Kemenpar Percepat Recovery Pariwisata di Selat Sunda

oleh -1,255 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memimpin Rakor Pemulihan ‘Selat Sunda Bangkit, di Hotel Marbella Anyer, Jumat (11/1). Selain mengundang lebih dari 200 peserta dari unsur pentahelix, Rakor juga dihadiri Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo.

Menpar Arief mengatakan, Rakor ini bertujuan untuk mempercepat recovery sektor pariwisata di sekitar Selat Sunda yang terdampak tsunami beberapa waktu lalu. Lewat Rakor ini, Kemenpar menginisiasi sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk memulihkan sektor pariwisata. Khususnya di Banten dan Lampung.

Rakor ‘Selat Sunda Bangkit’ juga mengangkat isu strategis tentang mitigasi bencana dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata di kawasan Pesisir. Rakor juga dimaksudkan untuk menampung usulan masyarakat dan stakeholder terkait. Khususnya dalam penggunaan DAK sebesar Rp9.360.152.000 untuk Banten, dan Rp33.439.118.000 untuk Lampung.

“Kami berkomitmen untuk melakukan pemulihan pariwisata di Provinsi Banten dan Lampung. Strategi pemulihan ‘Selat Sunda Bangkit’ difokuskan dalam 3 pilar pariwisata. Yaitu SDM dan kelembagaan, pemasaran, serta destinasi,” ujarnya.

Untuk SDM dan kelembagaan, Kemenpar akan kembali memupuk semangat gerakan sadar wisata. Termasuk melakukan trauma healing guna memulihkan kondisi psikologis masyarakat, pelaku wisata, dan industri. Kemenpar juga akan melakukan peningkatan kapasitas usaha masyarakat, serta melakukan sertifikasi kompetensi dan relaksasi keuangan pada industri.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman mengatakan, pemulihan sektor pariwisata di Selat Sunda harus disegerakan. Terlebih, Indonesia masih menempatkan pariwisata sebagai sektor unggulan penopang devisa.

Dadang mengungkapkan, selama2016 Wonderful Indonesia menerima 46 penghargaan pada berbagai event di 22 negara. Kemudian selama 2017 menerima 27 penghargaan di 13 negara, dan hingga November 2018 menerima 66 penghargaan di 15 negara.

“Artinya, prestasi tersebut harus tetap dipertahankan, meskipun beberapa destinasi wisata di Indonesia terdampak bencana,” tegasnya.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyatakan, wilayah yang terdampak tsunami di daerahnya mencapai 9,7 km. Meliputi Anyer, Carita, dan Tanjung Lesung yang beberapa waktu lalu ditetap sebagai KEK. Menurut data, hingga saat ini korban pasca tsunami Selat Sunda meliputi 24.706 orang mengungsi, 317 korban meninggal, 709 korban luka-luka, dan 3 orang hilang.

“Banten memiliki berbagai potensi pariwisata seperti wisata bahari, wisata religi, wisata cagar alam, cagar budaya, wisata industri, serta wisata MICE. Untuk memajukan pembangunan pariwisata, Pemprov Banten telah mempersiapkan SOP Mitigasi Bencana,” ucapnya.

Sementara menurut Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, wilayah yang terdampak tsunami di daerahnya sebatas di kawasan nelayan. Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov Lampung memberikan bantuan berupa bedah rumah, kapal, dan pendidikan untuk anak-anak korban tsunami.

“Saat ini Lampung tengah serius mengembangkan wisata pulau kecil. Diharapkan ada pengembangan 100 pulau kecil dengan pengelolaan yang baik seperti di Maldives,” ujar gubernur muda ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *