Menpar Arief Yahya Bedah Pencapaian Pariwisata Indonesia

oleh -1,522 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID- Inspiratif. Kesan itu begitu menggema di acara Konferensi Pers 4 Tahun Jokowi-JK, Membangun Manusia Indonesia Menuju Negara Maju. Acara di Ruang Serba Guna Gedung 3, Kementerian Sekretariat Negara, penuh pencerahan. Terlebih ketika Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya membedah pencapaian Indonesia di bidang pariwisata.

Paparan capaian kinerja Menpar, diawali dengan video Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada video tersebut Presiden mengatakan jika Menteri Pariwisata, Arief Yahya, adalah sosok yang sangat optimis. Sontak ucapan ini mendapat tepuk tangan paling riuh dari audiens media.

Sedangkan Menpar mengatakan, Indonesia akhirnya bisa menggeser negara-negara tetangga di sektor pariwisata. Seperti Thailand, Singapura hingga Malaysia yang selama ini mendominasi di Asia Tenggara.

“Sekarang bukan yang besar mengalahkan yang kecil, melainkan yang cepat mengalahkan yang lambat. Selama ini kita hanya bisa membayangkan. Tapi sekarang dapat melakukan,” ujar Arief Yahya, Selasa (23/10).

Hal ini didasari dengan pertumbuhan dan penerimaan devisa dari sektor pariwisata Indonesia terus meningkat sejak 2015. Pada tahun 2015 pariwisata menyumbang devisa USD12,2 miliar. Torehan tersebut merangsek naik pada 2016 menjadi USD13,6 miliar. Bahkan pada tahun 2017, sumbangan devisa dari sektor pariwisata melesat menjadi USD15 miliar.

“Diharapkan pada tahun ini sektor pariwisata meraup devisa hingga USD17 miliar. Sedangkan, proyeksi tahun 2019 sebesar USD20 miliar,” ungkap Menpar.

Semakin melesatnya sektor pariwisata, tidak terlepas dari terus meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Pada tahun 2015, Indonesia hanya dikunjungi oleh 9,7 juta wisman. Angka tersebut langsung melejit di tahun 2016 dengan torehan 11,5 juta wisman.

Begitu juga di tahun 2017, dimana Indonesia dikunjungi oleh 14 juta wisman. Adapun sampai Agustus 2018, jumlah turis asing sudah mencapai 10,58 juta dari target 17 juta wisman.

“Catatan positif juga terjadi pada angka kunjungan wisatawan nusantara (wisnus). Pada tahun 2015 terjadi pergerakan sebanyak 255 juta wisnus. Angka tersebut kembali terkatrol menjadi 264 juta pada tahun 2016. Begitu juga di tahun 2017 meningkat lagi menjadi 271 juta,” terang Menpar.

Oleh karenanya, wajar jika World Travel & Tourism Council (WTTC) mengumumkan Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat nomor sembilan di dunia. Catatan ini pun menempatkan Indonesia di peringkat 3 Asia. Bahkankan nomer satu di ASEAN. Indonesia pun ditetapkan sebagai Top-20 Fastest Growing Travel Industry in the World oleh The Telegraph.

“Pertumbuhan pariwisata Indonesia Januari-Desember 2017 mencapai 22 persen. Angka ini diatas rata-rata pertumbuhan turisme dunia 6,4 persen dan ASEAN 7 persen. Meski demikian, kenali musuhmu dan kenali dirimu. Vietnam tumbuh lebih baik mencapai 29% karena melakukan banyak deregulasi. Malaysia hanya tumbuh 4%. Begitu pula dengan Thailand,” jelasnya.

Menteri asal Banyuwangi itu juga mengatakan, keberhasilan itu berkat kerja keras semua pihak yang mampu mendongkrak indeks daya saing Pariwisata Indonesia. Dari peringkat 70 dunia di tahun 2013, meroket ke posisi 42 besar di 2017 versi WTTC.

“Pariwisata Indonesia juga secara konsisten terus meraih penghargaan di level internasional. Di tahun 2016, pariwisata Indonesia memperoleh 46 penghargaan di 22 negara. Sedangkan sampai kwartal 3 di tahun 2018 Indonesia telah mendapatkan 31 penghargaan dari 9 negara. Pengakuan ini penting untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia secara signifikan. Karena nama Indonesia semakin diperhitungkan dikancah Internasional,” pungkas Menpar Arief Yahya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *