibilitas dan amenitas (A3).

“Ada 3 atraksi wisata unggulan di Kabupaten Belitung. Pulau Lengkuas, Pantai Tanjung Tinggi, dan Pantai Tanjung Kelayang,” ungkapnya.

Di Pulau Lengkuas, wisatawan bisa melihat mercusuar tua yang dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda tahun 1882. Saat ini, mercusuar tersebut masih berfungsi dengan baik sebagai penuntun lalulintas kapal yang melewati atau keluar masuk Pulau Belitung.

Sementara di Pantai Tanjung Tinggi, wisatawan bisa menikmati pantai bersih berpasir putih dengan luas area mencapai 80 hektar. Di sini juga terdapat ratusan batu granit besar yang tersebar di dua semenanjung. Ukuran granit mulai dari beberapa meter kubik hingga ratusan meter kubik. Lebih besar dari sebuah bangunan rumah.

Serupa dengan Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Tanjung Kelayang pun memiliki puluhan batu granit raksasa. Bedanya, bentuk granit di sini mirip dengan kepala burung garuda. Menurut cerita rakyat setempat, batu tersebut dipercaya memiliki kekuatan mistis. Nama “Kelayang” merupakan nama yang diambil dari salah satu jenis burung yang terdapat di pantai ini.

“Untuk aksesibilitas, Belitung memiliki Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin yang dikelola Angkasa Pura II. Rute penerbangan reguler Belitung-Singapura sudah dibuka sejak 29 Oktober 2018 lalu,” bebernya.

Seperti daerah lain, di Pulau Belitung juga terdapat angkot dan bus antarkota yang menghubungkan Kota Tanjung Pandan dengan kota lain seperti Manggar. Bus antar kota ini berangkat dari Kota Tanjung Pandan menuju Kota Manggar dengan rute melewati Kota Kelapa Kampit dan ada juga yang melewati Kota Dendang.

Pada jalur laut, Belitung memiliki 3 pelabuhan penyeberangan yaitu Pelabuhan Tanjung Batu, Pelabuhan Tanjung Pandan, dan ASDP Tanjung Ru. Bahkan, rencananya akan dibangun Pelabuhan Pariwisata di Tanjung Pendam. Pembangunannya memanfaatkan lahan milik KJUB PT. Timah dengan luas lahan sekitar 8,2 hektare. Kemungkinan besar bias menampung 150 kapal yacht.

Terkait amenitas, Belitung memiliki 3 hotel yang sangat representatif. Masing-masing adalah Hotel BW Suites (Bintang 4), Grand Hatika Hotel Belitung (Bintang 4), dan Golden Tulip Essential Belitung (Bintang 3).

Sebagai daerah tujuan wisata yang masuk Bali Baru, Menpar Arief meyakinkan bahwa Belitung memiliki sesuatu yang spesial dan bisa dijual ke wisatawan mancanegara. Dengan berbagai sarana penunjang yang terus dibenahi, pihaknya optimis Belitung bakal menyumbang banyak wisman.

“Catatan tahun 2018, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Belitung mencapai 14.681 orang. Sementara wisatawan nusantara sebanyak 452.890 orang. Jumlah itu harus bertambah di tahun 2019,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *