Menghidupkan Sugriwa dan Subali di Gua Kiskendo

oleh -1,713 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Legenda Sugriwa Subali akan kembali dipentaskan dalam bentuk sendratari. Kegiatan ini dipusatkan di area Gua Kiskendo Kulon Progo ini, Sabtu (24/11/2018), mulai pukul 08.30 WIB.

Untuk acara akbar tersebut, panitia menggandeng Penata Tari Herida Damarwulan, dengan musik iringan Widodo PB. Diprediksi, acara bakal sukses besar. Karena, perhelatan ini bukan yang pertama. Acara serupa pernah pula digelar. Dan sukses menarik perhatian ribuan pengunjung.

“Ini akan lebih menarik dibanding acara serupa yang pernah ada. Semua kita persiapkan dengan matang, dan kita kemas dengan kegiatan lain yang menarik. Pengunjung tidak akan kecewa dengan gelaran ini,” kata Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani, Rabu (21/11/2018).

Meski berbasis budaya, Ni Wayan memastikan kegiatan tersebut tidak akan membosankan. Ia bahkan berharap Sendratari Sugriwa Subali bisa memberikan dampak positif bagi pelestarian kebudayaan dan dunia pariwisata di daerah setempat.

Sedangkan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni menambahkan, pemilihan Gua Kiskendo sebagai lokasi kegiatan karena menyesuaikan dengan legenda Sugriwa Subali. Sehingga, pengunjung yang datang bisa merasakan atmosfer yang lebih ‘nyata’ dari pertunjukan tersebut.

”Ada sebuah anak sungai yang mengalir di dalam Gua Kiskendo. Alirannya membentuk cekungan di dalam gua, yang dikenal dengan sebutan Kedung Jagan. Dari sinilah legenda Sugriwa Subali terbangun, dan masih popular di kalangan masyarakat sekitar hingga sekarang,” jelasnya.

Menurut masyarakat, kisah bermula dari keinginan Raja Sapi Maesasura yang ingin mempersunting bidadari khayangan bernama Dewi Tara. Bersama dua patihnya yaitu Jatasura dan Lembusura, Maesasura pun berangkat menjemput Dewi Tara.

Mendengar niat tersebut, Bathara Guru memerintahkan Bathara Sambu untuk memnghalangi niat Maesasura yang baru sampai di Gua Kiskendo. Diperintahkan pula dua kesatria berwujud kera, yaitu Subali dan Sugriwa.

Dengan kesaktiannya, Subali berhasil membunuh Maesasura dan kedua patihnya. Namun, ia kemudian justru terlibat kesalahpahaman dengan Sugriwa yang berujung perkelahian. Sugriwa tewas, sementara Subali akhirnya mempersunting Dewi Tara. Ia kemudian menjadi Raja Kera di Gua Kiskendo.

Kabid Pemasaran Area I Wawan Gunawan mengaku optimis Sendratari Sugriwa Subali akan meraih sukses besar. Terlebih, panitia juga menyiapkan kegiatan lain yang tak kalah menarik, yaitu Bule Mengajar.

“Untuk menyasar generasi milenial, panitia menyiapkan Vlog Competition dengan tema Pesona Wisata Kulon Progo. Tentu saja, ada hadiah menarik bagi pemenang,” tuturnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pertunjukan berbasis budaya harus tetap dilestarikan. Menurutnya, wisata budaya merupakan penyumbang pasar terbesar, mencapai 60 persen. Wisata budaya masih terbagi menjadi warisan budaya dan sejarah sebesar 20 persen, belanja dan kuliner 45 persen, serta wisata kota dan desa sebesar 35 persen.

Diharapkan, pertunjukan budaya seperti Sendratari Sugriwa Subali dapat memacu ekonomi daerah. “Dengan pertunjukan itu, mudah-mudahan banyak pengunjung yang datang. Warung dan restoran ramai dan penginapan penuh,” harapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *