Menpar Turun Langsung Melatih Pengemudi Blue Bird

oleh -7,945 views
oleh

JAKARTA – Program kerjasama Co-Branding Wonderful Indonesia dengan Blue Bird Group, langsung di-follow up Menteri Pariwisata Arief Yahya. Salah satunya, diimplementasikan melalui Wonderful Indonesia Service Ambassador (WISA) Training for the Trainer Program for Blue Bird Drivers.

Program tersebut akan digelar di Kantor Pusat PT Blue Bird, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (16/5). Menteri Arief Yahya bakal turun langsung menjadi salah seorang mentor pada program tersebut. 

“Sesuai janji saya dua bulan lalu. Nanti saya sendiri yang bakal menjadi mentor di kelas pertama program pelatihan ini,” kata Menpar Arief Yahya, Selasa (15/5).

Wonderful Indonesia Service Ambassador (WISA) Training for the Trainer Program for Blue Bird Drivers itu adalah pelatihan bagi calon pelatih pengemudi Blue Bird Group. Para sopir ini akan menjadi ujung tombak pariwisata Indonesia. Jumlahnya ada 100 orang. 

Nantinya, para pengemudi ini akan dijadikan satgas pelatih bagi rekan-rekannya. Mereka diberikan pembekalan mengenai hospitality dan pengetahuan pariwisata. Menjadi konsultan destinasi pariwisata Indonesia. 

“Saat para wisatawan datang, selain imigrasi, mereka akan menemui para pengemudi. Karenanya, driver Blue Bird harus lebih tahu destinasi Indonesia dibanding siapapun. Karena, merekalah yang pertama kali bertemu turis dan mengantarkan ke hotel atau destinasi-destinasi di Indonesia,” ujar Arief Yahya.

Materi pelatihan akan di bagi menjadi tiga aspek. Yakni service key success factor, customer contact point, serta service level agreements. Lewat materi-materi ini, para pengemudi Blue Bird diharapkan dapat mengimplementasikannya di lapangan. 

Selain itu mereka juga akan diberikan pemahaman Sapta Pesona Concept hingga pemahaman destinasi. Mereka pun diberikan kesempatan menampilkan cara memberikan pelayanan. Selain itu, para drivers ini juga akan diminta menampilkan cara menawarkan destinasi wisata yang menarik kepada penumpang. 

“Jadi pelatihan ini akan berjalan dua arah. Sehingga inti dari pelatihan dapat mereka pahami secara gamblang,” terang Arief Yahya. 

Benchmark yang diberikan pun sangat gamblang. Menpar mengambil benchmark pada taksi di London, Inggris, yaitu Black Cab. Menurutnya taksi yang sering bekerja sama dengan Kemenpar saat gelaran World Trade Mart itu adalah service ambasador. 

“Driver disana itu bukan Muslim. Tetapi mereka tau dimana Masjid. Dimana makanan halal. Dan itu sesuatu yang menarik. Tidak hanya itu, mereka juga tau destinasi mana saja yang menarik bagi wisman. Ini yang akan kita arahkan. Sehingga wisman belum terasa di Indonesia jika belum naik taksi Blue Bird,” terang Menteri asal Banyuwangi tersebut. 

Bukan tanpa alasan Kemenpar melakukan perjanjian kerjasama dengan

pihak Blue Bird. Perusahaan transpostasi ini telah dipercaya melayani sejak tahun 1972. Dengan 23.000 armada taksi, yang tersebar lebih dari 61 pool di 18 kota, membuat Blue Bird taksi menjadi sebuah koorporasi taksi terbesar di Indonesia. 

Selain itu, Blue Bird terkenal dengan ketepatan waktu dalam menjawab setiap pesanan. Belum lagi dengan unit taksi yang nyaman dan juga bersih. Blue Bird adalah pilihan utama pengguna taksi di Indonesia. 

“Blue Bird telah memberikan performa yang optimal didalam pelayanannya. Selain itu kini para pelanggan semakin dimudah dengan aplikasi digital my bluebird. Sehingga pelatihan ini menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan peran Blue Bird untuk menjadi ujung tombak pariwisata Indonesia,” pungkas Mantan Dirut PT Telkom tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *