Lampu Hias dan Lampu Colok Semarakkan Ramadhan di Belakangpadang Batam

oleh -1,092 views
oleh

BATAM – Beragam kegiatan digelar di berbagai daerah, sepanjang Ramadhan tahun ini. Salah satunya lomba lampu hias dan lampu colok antarkampung di pulau-pulau penyangga Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, lomba seperti ini memang sudah menjadi tradisi tahunan di daerah setempat. Selain sebagai bentuk syukur menyambut Ramadhan, juga dimaksudkan untuk melestarikan lampu colok.

“Pelaksanaan lomba tahun ini dimulai pada pertengahan Ramadhan, sehingga warga punya waktu luang untuk menghias kampungnya. Saat lomba berlangsung, akan terlihat pemandangan indah dan suasana berbeda yang menyenangkan. Lampu hias dan lampu colok dipasang di tiap-tiap gapura sepanjang kampung. Ini akan berlangsung dari tanggal 10 sampai akhir Ramadhan,” ujarnya, Jumat (17/5).

Menurutnya, pada tradisi Melayu sebenarnya, hiasan Ramadhan hanya menggunakan lampu colok berbahan bakar minyak tanah. Namun, dengan perkembangan zaman, sebagian warga memilih menggunakan lampu hias.

“Saat ini, sebagian warga memang sudah menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Warga tidak hanya memasang lampu colok, tetapi ada pula lampu hias. Kita tidak mempermasalahkan. Sebab, ada kampung yang memang tidak bisa memasang lampu colok. Itu karena daerahnya rawan kebakaran,” ungkapnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menyatakan, lomba lampu hias dan lampu colok bisa saja menarik wisatawan jika dikemas dengan serius. Tentunya didukung pula dengan promosi dan kerjasama semua pihak. Terlebih, panitia juga menggelar lomba takbir dan pawai astaka yang digelar malam menjelang Lebaran.

“Yang unik di sini, astaka dipanggul atau menggunakan becak motor. Tidak seperti di daerah lain yang menggunakan kendaraan roda empat untuk berkeliling. Namun begitu, peserta tetap antusias karena pihak kecamatan menyediakan hadiah yang lumayan. Juara pertama mendapat uang pembinaan sebesar Rp3 juta, juara kedua Rp2 juta, dan juara ketiga Rp1 juta,” bebernya.

Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan, selain berbagai lomba, Kecamatan Belakangpadang juga menggelar bazar kuliner. Lokasi bazar dipusatkan di Dataran Lang Lang Laut. Kegiatan ini pun tak kalah meriah dan berlangsung sepanjang Ramadhan.

“Ada banyak kuliner khas Ramadhan yang disediakan peserta bazar. Mulai dari makanan ringan pembuka puasa, hingga makanan berat pun ada. Semua tampak menggugah selera dan layak dicoba,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, lomba lampu hias dan lampu colok Belakangpadang bisa dikemas sebagai wisata halal di Kota Batam. Kontennya unik dan kental dengan nuansa Ramadhan.

“Ini gabungan wisata religi dan budaya. Sangat menarik. Hanya saja, perlu perhatian lebih serius soal aksesibilitas dan amenitas. Terlebih lokasinya di pulau. Kebutuhan wisatawan harus diperhatikan jika konten ini ingin dijual pada traveler,” jelasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *