Mengintip Kesejahteraan Desa Pandak Lewat Sektor Pariwisata

oleh -1,273 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID- Kesuksesan perekonomian sebuah desa bisa diraih melalui pariwisata. Seperti yang terjadi pada Desa Pandak, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berhasil meraih pendapatan asli desa (PADes) hingga Rp 2 miliar.

Bersama perusahaan asal Korea, Desa Pandak mengembangkan potensi wisata alamnya untuk dijadikan kawasan wisata kelas internasional. Kawasan wisata itu dikembangkan dengan memanfaatkan lahan milik desa dengan sistem perjanjian sewa.

“Dalam lima tahun terakhir, Pendapatan Asli Desa Pandak telah meningkat puluhan kali lipat. Besarnya PADes menjadi modal dasar bagi Pemerintah Desa Pandak untuk memberdayakan masyarakat dan memajukan desa,” ujar Kepala Desa Pandak, Rasito, Kamis (3/1).

Di lahan seluas kurang lebih 11 hektare, katanya, telah berdiri lokasi Wisata Dreamland, dan satu lagi yang belum lama ini dibuka adalah De Village dan taman bunga. Kemudian dibangun juga Pabrik Wig (rambut palsu).

Keberadaan pusat ekonomi baru ini berhasil menyerap sekitar 400-an tenaga kerja dari Desa Pandak dan sekitarnya. Pada 2017, Desa Pandak masuk sebagai salah satu 150 desa unicorn di Indonesia.

“Kami berharap Desa Pandak tidak semata hanya menjadi sebuah desa mandiri, tidak ada pengangguran, dan sejahtera. Saya memimpikan Desa Pandak dapat dikenal sampai ke mancanegara,” harap Rasito.

Sebenarnya Desa Pandak mampu menggaji perangkat desa hingga Rp 8,5 juta per bulan. Namun kebijakan itu belum dapat dilaksanakan karena masih menunggu dan menyesuaikan dengan Peraturan Bupati.

“Kucuran dana desa dari pemerintah sangat membantu dan mendukung percepatan untuk memajukan dan memberdayakan masyarakat desa,” ujarnya.

Selain pariwisata, salah satu program kebanggan Desa Pandak adalah Program satu rumah satu sarjana. Program tersebut dibiayai dari hasil BUMDes. Ada 30 mahasiswa yang sudah diwisuda dari 40 mahasiswa yang telah masuk dalam pembinaan desa.

“Program Satu rumah Satu Sarjana ini untuk meningkatan mutu sumber daya manusia yang ada di Desa. Tujuannya agar terbangun sinergi dengan peluang yang ada, termasuk pengelolaan SDA dan lapangan kerja yang tersedia,” kata Rasito.

Desa Pandak kini tidak hanya menjadi perhatian di tingkat daerah, namun sudah menjadi perhatian tingkat nasional. Desa Pandak dijadikan percontohan mulai berbagai inovasi di bidang pemerintahan, pelayanan publik, pemberdayaan dan pembangunan hingga mampu menghasilkan pendapatan yang besar bagi desa (PADes).

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, inovasi yang dilakukan Desa Pandak mampu menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan studi tiru. Desa Pandak terus menyebarkan virus inovasi ke seluruh Indonesia untuk mewujudkan desa yang mandiri dan maju.

“Desa Pandak adalah salah satu bukti nyata bisa sejahtera melalui pariwisata. Dan ini juga membuktikan pariwisata adalah cara membuka peluang kerja paling mudah dan murah,” ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya kembali menegaskan, bahwa dana desa bisa dipergunakan untuk mengembangkan pariwisata di desa. Dana desa bisa digunakan untuk membangun obyek wisata baru, melengkapi sarana prasana, dan menambah atraksi wisata.

“Kemendes mensyaratkan penggunaan dana desa untuk sektor wisata harus melalui BUMdes. Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa,” pungkas Menpar Arief Yahya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *