Menparekraf ‘Nemuin Komunitas’ GenPI di Yogyakarta, Ini Alasannya Memilih Kota Gudeg!

oleh -272 views
oleh

Yogyakarta – Kegiatan bertajuk ‘Nemuin Komunitas’ (Netas) di Yogyakarta, besok Jumat (04/06/2021) malam adalah gelaran yang ketiga kalinya. Sebuah acara dialog yang mempertemukan menteri dengan komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif. Lalu mengapa Yogyakarta yang menjadi tuan rumah?

Menurut informasi yang redaksi genpi.id dapatkan, acara Nemuin Komunitas (Netas) diadakan di sela-sela kunjungan kerja menteri ke daerah.

Netas pertama diadakan di Magelang, Menteri Sandiaga Uno bertemu dan berdialog dengan 23 perwakilan komunitas parekraf. Mereka membahas berbagai destinasi wisata baru di daerah penyangga Destinasi Super Prioritas Borobudur.

Netas kedua diadakan di Kulonprogo yang memiliki banyak sekali wisata alam dan budaya.

Sedangkan Netas ketiga diadakan di Yogyakarta, menurut sumber GenPI.id, karena Yogyakarta dianggap sebagai kotanya komunitas.

Walaupun hanya bertemu dengan GenPI, anggota-anggota GenPI sehari-harinya juga melebur dengan berbagai komunitas yang ada.

Apalagi dalam Netas pertama dan kedua, GenPI turut hadir dan ikut berdialog.

Sama seperti 2 acara sebelum, pada Netas ketiga Menteri Sandiaga Uno akan berdiskusi mengenai pariwisata dan ekonomi kreatif (Ekraf).

Biasanya hanya berinteraksi melalui media sosial, kali ini menteri akan mendengar langsung apa saja yang telah dilakukan GenPI di sektor Parekraf.

‘Nemuin Komunitas’ (Netas) ketiga akan dilangsungkan secara hybrid. Akan diikuti oleh anggota GenPI dan Kepala Dinas Pariwisata provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia.

Ketua Umum GenPI Nasional, Siti Chotijah, mengajak seluruh pengurus dan anggota GenPI se-Indonesia untuk menyukseskan acara tersebut.

“Kita sudah berkomitmen bergerak untuk menyebarluaskan narasi pariwisata yang positif. Dengan kode etik yang selalu kita pegang teguh. Yaitu; No Politik, No Hoax dan No SARA,” Tegas wanita yang akrab dipanggil Mbak Jhe ini

“Mari kita bersama-sama terus melebarkan sayap untuk berkolaborasi dengan sebanyak-banyaknya pihak. Agar komunitas kita bisa terus memberikan manfaat di sektor pariwisata.” Ajaknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *