Kemenparekraf akan Maksimalkan Wiskulja di Bandung

oleh -810 views
oleh

BANDUNG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan memaksimalkan potensi wisata kuliner dan belanja (wiskulja) di Bandung, Jawa Barat. Hal itu terungkap dalam kegiatan desain strategi dan rencana aksi (DSRA) Wiskulja Kota Bandung, di Hotel Grand Tjokro, Ciahampelas Bandung, Selasa 26 November 2019.

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf Wawan Gunawan, Kota Bandung selama ini dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Barat.

“Tidak hanya Jawa Barat, reputasi Bandung sudah tingkat nasional, bahkan internasional. Bandung selalu menjadi pilihan wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk berlibur. Kenapa? Karena Bandung sangat lengkap. Semua yang dibutuhkan wisatawan ada di Bandung,” tutur Wawan.

Dijelaskannya, Bandung adalah tempat untuk mencari pengetahuan. Bandung juga ramah buat wisatawan yang mencintai sejarah, budaya, heritage, kuliner, belanja, dan lain sebagainya.

Ditambahkan Wawan, sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, Bandung juga menjadi destinasi wisata MICE (Meeting, lncentive, Conference, Exhibition), serta wisata berbasis pendidikan (knowlwdge-based tourism) juga menjadi unggulan utama.

Namun, Kota Bandung mempunyai potensi yang bagus untuk mengembangkan Wiskulja. Apalagi kini Kota Kembang memiliki Bandros (Bandung Tours on Bus) yang bisa menjadi transmoda yang nantinya akan di branding sedemikian rupa agar lebih menarik.

“Nantinya Bandros akan berhenti di setiap destinasi Wiskulja, sehingga para wisatawan yang dari luar kota Bandung akan tahu dimana saja titik wisata kuliner dan belanja yang ada di kota Bandung,” katanya.

Menurut Wawan, dalam pengembangan Wiskulja tidak hanya Disbudpar yang terlibat. Dinas dan perangkat daerah lain juga bisa terlibat untuk mendukungnya.

“Sebagai salah satu contoh, Bandros bukan milik Disbudpar akan tetapi nantinya Dinas Perhubungan akan memberikan peran dalam Wiskulja, dan Disbudpar yang akan menentukan titik atao spot mana saja yang akan dijadikan ikon Wiskulja di Kota Bandung,” tukasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Bandung, Dewi Kaniasari mengatakan, DSRA Wiskulja sudah ada sejak tahun 2018 yang disusun oleh Kementerian Pariwisata.

“Justru kami sekarang dari kota Bandung menunggu eksekusinya, rencananya tahun 2020. Tadi pembagian tugasnya juga saya minta disinergikan dengan platform kita, salah satunya itu Bandung sebagai Destinasi wisata yang ramah terhadap travelers,” ucap Kenny sapaan akrab Kadisbudpar

Kenny meminta ada beberapa yang di upgrade dan harus disesuaikan dengan perkembangan di kota Bandung sekarang.

“Saya sampaikan bahan informasi mengenai inventarisasi data kuliner tradisional, perkembangan secara regulasinya seperti apa dan lain sebagainya. tolong disinergikan, disesuaikan, diselaraskan oleh pihak Kementerian Pariwisata supaya lebih upgrade lagi datanya,” ujarnya.

Khusus untuk Wiskulja, tahun 2020 mendatang Disbudpar mengusulkan untuk fokus ke wilayah Cibeunying, dan disekitaran Braga. “Wilayah Cibeunying titik-titiknya banyak sekali, luas sekali, itu yang ingin kami ini di dukung oleh kementerian pariwisata khusus untuk Wiskulja,” tegasnya.

Kadisbudpar berharap, lokomotif pengembangan destinasi kampung wisata yang sempat dibuat prototifenya di braga, setelah itu harus terus berkembang, didalamnya tidak hanya pengembangan kampung wisata tapi juga didukung oleh kearifan lokalnya, baik kebudayaan maupun prodak ekrafnya.

“Intinya harus diselaraskan, juga dengan target-target dinas sendiri dan juga target-target rencana jangka menengahnya kota Bandung juga khususnya di sektor kepariwisataan, pungkas Kenny.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf Dadang Rizki Ratman mengatakan, Bandung adalah salah satu destinasi papan atas di Indonesia.

“Bandung memiliki atraksi dan budaya yang sangat indah dan tidak kalah dari daerah lain. Selain itu Bandung juga dikenal sebagai daerah yang kreatif. Dan predikat itu akan semakin diperkuat dengan Wiskulja,” katanya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *