Lewat Famtrip, Kemenpar Kenalkan Labuan Bajo dan Mandalika ke Media Tiongkok

oleh -737 views
oleh

Badung – Sebanyak 9 media asal Tiongkok mengikuti familiarization trip (famtrip) yang digelar Kementerian Pariwisata. Tidak tanggung-tanggung, dua destinasi super prioritas menjadi tujuannya. Yaitu Labuan Bajo dan Mandalika.

Para peserta tiba melalui Bandara Ngurah Rai Bali, 7 Oktober lalu. Mereka mendarat sekitar pukul 13.10 WITA dengan maskapai Garuda Indonesia GA 893.

Media yang mengikuti famtrip adalah China Tourism Agent, Sina.com, NetEast, Morning Hunan, Asiaweek, CRI, People’s Daily, Beijing Time dan China Tourism News. Mereka bertolak ke Labuan Bajo, 8 Oktober. Atau sekitar satu jam perjalanan.

Labuan Bajo sendiri kian mudah diakses. Melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, ada penerbangan setiap harinya. Menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Air Asia, Wings Air, Batik dan Nam Air.

Sedangkan, bagi wisman yang datang melalui Bandara Soetta, dapat menggunakan Garuda Indonesia, Citilink dan Batik yang terbang hampir setiap hari.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya, ada alasan Labuan Bajo dan Mandalika dipilih. Karena, keduanya memiliki nilai jual yang tinggi.

“Labuan Bajo memiliki Taman Nasional Komodo. Taman ini mempunyai dua status internasional yang ditetapkan oleh UNESCO. Tepatnya Cagar Biosfer (Biosphere Reserve) sejak tahun 1977. Dan Warisan Alam Dunia (Natural World Heritage Site) pada sejak 1991. Selain itu pada tahun 2012 Taman Nasional Komodo mendapat predikat sebagai 7 keajaiban dunia (New 7 Wonder),” terang Nia Niscaya, Selasa (8/10).

Sedangkan di Mandalika rencananya akan dijadikan lokasi penyelenggaraan Moto GP tahun 2021. Selain mengunjungi Mandalika, para peserta akan melakukan aktifitas snorkeling di pulau Gili Trawangan yang hanya berjarak kurang dari 40 menit dari Pelabuhan Senggigi, Lombok dengan speed boat.

“Secara prinsip, Labuan Bajo dan Mandalika sudah siap menerima kunjungan wisatawan. Makanya kita memberikan dukungan dengan mendatangkan wisatawan. Salah satu strateginya melalui program famtrip ini,” tutur wanita berhijab itu.

Peserta famtrip juga sengaja diarahkan masuk melalui Bali. Pulau Dewata adalah pintu masuk buat wisatawan yang datang ke Indonesia. Namun, erupsi Gunung Agung tahun 2017 sempat membuat kunjungan wisman asal Tiongkok turun sekitar 0.4%.

Namun awal tahun 2019 kunjungan wisman Tiongkok di Bali naik lagi. Bahkan hingga 145.7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kondisi ini yang ingin terus ditingkatkan sampai akhir tahun nanti. Apalagi posisi Bali juga sangat strategis.

“Sebanyak 64% wisatawan datang ke Indonesia melalui pesawat udara. Sedangkan yang masuk melalui pintu Bali mendominasi hingga 60% dari semua wisman yang menggunakan pesawat udara. Sehingga, sangat pas jika pintu Bali dijadikan sebagai bandara Hub menuju destinasi menarik lainnya. Seperti Labuan Bajo ataupun Mandalika di Lombok,” ujar Nia lagi.

Sementara Asdep Pengembangan Pemasaran II Regional I Kemenpar Vinsensius Jemadu, Labuan Bajo menjadi lokasi favorit wisatawan Tiongkok.

“Terutama sejak Labuan Bajo menjadi lokasi pesta pernikahan aktor dan aktris Tiongkok, Yang Shuo dan Wang Li Wen pada tahun 2018 silam. Biar wisatawan Tiongkok makin akrab dengan Labuan Bajo, kita sertakan media dari sana untuk mengikuti famtrip,” paarnya.

Famtrip diharapkan dapat mendorong masyarakat Tiongkok untuk mengunjungi destinasi-destinasi di Indonesia selain Bali. Sehingga kunjungan Wisman Tiongkok terutama di pintu Bali dan Jakarta sebagai bandara Hub terus bertambah. Khususnya untuk menuju destinasi seperti Labuan Bajo ataupun Mandalika.

Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan famtrip dilakukan untuk mendukung percepatan pembangunan di destinasi super prioritas. Termasuk Labuan Bajo dan Mandalika.

“Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur di destinasi super prioritas harus selesai tahun 2020. Termasuk tata ruang, akses dan konektivitas, fasilitas di lokasi wisata, sumber daya manusia, produk lokal, dan promosi. Lewat famtrip kita ingin merangsang agar pembangunan menjadi maksimal. Karena wisatawan akan terus berdatangan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *