Lagu Saro’an Sukses Raih Penghargaan Parade Lagu Daerah Ke-35 TMII

oleh -1,294 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, JAKARTA – Lebih mengenalkan kesenian dan kebudayaan, Pemerintah Kalimantan Barat mengikuti parade lagu daerah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Melalui hal itu, diharapkan kebudayaan Kalbar semakin dikenal warga yang selama ini tinggal di ibukota.

Delegasi dari Kalbar sukses terpilih jadi Penyaji Unggulan Parade Lagu Daerah ke – 35 TMII, yang digelar di Sasono Langen Budoyo 8 Desember 2018. Lagu yang berjudul Saro’an dibawakan dengan apik oleh delegasi Kalbar.

Pencipta lagu Saro’an, Hidayat mengatakan, Saro’an berarti undangan. Lagu ini menceritakan kerukunan antar umat beragama yang cinta damai.

“Lagu ini mencontohkan di suatu kampong sedang melaksanakan hajatan pernikahan. Maka masyarakat setempat ketika mendengarkan suara yang dibunyikan hadrah, musik tanji dan gendang meruas, maka masyarakat pesisir saling menghargai dengan mensukseskan Acaranya dengan menghadirinya,” papar Hidayat.

Hidayat berharap, lagu ini menjadi familiar di telinga masyarakat Kalbar pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Apalagi, lagu ini dikemas dalam aransemen yang menarik sehingga bisa dibawakan kalangan milenial.

“Banyak pesan moral yang disajikan. Namun musik dibawakan secara modern tanpa menghilangkan unsur melayunya,” kata Hidayat.

Sementara itu, Direktur Umum TMII, Taufik Sukasah menambahkan, TMII sebagai pelestari budaya terus berupaya untuk menjaga kebudayaan Indonesia. Sehingga melalui parade lagu daerah ke-35 diharapkan warga bisa ikut melestarikan kesenian daerah.

“Karena dalam kegiatan ini ada 19 daerah yang ikut andil dengan menampilkan kesenian daerah masing-masing,” katanya.

Menurut Taufik, parade lagu daerah dinilai penting bagi generasi muda terutama generasi milenial. Pasalnya, saat ini ditengah perkembangan zaman, budaya luar terus masuk dan terus melunturkan kebudayaan Indonesia.

“Generasi milenial, sudah semakin terlena dengan medsos dan gadget yang memperkenalkan dunia luar. Namun mereka lupa mengenal Indonesia sendiri,” ungkapnya.

Karena itu, sambung Taufik, TMII terus berupaya untuk menyampaikan pesan ke warga bahwa Indonesia kaya dengan budaya dan beragamnya mulai dari musik, tari dan kebudayaan. Melalui hal itu, generasi muda dapat belajar, dan TMII sebagai satu arena dan media untuk mengkomunikasikan kebudayaan.

“Ini juga sesuai dengan visi kami bahwa TMII adalah pusat pelestari dan pemanfaatan budaya Indonesia,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *