Menpar Lantik Direksi BOP Labuan Bajo

oleh -1,292 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya melantik direksi Badan Otorita Pelaksana (BOP) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebagai Direktur Utama, Menpar menunjuk Shana Fatina. Sebelumnya, Shana adalah Person in Charge (PIC) Pokja 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Pariwisata Labuan Bajo.

Pelantikan Direksi BOP Labuan Bajo berlangsung di Gedung Sapta Pesona Kantor Kementerian Pariwisata RI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (15/1).

Empat direksi terlantik lainnya, yakni Direktur Destinasi Pariwisata Herybertus Geradus Laju Nabit, Direktur Keuangan, Umum, dan Komunikasi Publik I Nyoman Wija, Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan Jarot Trisunu serta Direktur Pemasaran Pariwisata Sutanto Werry.

Pelantikan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo ini dituangkan dalam Keputusan Menteri Pariwisata RI Nomor KM.14/KP.04.00/MENPAR/2019 tertanggal 14 Januari 2019. Melalui pembentukan BOP Labuan Bajo, ditargetkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 500.000 orang pada 2019.

Menteri Arief mengatakan, penetapan BOP di Labuan Bajo merupakan strategi lanjutan pemerintah dalam meningkatkan pengelolaan sektor pariwisata secara berkelanjutan. Sebelumnya, dua BOP telah dibentuk, yakni di kawasan wisata budaya Candi Borobudur dan Danau Toba.

“Labuan Bajo kini menjadi target destinasi pariwisata dunia. Berbagai kegiatan wisata seperti snorkeling, diving hingga trekking, sangat lengkap. Sehingga harus digarap secara profesional,” ujar Menpar Arief Yahya.

Tuntutan pembangunan di kota Labuan Bajo sebagai pintu gerbang dan zona penyangga Taman Nasional Komodo (TNK) sangatlah mendesak. Tujuannya untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan serta penerimaan negara bukan pajak dari sektor pariwisata.
“Untuk meningkatkan jumlah wistawan ke daerah tersebut, dibutuhkan kelengkapan 3A (Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi). Untuk atraksi misalnya, rutin diadakan Festival Komodo, yang tahun ini akan berlangsung 5-10 Maret,” jelasnya.

Untuk Aksesibilitas, pemerintah mulai membangun segala sarana yang dibutuhkan. Termasuk pengembangan Bandara Komodo menjadi bandara internasional dan pembangunan marina untuk berlabuhnya kapal-kapal yang digunakan wisatawan.

Labuan Bajo juga akan dilengkapi pedestrian di wilayah Jalan Soekarno-Hatta. Aspek amenitas terbaik juga disiapkan, termasuk pembangunan pusat kuliner pun dilakukan di Kampung Ujung. Kemudian, akan dibangun juga pasar pariwisata yang untuk hasil kerajinan tangan atau ekonomi kreatif yang representatif.

“Dengan begitu Labuan Bajo akan semakin siap dalam menyambut para wisatawan mancanegara,” pungkas Menpar Arief Yahya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *