Lewat Misi Penjualan Pasar Nusantara, Kemenparekraf Hidupkan Parekraf Sumbar

oleh -570 views
oleh

PADANG – Sejumlah strategi dan kebijakan dijalankan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk menghidupkan perekonomian sektor parekraf. Seperti melalui rangkaian kegiatan Misi Penjualan Pasar Nusantara yang salah satunya digelar di Kota Padang, Sumatera Barat, 14-15 November 2020.

Hal tersebut turut disampaikan dalam Dinner Gathering Misi Penjualan Pasar Nusantara yang dilaksanakan di Mercure Hotel Padang, Sabtu (14/11/2020) malam.

Kegiatan ini diikuti sejumlah pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif, seperti dari biro perjalanan, online travel, GIPI, TATO, Pokdarwis, dan sejumlah UMKM.

Hadir juga perwakilan dinas pariwisata dan pelaku pariwisata di Sumatera Barat seperti dari Agam, Pasaman Barat, Tanah Datar, Sawahlunto dan daerah lain.

Dinner Gathering juga menghadirkan tarian yang dibawakan sanggar Minang Galanggang. Sanggar ini menampilkan campuran tari se-Sumatera, seperti dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, hingga Lampung.

Koordinator Pemasaran Area 2 Regional 1 Kemenparekraf, Nailis Sa’adah, mengatakan pandemi Covid-19 membuat pariwisata tidak bergerak.

“Memang pandemi Covid-19 membuat pariwisata tidak bergerak. Padahal pariwisata bisa hidup kalau ada pergerakan. Tapi kita tetap harus menghidupkan perekonomian. Dan inilah salah satu upaya yang kita lakukan,” katanya.

Nailis menambahkan, Covid-19 juga menghadirkan tren baru di pariwisata. Karena, saat ini wisatawan lebih memilih destinasi yang dilengkapi protokol kesehatan.

“Kementerian Pariwisata menjawab hal itu dengan menerapkan CHSE atau cleanliness, helth, safety, environment buat pelaku pariwisata. Baik destinasi wisata, hotel, maupun restoran. Kita buat standar untuk penerapan protokol kesehatan,” katanya.

Nailis berharap upaya yang dihadirkan  Kemenparekraf bisa menghidupkan kembali perekonomian sektor pariwisata.

Apalagi, kegiatan misi penjualan tidak hanya dilakukan di Sumatera Barat, tetapi juga Medan, Batam, Yogyakarta, Malang, dan Bandung.

Sementara Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Hendi Agung Indrianto, memberikan apresiasi kepada Kemenparekraf.

“Kita harus berikan apresiasi kepada Kemenparekraf karena telah memilih Sumatera Barat sebagai lokasi Misi Penjualan. Mudah-mudahan tahun depan lebih banyak lagi event di Sumatera Barat,” harapnya.

Menurutnya, wisatawan datang ke Sumatera Barat karena sejumlah alasan, seperti budaya, kuliner, variasi alam yang lengkap, kegiatan sosial, MICE, dan event.

“Sebelum pandemi, pariwisata kita fokus ke MICE dan big bus, atau wisatawan yang datang dalam jumlah besar dengan bus namun spendingnya tidak besar. Sedangkan ke depan, kita harus cari quality tourism. Wisatawan yang datang tidak dalam jumlah besar tetapi punya spending yang besar. Kita juga harus fokus pada peningkatan kunjungan, lama tinggal, dan peningkatan unit usaha ekonomi kreatif,” ujarnya.

Manager West Region Traveloka Endi Sujana Sumardi, yang tampil sebagai pembicara, mengakui ada perubahan pola wisatawan akibat Covid-19.

“Kalau dulu, customer lebih fokus ke lokasi dan harga. Sedangkan sekarang wisatawan fokus ke higienis, baru ke diskon. Tidak hanya itu, wisatawan dibeberapa negara seperti Australia dan Jepang, juga fokus pada cancelation policy,” terangnya.

Endi juga mengakui jika Traveloka turut terkena dampak dari pandemi Covid-19.

“Saat Januari kita masih normal. Namun di April kita mengalami penurunan drastis, tapi jika compare dengan April saat ini sudah ada peningkatan, sudah menunjukkan hasil menggembirakan,” katanya.

Direktur Pemasaran Regional I Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, menjelaskan, Misi Penjualan Pasar Nusantara mengajak masyarakat untuk berwisata dengan aman dan nyaman #DiIndonesiaAja. 

“Pameran ini sebagai upaya untuk meningkatkan dan memulihkan kembali perekonomian lokal, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tutur Vinsensius.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *