Kemenparekraf Ajak Pelaku Wisata Malang Bangkitkan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

oleh -380 views
oleh

MALANG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak pelaku wisata dan ekonomi kreatif di Kota Malang, Jawa Timur, untuk membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif. Caranya dengan menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan.

Ajakan untuk mematuhi protokol kesehatan disampaikan Koordinator Pemasaran 1 Regional 1 Kemenparekraf, Taufik Nurhidayat, saat Dinner Gathering Misi Penjualan Pasar Nusantara, di Swiss Belinn, Kota Malang, Sabtu (7/11/2020) malam.

Kegiatan ini diikuti berbagai unsur seperti Mister Aladdin, PHRI, perwakilan hotel dari Swiss Bell dan Hotel 101, kemudian Damri, Asita, Pokdarwis, Malang Halal, ASPPI, Haii Holiday, asosiasi event, Radio Kalimaya, dan lainnya.

Menurut Taufik Nurhidayat, Covid-19 telah mengubah tatanan. Dan sektor pariwisata termasuk yang paling parah terkena dampaknya.

“Akibat Covid, masyarakat dan wisatawan takut bergerak. Padahal faktor utama pariwisata adalah pergerakan. Mau tidak mau kita harus mengubah strategi. Dan kita berharap kondisi membaik agar pergerakan wisatawan juga bisa terus membaik dan ekonomi para pelaku wisata bisa meningkat,” ujarnya.

Taufik menambahkan, covid juga membuat pariwisata mengalami sejumlah fase. Pertama adalah fase staycation, dimana bergerak ke tempat-tempat yang dekat dulu.

“Kalau bisa dilalui, baru kita bisa lakukan roadtrip atau melakukan perjalanan wisata, dan dimulai dari dalam kota atau satu provinsi. Setelah semua dilewati, fase selanjutnya adalah inter island atau berwisata antar pulau menggunakan moda transportasi seperti pesawat dan kapal laut,” ujarnya.

Taufik menegaskan jika semua fase bisa dilalui dengan baik jika menerapkan CHSE (clean, healty, save, environment).

“Pemerintah bersama stakeholder, industri, dan komunitas, terus menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ujarnya.

Menurutnya, dengan memenuhi protokol kesehatan kita bisa memulai menghidupkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kemenparekraf juga terus melakukan promosi dan penjualan dengan manfaatkan online.

“Secara perlahan kita lakukan kembali sales mission, festival, famtrip. Kita juga lakukan soft selling. Yang harus diketahui, destinasi yang laku dijual nantinya adalah yang menerapkan CHSE, menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Sementara Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang Eko Sri Yuliadi, mengakui pada awal masa pandemi Covid-19, pariwisata Malang vakum.

“Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata, melakukan sosialisasi Perwal No 19, mengenai protokol kesehatan. Kita arahkan 11 poin protokol kesehatan yang harus dipenuhi pelaku pariwisata. Dan kita memunculkan tagline untuk Malang, yaitu Kami Siap! Siap dalam arti menjalankan protokol kesehatan dan menyambut normal baru,” katanya.

Creative Officer Mister Aladdin, Nita Sudewo, mengatakan pada awalnya wisatawan banyak memilih pola staycation, tetap berwisata namun tidak jauh.

“Kita pun terdampak. Kita yang biasanya dapat order atau booking ribuan, sempat tidak dapat sama sekali. Namun perlahan ada peningkatan. Dan Kemenparekraf bisa melakukan, menerapkan, juga mensosialisasikan CHSE dengan baik sehingga bisa men-trigger wisatawan untuk beraktivitas kembali,” ujarnya.

Nita mengatakan, sejak Mei mulai ada peningkatan atau average room rate. Dan hal ini sekaligus mengindikasikan jika ekonomi membaik dan ini turut memacu pergerakan wisata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *