Kemenparekraf/Baparekraf Sempurnakan CHSE Solo, Kawasan Slamet Riyadi Makin Berkualitas

oleh -1,540 views
oleh

SOLO – Kemenparekraf/Baparekraf menyempurnakan pengaplikasian CHSE (Cleanlinnes, Health, Safety, Environment Sustainability) pada destinasi Solo. Bentuk riilnya berupa aliran bantuan sarana prasarana. Lokasi penempatannya berada di kawasan utama Jalan Slamet Riyadi. Kebijakan ini otomatis mengatrol kualitas destinasi sekaligus kenyamanan wisatawan.

“Sama seperti lainnya, destinasi Solo sangat penting karena potensinya besar. Ada banyak potensi yang bisa dioptimalkan di masa New Normal ini. Untuk itu, CHSE digulirkan penuh di Solo. Kualitas dari destinasi Solo harus dinaikkan agar aman dari Covid-19. Dengan begitu, wisatawan memiliki jaminan kesehatan dan keamanan,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Hari Santosa Sungkari.

Aliran bantuan fisik penopang penerapan CHSE di Solo dikuatkan di dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi CHSE, Sabtu (14/11). Lokasi Bimtek dan Sosialisasi CHSE berada di Swiss-belHotel, Solo, Jawa Tengah. Pesertanya berjumlah 100 orang. Backgroundnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk destinasi Solo, Kemenparekraf/Baparekraf mengalirkan 8 program fisik penopang CHSE.

“Bentuk bantuan fisik untuk optimalisasi program CHSE tentu disesuaikan dengan kebutuhan destinasi. Survey sebelumnya juga sudah dilakukan. Penguatannya akhirnya dilakukan pada kawasan Jalan Slamet Riyadi karena menjadi pusat seluruh aktivitas wisata,” jelas Hari lagi.

Menaikkan standardisasi kawasan Jalan Slamet Riyadi, Kemenparekraf/Baparekraf akan membangun 1 unit Toilet Prefab. Ada juga penyediaan masing-masing 10 unit Papan Informasi, Signage/Wayfinding, hingga Perlengkapan Petugas CHSE. Diberikan juga alat Thermogun dan Tempat Cuci Tangan dengan jumlah masing-masing 5 unit. Ada juga 1 unit Bangunan TIC Kiosk dan 9 unit Tempat Sampah.

“Standardisasi kualitas destinasi terus dinaikan untuk mendukung optimalisasi program CHSE. Apalagi, pergerakan wisatawan di Solo terus membaik dan tumbuh kompetitif. Kawasan Jalan Slamet Riyadi pun memegang peranan vital karena menjadi pusat seni dan budaya di Solo. Wisatawan selalu memadati kawasan ini,” jelas Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Oni Yulfian.

Menjadi landmark Solo, kawasan Jalan Slamet Riyadi memang menawarkan beragam experience kepada para wisatawan. Selain wisata belanja, wisatawan juga bisa menikmati eksotisnya Kampung Wisata Batik Kauman. Di sini, wisatawan bisa belajar membatik. Ada juga Kampung Batik Laweyan yang dipadukan dengan tour Museum Haji Samanhoedi.

Experience wisatawan di kawasan Jalan Slamet pun semakin berwarna. Sebab, wisatawan bisa menikmati eksotisnya Puro Mangkunegaran. Puro ini merupakan tempat tinggal Mangkunegara IX. Berada di Puro Mangkunegaran, wisatawan bisa menikmati tour wisata. Sebut saja, Pendopo Ageng, Paringgitan, Dalem Ageng, Bale Warni, dan Pracimoyoso.

“Solo menjadi destinasi yang aman dikunjungi. Perlindungan kepada wisatawan diberikan menyeluruh. Hal ini tentu sebagai komitmen pemerintah untuk menaikan daya tawar destinasi. Menjaga kualitas sesuai standardisasinya. Muaranya jelas yaitu, semakin pulihnya aktivitas bisnis dari sektor pariwisata,” tegas Koordinator Area I Pengembangan Destinasi Regional I Wijonarko.

Komitmen besar menaikan standardisasi destinasi melalui CHSE diberikan Kemenparekraf/Baparekraf. Selain Solo, program bantuan fisik serupa juga dialirkan di Magelang dan Purworejo. Untuk Magelang, bantuan fisik dialirkan di poros destinasi Candi Mendut-Pawon-Borobudur. Adapun Purworejo, bantuan diberikan di destinasi Goa Seplawan.

Dari 3 destinasi besar itu, Kemenparekraf/Baparekraf total mengalirkan 11 item program pendukung CHSE. Komposisinya terdiri dari masing-masing 1 unit Toilet Portable, Toilet Prefab, dan Sumur Bor. Ada juga 30 unit Papan Informasi, 35 unit Signage/Wayfinding, 30 Perlengkapan Petugas CHSE, hingga 23 unit Tempat Sampah. Diberikan juga 10 unit Perlengkapan Susur Goa, 14 unit Thermogun, 15 unit Tempat Cuci Tangan, dan 2 unit Bangunan TIC Kios.

“Kemenparekraf/Baparekraf terus mendorong upaya pemulihan ekonomi, apalagi momentum kini ada di masa New Normal. Pemberian bantuan fisik tentunya akan memberikan impact positif menyeluruh. Sebab, pergerakan wisatawan terus membaik di Solo termasuk juga Magelang dan Purworejo,” tutup Sub Koordinator Area I A Pengembangan Destinasi Regional I Andhy Marpaung.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *