Kemenpar-Pemkab Belu Siapkan Artis Untuk Gebrak Crossborder Mota’ain

oleh -1,366 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, ATAMBUA – Sinergi akan dilakukan Kementerian Pariwisata dengan Pemerintah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Deretan artis sedang disiapkan untuk menggebrak wilayah perbatasan (crossborder) Mota’ain.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Belu sedang menyiapkan list artis yang akan ditampilkan. Nantinya, artis-artis itu akan disinergikan dengan Kemenpar.

“Pada Festival Crossborder 2019 akan muncul banyak kejutan. Artis pengisi acaranya akan dipilihkan yang terbaik. Kami saat ini sedang ikut memikirkan artis-artis yang akan ditampilkan. Nantinya tinggal disinkronkan dengan daftar dari Kemenpar,” ungkap Bupati Kabupaten Belu Willybrodus Lay, Jumat (1/2) malam.

Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota’ain adalah pintu gerbang bagi wisatawan Timor Leste. Area ini pernah dipanaskan dengan nama-nama besar. Ada Slank, Judika, Cokelat, hingga Jamrud.

Pendatang baru Maria Simorangkir juga sukses memikat publik di sana. Juara Indonesian Idol 2018 ini tampil di Lapangan Simpang Lima, Atambua, Belu, Oktober 2018.

“Potensi pintu perbatasan di sini sangat menjanjikan. Untuk itu, konsep meriah sedang disiapkan. Bazar akan diperbesar. Secepatnya kami akan rilis event di perbatasan ini. Potensi besar dimiliki PLBN Mota’ain,” terang Willybrodus.

PLBN Mota’ain menjadi salah satu crossborder yang diandalkan Kemenpar untuk mendatangkan wisatawan. Maklum, pertumbuhan wisman di area ini sangat positif. Di rentang Januari-September 2018, terdapat 55.546 orang wisman yang masuk ke Atambua. Angka ini naik signifikan 24,1%. Sebab, Atambua dikunjungi oleh 44.753 orang wisman di sepanjang Januari-September 2017. Pada 2018, sebanyak 96,4% wisatawan berasal dari Timor Leste. Angka riilnya sekitar 53.544 orang.

“Pergerakan wisman di crossborder Atambua sangat positif. Porsinya besar. Wilayah ini memang jadi destinasi utama wisatawan Timor Leste. Mereka masuk untuk menikmati beragam atraksi yang dimiliki kawasan ini,” jelas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa.

Wanita yang akrab disapa Kiki ini menjelaskan, potensi wisman dari Timor Leste sangat menjanjikan. Agar lebih optimal, Kemenpar akan melibatkan partisipasi aktif dari kalangan pelajar.

Secara administratif, NTT punya 5 wilayah crossborder. Selain Belu, ada juga Timor Tengah Utara (TTU), Malaka, Kupang, dan Atambua. Dari rentang Januari hingga Juli 2018, arus wisman mencapai 986.358 atau tercapai 60,3% dari target di tahun 2018. Dari 5 zona, Belu jadi donatur wisman terbesar dengan 509.295 nama atau 51,6% dari total arus masuk wisman ke NTT.

“Posisi Timor Leste sangat strategis bagi Indonesia. Pergerakan wisatawannya sangat bagus. Untuk itu optimalisasinya harus dilakukan. Mengundang mereka dengan menampilkan artis terkenal sejauh ini sangat efektif,” terang Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauziyani didampingi Kabid Pemasaran Area II Regional III pada Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Hendry Noviardi.

Upaya optimalisasi wisman dari Timor Leste diapresiasi oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Sebab, Kemenpar menargetkan kunjungan 20 Juta wisman di 2019.

“Beragam upaya guna merealisasikan target kunjungan wisman harus didukung. Sebab, ini akan memberi impact positif bagi perekonomian secara umum. Atraksi, aksesibilitas, dan amanitas sudah disiapkan luar biasa,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *