Kota Semarang Siapkan 67 Event Wisata Sepanjang 2019

oleh -1,494 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, SEMARANG – Kota Semarang, Jawa Tengah, serius meningkatkan kunjungan wisatawan. Hal itu bisa dilihat dari 67 event wisata dan budaya yang akan digelar sepanjang tahun 2019 . Eventnya beragam. Ada pagelaran seni, budaya, keagamaan, olahraga maupun kegiatan bisnis dan investasi.

Sebut saja Semarang Night Carnival (SNC) yang merupakan satu-satunya karnaval yang digelar pada malam hari. SNC ini sudah memberikan bukti mampu menarik wisatawan mancanegara (wisman), baik sebagai peserta atau pengunjung. Daya tarik baru lainnya, ada Semarang Brigde Fountain (SBF) juga menjadi satu-satunya air mancur menari di atas jembatan, juga sangat menarik. Festival Kota Lama, Semarang Great Sale, Pasar Imlek Semawis, MXGP, Sesaji Rewandha hingga Gebyuran Bustaman dan Dugderan juga tak kalah unik dan menariknya dengan event-event lainnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Indriyasari mengatakan, 67 event wisata yang sudah disusun ini, akan selalu diperbarui setiap bulan jika terdapat perubahan maupun penambahan agenda. Agenda wisata ini disusun dalam bentuk hardcopy maupun softcopy agar mudah dibaca, dipahami dan di-download melalui mesin pencari.

“Kalender ini akan kami revisi terus setiap bulan karena ternyata ada banyak sekali kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas-komunitas. Kami juga akan koordinasi dengan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait. Nanti dari kalender even itu juga dipromosikan. Harapannya promosi wisata bisa meningkatkan perekonomian. Hotelnya penuh, kulinernya ramai jika banyak wisatawan yang datang,” terang Indriyasari, Kamis (17/1)

Indriyasari mengungkapkan, dari 67 event itu, salah satunya masuk dalam Calendar of Event (CoE) di Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Kegiatan tersebut adalah Festival Laksmana Cheng Ho yang sudah menjadi agenda nasional. Meski hanya satu, Indriyasari merasa bangga. Dengan demikian, keberadaan pariwisata di Kota Semarang masih sangat diperhitungkan.

“Ini menjadi tantangan bagi kami untuk menciptakan atau setidaknya meng-create kegiatan yang sudah ada menjadi berskala yang lebih tinggi lagi, syukur-syukur berskala internasional,” cetusnya.

Pihaknya optimis jika kunjungan wisatawan tahun ini bisa meningkat dari tahun lalu dimana target kunjungan wisawatan 2019 mencapai 5,7 juta. Apalagi saat ini infrastruktur mendukung dan mengubah wajah Kota Semarang semakin cantik yang mendukung konsep wisata.

“Kita juga optimalisasi agrowisata ada empat kebun buah yakni di Wates, Plalangan, Purwosari dan Cepoko. Jangan sampai masyarakat tidak tahu, apalagi Ibu Iriana Jokowi sudah ke sana dan terkesan,” imbuhnya.

Dia menyebutkan, Desa Wisata Kandri sampai saat ini cukup optimal. Apalagi acara festival desa wisata Jawa Tengah akan dipusatkan di Kota Semarang serta diadakannya International Folklore di akhir tahun.

Indriyasari sangat berharap Calendar of Event yang disusun dapat menjadi panduan berharga bagi calon wisatawan. Begitu pula bagi biro perjalanan ataupun calon investor. Terlebih Kota Semarang saat ini menduduki tingkat ke-5 Indeksi Pariwisata Indonesia 2016 dan 10 besar Yokatta Wonderful Indonesia 2018.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar, Adella Raung, memberikan acungan jempol untuk Semarang.

“Jangan pernah meragukan Semarang untuk urusan pariwisata. Semarang memiliki alam yang bagus, atraksi yang keren, juga sejarah yang luar biasa. Inilah kekuatan Semarang yang bisa kita nikmati,” paparnya, didampingi Kabid Pemasaran Area I Kemenpar Wawan Gunawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dalam pembangunan pariwisata pemerintah daerah harus memiliki komitmen. Pembangunan harus jadi prioritas, termasuk pariwisata.

Arief menilai, CEO Semarang memiliki komitmen, inovasi, performansi, leadership dan kreasi dalam membangun pariwisata daerah. Semarang selalu mendukung pencapaian target kunjungan 275 juta wisatawan nasional dan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2019.

“Saya menegaskan sekali lagi, bahwa 50% sukses pariwisata daerah itu berasal dari CEO Commitment. Keseriusan, keberpihakan, dan kejelasan pimpinan daerahnya dalam mengurus pariwisata. Dengan komitmen dan dukungan CEO serta seluruh stakeholder, tidak mustahil target 20 juta wisman pada 2019 akan tercapai,” ujar Menpar Arief Yahya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *