Kemenparekraf Jadikan 19 Desa Wisata di Danau Toba Pilot Project Promosi Digital

oleh -446 views
oleh

Laguboti – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) tengah memperkuat promosi destinasi wisata super prioritas Danau Toba. Dalam kerangka itu, Focus Group Discussion (FGD) diselenggarakan di Aula Kampus Institut Teknologi Del Laguboti, Kamis (5/11/2020).

Koordinator Destinasi Area I Kemenparekraf/Baparekraf, Wijonarko menjelaskan, langkah penguatan promosi berbasis digital ini dilakukan oleh karena selama ini masih terbilang minim. “Promosi desa wisata berbasis digital di kawasan Danau Toba masih kurang. Langkah ini diambil untuk memperkuat upaya promosi berbasis digital,” ujarnya.

Tahun ini, Wijonarko melanjutkan, 19 desa wisata akan dijadikan pilot project pengembangan promosi desa wisata berbasis digital. Realisasinya terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama pada bulan November-Desember 2020 menjangkau enam desa wisata yang dikolaborasikan ke dalam wadah digital berupa website. Keenam desa wisata itu adalah Parapat (Tigarihit), Lumban Bulbul, Marbun Toruan, Tipang, Sigapiton dan Jangga Dolok.

Tahap kedua direalisasikan pada bulan Januari-Juli 2021. Ada 13 desa wisata yang diproyeksikan. Di antaranya adalah Nagasaribu, Sipinsur Pearung, Pardamean Sibisa, Hariarapohan, Sosor Dolok, Meat, Sibandang, Silalahi I, Tarabunga, Lintong ni Huta, Hutaginjang, Huta Nagodang dan Dolok Martumbur. “Kami akan pantau selama tiga tahun ke depan. BAKTI Kemenkominfo akan memberi dukungan berupa penguatan jaringan internet dan telekomunikasi di desa wisata yang akan dimaksimalkan,” tuturnya.

Ia melanjutkan, era digitalisasi saat ini memudahkan wisatawan untuk melihat lebih detail destinasi wisata yang akan ditujunya. Potensi itu mesti diberdayakan dengan membuatkan website desa wisata di Danau Toba dengan berbagai macam informasinya. Di sisi lain, Wijonarko menjelaskan jika program website desa wisata ini juga bertujuan untuk memberdayakan potensi anak muda yang belum tergarap maksimal.

“Potensi anak muda di desa wisata belum maksimal tergarap dalam mengelola desa wisata. Program ini juga memberikan pelatihan Pokdarwis dan aparat desa dalam pengelolaan website desa wisata di kawasan Danau Toba,” katanya.

Rektor IT Del ,Sumatera Utara, Prof Togar M Simatupang menambahkan, ada tiga hal utama yang diharapkan dapat tercapai dari program digitalisasi desa wisata berbasis website ini. Pertama, kata dia, tersedianya wadah bagi promosi desa wisata di kawasan Danau Toba. “Harapannya di Toba ini semua desa sebanyak 214 desa bisa memiliki website dengan segala macam atributnya,” harap dia.

Dengan hadirnya website, Togar menilai desa wisata akan memiliki semacam papan informasi secara digital yang ditampilkan secara visual dan natural. Kedua, konten yang ditampilkan di website akan berkontribusi dan terhubung dengan media sosial. “Dia jadi website yang hidup, bukan sekadar sekali bangun saja, tetapi website yang punya dinamika dan bisa di-update oleh siapapun,” paparnya.

Ketiga, pengembangan desa wisata berbasis digital ini diharapkan dapat menarik wisatawan sehingga mau berkunjung dan melakukan transaksi wisata di kawasan Danau Toba.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba, Jhon Piter Silalahi menuturkan, dengan adanya pengembangan yang dilakukan Kemenparekraf, akan dibuatkan program desa wisata berdasarkan tematik. “Sehingga wisata tematik ini akan bisa dilihat wisatawan di website. Dengan adanya website ini nanti akan ada acara-acara di Samosir, Toba dan lainnya. Keberadaan website ini potensi daerah wisata akan semakin dapat ditonjolkan,” tuturnya.

Tak hanya sekadar destinasi, Piter menilai nantinya segala hal yang menunjang kepariwisataan di Danau Toba akan ditampilkan pada website desa wisata. “Misalnya produk-produk unggulan dari beberapa desa wisata juga bisa ditampilkan di website ini,” ulas dia.

Ia berharap dengan hadirnya website ini dapat semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Danau Toba yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *