Mengeksplore Potensi Pariwisata Pariaman Lewat Triathlon

oleh -956 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, PARIAMAN – Event Pariaman International Triathlon 2018 benar-benar bisa menjadi sarana promosi pariwisata Pariaman. Betapa tidak, event yang berlangsung 1-2 Desember itu melibatkan banyak atlet dari mancanegara diantaranya dari Malaysia, Singapura, Prancis, Jepang, Australia, India, AS dan lain-lain. Jadi tak heran bila wisatawan mencanegara menjadi target penting pada event ini.

Pariaman International Triathlon tahun ini sendiri merupakan penyelenggaraan yang kelima kalinya. Menurut Walikota Pariaman, Genius Umar dari tahun ke tahun penyelenggaraan semakin baik dan semakin dikenal. “Kami bangga bisa menyelenggarakan event internasional ini dengan baik, terbukti dengan antusiasnya peserta, khususnya atelt-atlet dari mencanegara,” ujar Genius Umar usai membuka lomba, Sabtu (1/12).

Meski sukses menggelar event internasional namun Genius mengakui fasilitas di Pariaman masih minim. Genius Umar mengatakan daerah itu membutuhkan sarana dan prasarana olahraga bertaraf nasional dan internasional sebagai upaya menuju destinasi wisata sport tourism.

“Salah satu sarana yang dibutuhkan yaitu kolam renang, jika fasilitas ini bisa terealisasi maka berdampak luas bagi kemajuan pariwisata dan ekonomi masyarakat,” katanya.

Untuk memperoleh bantuan dana dari pusat, menurut Genius pihaknya telah menginstruksikan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pariaman untuk menyusun persyaratan yang dibutuhkan.

Sementara itu anggota DPR yang hadir dalam pembukaan Pariaman International Trialthon 2018, Jhon Kennedy Azis juga mengatakan Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, membutuhkan sarana dan prasarana olahraga bertaraf nasional dan internasional untuk mendukung sektor pariwisata serta ekonomi di daerah itu.

“Kota Pariaman merupakan salah satu daerah destinasi  sport tourism  di Sumbar, namun sayangnya belum memiliki sarana olahraga seperti kolam renang bertaraf nasional maupun internasional,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, beberapa tahun terakhir daerah itu rutin menggelar Pariaman Internasional Triathlon yang memadukan tiga cabang olahraga berbeda sekaligus. “Pariaman internasional triathlon ini gabungan olahraga renang, lari, dan balap sepeda, tentunya harus didukung oleh sarana dan prasarana bertaraf nasional bahkan internasional sehingga para peserta dari berbagai negara mendapatkan kenyamanan lebih,” kata politisi asli putra Pariaman itu.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah agar segera menyusun sebuah perencanaan analisa yang komprehensif dan diajukan ke pemerintah pusat untuk dibahas.

“Sebentar lagi tahun anggaran 2018 akan berakhir, oleh karena itu realisasi anggaran 2019 dapat digunakan dalam waktu dekat, tentunya daerah yang memerlukan bantuan pusat perlu menyusun perencanaan matang,” katanya.

Pariaman sendiri mempunyai pantai yang sudah cukup terkenal yakni Pantai Kata. Pantai inilah yang menjadi venue Pariaman Inteenational Triathlon 2018. Selain masih alami, pantai ini juga unik karena dikelilingi hutan pinus. Inilah yang membedakan pantai kata dengan pantai-pantai lainnya. Keberadaan hutan pinus yang lebat ini tidak ayal adalah menahan abrasi pantai. Oleh karena itu, ternyata keberadaan hutan pinus ini menjadi salah satu bagian yang penting di pantai ini.

Naiknya popularitas pantai ini juga tidak ayal karena adanya event Pariaman International Triathlon yang telah berlangsung setiap tahun. Tahun ini adalah pelaksanaan yang kelima kalinya. Dari event ini dan berita dari para petualang yang mempir ke Pariaman, Pantai Kata jadi lebih dikenal. “Para petualang jelas mengabadikan momen seru mereka dengan berfoto atau merekam video, dan membagikannya di berbagai platform sosial media, khususnya Instagram. Di instagram, informasi berupa foto atau video tentang Pantai Kata cepat sekali menyebar, dan mendapatkan respon positif,” kata Genius.

Respon positif tersebut, kata Genius, dapat terlihat dari jumlah like mereka dan komentar yang rata-rata mengungkapkan dirinya ingin datang ke Pantai Kata.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Pariaman sebenarnya termasuk daerah yang telah memiliki unsur 3A, yakni Aksesibilitas, amenesti dan atraksi. Kagiatan Pariaman Internasional Triathlon 2018 merupakan bagian dari kreativitas Pemda untuk menciptakan atraksi. Karena di sini tak hanya event okahraga yang ditampilkan, tatapi juga kesenian dan budaya setempat. “Ini bagian dari sport tourism, karena selain olahraga yang dilombakan, di sini juga ditonjolkan alam dan budaya. Jadi peserta ikut menikmatinya,” kata Menpar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *