Kemenparekraf /Baparekraf Ajak Pelaku Pariwisata Pakpak Bharat Terapkan Protokol Kesehatan

oleh -2,281 views
oleh

PAKPAK BARAT – Secara bertahap, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyiapkan destinasi wisata di sekitar kawasan Danau Toba, termasuk di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, untuk kembali beroperasi. Namun, destinasi diwajibkan menerapkan protokol kesehatan.

Pentingnya penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata disampaikan dalam Rebound Desa Wisata yang digelar Kemenparekraf di Komplek Panorama Sindeka , Salak Pakpak Bharat, Sabtu (28/11/2020).

Menurut Wijonarko, Koordinator Area 1 Direktorat Pengembangan Destinasi Regional 1 Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Covid 19 membuat seluruh destinasi ditutup, termasuk di Pakpak Bharat.

“Covid-19 membuat sektor pariwisata menjadi yang paling terdampak dan pulihnya belakangan. Oleh karena itu, kita di Kemenparekraf melaksanakan sejumlah program untuk memulihkan sektor ini,” tutur Wijonarko.

Sejumlah program yang dilaksanakan Kemenparekraf antara seperti Balasa, program BISA untuk destinasi, termasuk penerapan program CHSE di Rebound Desa Wisata.

“Kegiatan ini bentuk kepedulian Kemenparekraf untuk pelaku pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kita berharap pelaku pariwisata dan Ekraf komitmen menerapkan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M. Tujuannya tentu agar destinasi bisa dibuka lagi,” katanya.

Menurut Wijonarko, Covid-19 wujudnya tidak bisa dilihat. Kita tidak tahu Covid berada dimana. Namun, salah satu cara mengatasinya adalah dengan memproteksi diri sendiri.

“Kemenparekraf juga telah mengadopsi instruksi Kemenkes tentang penerapan protokol kesehatan. Dan kita buatkan buku panduan untuk diterapkan di 13 sektor usaha parekraf,” ujarnya.

Wijonarko mengatakan, disiplin menerapkan protokol kesehatan sangat penting. Apalagi untuk membuka kembali destinasi.

“Pelaku pariwisata dan Ekraf harus menjadi pionir dalam hal itu. Dan harus dimulai dari diri sendiri,” katanya.

Andhy Marpaung, Sub Koordinator Area 1A Direktorat Pengembangan Destinasi Regional 1 Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, mengatakan wisata mulai berputar, dan perekonomian mulai berputar.

“Destinasi wisata sudah mulai dibuka kembali. Tapi jika masyarakat tidak peduli, kondisi ini bisa berbalik,” katanya.

Andhy Marpaung menambahkan, penerapan protokol kesehatan penting diterapkan karena selalu dipantau satgas Covid-19.

“Jika protokol kesehatan tidak diterapkan, pelaku pariwisata sendiri yang akan rugi. Karena destinasi akan ditutup selama 14 hari,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pakpak Bharat, Bambang Sunarjo Banuarea, mengaku bersyukur dapat kegiatan yang mendukung pariwisata seperti Rebound desa wisata yang difasilitasi Kemenparekraf.

“Banyak perkembangan pariwisata di Pakpak Bharat. Kita juga bersyukur masuk di kawasan Danau Toba, sebagai salah satu pendukung. Namun, yang menjadi kendala adalah akses. Apalagi destinasi kita banyak di area hutan. Kita berharap hal ini bisa difasilitasi,” ujarnya.

Bambang Sunarjo menambahkan, Pakpak Bharat memiliki banyak kekayaan yang bisa diangkat.

“Selain destinasi, kita juga punya makanan daerah, makanan khas yaitu peleng. Kita harapkan ini juga bisa diangkat untuk mendukung pengembangan desa wisata. Apalagi, peleng tahun lalu juara 1 di Anugerah Pesona Indonesia,” katanya.

Tidak hanya itu, Bambang mengatakan Pakpak Bharat juga punya nyanyian dan tarian yang bisa digali kembali dan bisa diperkenalkan.

Sementara Sumihar Sebastiana Sitompul dari Poltekpar Medan yang menjadi narasumber, mengatakan penerapan CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, Environment) sangat penting.

“Ketika hotel sudah diaudit CHSE, kunjungannya tamu lumayan, bahkan meningkat. Karena tempat yang sudah diaudit CHSE berarti sudah aman dari Covid. Berarti ada kepercayaan dari wisatawan,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Sumihar mengatakan CHSE juga memberikan jaminan kebersihan dan kelestarian lingkungan.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *