Mahasiswa Poltekpar Medan Dibekali Pengetahuan Sport Tourism

oleh -997 views
oleh

MEDAN – Poltekpar Medan memperkuat SDM untuk mendukung pengembangan Danau Toba. Termasuk melalui sektor sport tourism. Untuk memantapkan hal itu, Poltekpar Medan menggandeng Poltekpar Palembang.

“Salah satu yang kita lakukan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata adalah mengundang dosen tamu. Dosen ini memberikan pembelajaran dan pengetahuan dari sudut pandang berbeda dari pembelajaran yang diterima sehari-hari di kampus,” sahut Anwari Masatip, Rabu (22/8).

Dijelaskannya, sport tourism merupakan kegiatan yang mengkombinasikan olahraga dan promosi pariwisata. Dan Poltekpar Palembang sedang menjalakan kan hal ini.

“Oleh sebab itu kita menggandeng mereka untuk memberikan pengetahuan sport tourism kepada para mahasiswa,“ tambahnya.

Narasumber yang hadir dalam kegiatan ini Direktur Politeknik Pariwisata Palembang Zulkifli Harahap, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekpar Palembang Enos Julvrita. Kegiatan ini diikuti oleh 120 mahasiswa yang dibagi dalam 2 sesi dari prodi Manajemen Usaha Perjalanan, Manajemen Perencanaan dan Pemasaran Pariwisata serta Pengelolaan Perhotelan.

“Mahasiswa harus dibekali dengan pengetahuan pariwisata yang luas. Saya mengapresiasi dengan baik kerjasama antara PTNP Kementerian Pariwisata untuk melengkapi satu sama lain. Apalagi saat ini Danau Toba memiliki potensi yang sangat besar untuk sport tourism. Selain bersepeda dan lari, banyak potensi yang bisa dikembangkan,” tutur Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani.

Menurutnya, para mahasiswa ini akan menjadi harapan untuk memunculkan ide-ide sport tourism. Langkah ini dinilai tepat bila dari sekarang mereka telah diberi pengetahuan tentang sport tourism.

Sport tourism beberapa tahun belakangan ramai digelar untuk mempromosikan pariwisata berbagai daerah Indonesia. Ragam kompetisi olahraga internasional yang mulai rutin digelar. Antara lain Ironman di Bintan, Tour de Flores, Tour de Singkarak, hingga lomba selancar dan paralayang. Hampir semua daerah berlomba mengembangkan sport tourism. Kawasan Pariwisata Danau Toba sebelumnya juga telah digelar sport tourism seperti Grand New York Fondo untuk para pesepeda dan Toba Marathon bagi pelari.

“Sport tourism efektif karena nilai media value atau media branding-nya tinggi. Media value yang didapat minimal bisa dua kali lipat dari direct impact turis yang datang, karena dipromosikan oleh media nasional dan internasional sebelum, sesaat, dan sesudah acara,” terang Menteri Pariwisata Arief Yahya.

“Dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni untuk menciptakan kreativitas sport tourism ini, khususnya untuk Danau Toba. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai kegiatan yang rutin setiap tahun sehingga para wisatawan telah merencanakan perjalanan dari jauh hari. Melalui keberadaan acara olahraga yang besar, harapannya daerah wisata yang dilalui semakin populer. Selain itu, komunitas-komunitas di daerah bersangkutan juga bisa turut menggerakkan perekonomian wilayah sekitarnya,” tambahnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *