Misi Penjualan Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Jadi Tonggak Kebangkitan Pariwisata Indonesia

oleh -469 views
oleh

BANDUNG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggagas event ‘Pameran Misi Penjualan Pasar Nusantara’. Kegiatan Misi Penjualan Pariwisata Nusantara ini akan diisi dengan pameran consumer selling dan gala dinner. Pameran yang mengajak masyarakat untuk membangkitkan pariwisata dalam negeri itu akan diselenggarakan di Mall Festival Citilink, Bandung, Jawa Barat pada tanggal 14 November 2020. Esok harinya akan digelar gala dinner di Hotel Harris Bandung. 

Direktur Pemasaran Regional I Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu menjelaskan, melalui program ‘Pameran Misi Penjualan Pasar Nusantara’ Kemenparekraf/Baparekraf mengajak masyarakat untuk berwisata dengan aman dan nyaman #DiIndonesiaAja. “Pameran ini sebagai upaya untuk meningkatkan dan memulihkan kembali perekonomian lokal, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tutur Vinsensius Jemadu, Jumat (13/11/2020).

Nantinya, sambung Vinsensius, event ini sebagai wadah pertemuan antara pegiat destinasi wisata dengan online travel agent. “Harapannya dapat membantu mempromosikan hingga menjual paket destinasi wisatanya,” tegas dia. Kegiatan ini akan melibatkan lima travel agent /tour operator seperti MyDuta Tour, Mentari Tour, Ratu Tour, Bandar Tour, Padma Tour. Selain diikuti oleh travel agent, kegiatan ini diikuti dua industri kreatif seperti UMKM Kembang Kamonesan dan UMKM An-Nafi Rumah Jamur dan Sellers yang terdiri dari 45 industri pariwisata dengan segmen yang berbeda beda.

Dipaparkannya, pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia berdampak tak hanya pada aspek kesehatan belaka, tetapi juga menyasar sendi perkonomian nasional, tak terkecuali industri pariwisata. Vinsensius menjelaskan, secara makro penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mulai terjadi pada Februari lalu sebesar 30,24 persen dan pada Maret lalu diprediksi terjadi penurunan hingga 70 persen. Penurunan jumlah kunjungan semakin tajam sejak pandemi COVID-19 semakin meluas pada bulan-bulan berikutnya. Tak hanya wisatawan mancanegara, pergerakan wisatawan domestik mengalami penurunan drastis imbas COVID-19. Ditambah lagi beberapa destinasi sempat ditutup imbas pandemi COVID-19.

Memasuki era new normal atau adapatasi kebiasaan baru, pemerintah, dalam hal ini Kemenparekraf/Baparekraf berupaya kembali menggairahkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Tentu saja dengan adaptasi kebiasaan baru yakni memerhatikan protokol kesehatan secara ketat. Salah satunya dengan menggagas ‘Pameran Misi Penjualan Pasar Nusantara’.

Selain mengajak masyarakat untuk berwisata #DiIndonesiaAja, Vinsensius Jemadu berharap pameran ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa berwisata domestik lebih dapat dipastikan keamanan dan kenyamanannya dibandingkan dengan merencanakan perjalanan ke luar negeri. “Pemerintah bekerjasama dengan seluruh stakeholder dan industri pariwisata di Indonesia telah memaksimalkan standar kesehatan dan keamanan untuk memastikan agar masyarakat dapat berwisata dengan aman dan nyaman. Hingga pada akhirnya mampu meningkatkan kembali perekonomian lokal melalui sektor pariwisata,” papar dia.

Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area I Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nurhidayat menambahkan, kegiatan ‘Pameran Misi Penjualan Pasar Nusantara’ ini sebelumnya telah diselenggarakan di Yogyakarta.  Pada pameran ini, Taufik menyebut berbagai paket wisata menarik akan ditawarkan oleh lima industri pariwisata, termasuk di antaranya biro perjalanan wisata lokal di Bandung.

“Tidak hanya itu, berbagai produk UMKM pilihan pun turut mewarnai pameran wisata ini. Selain di Bandung, kegiatan ini juga diselenggarakan di lima kota lainnya yaitu Malang, Yogyakarta, Padang, Medan dan Batam,” tutur Taufik.

Menurut Taufik, jauh sebelum event ini direalisasikan, Kemenparekraf/Baparekraf melakukan pembenahan dan penataan destinasi wisata di Indonesia melalui sertifikasi CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) serta protokol kesehatan yang ketat. “Kami berharap langkah ini dapat kembali menggairahkan industri pariwisata kita dengan tetap mengedepankan faktor kebersihan, keamanan, kesehatan dan keberlanjutan lingkungan serta penerapan protokol kesehatan secara ketat yang menjadi pedoman di masa adaptasi kebiasaan baru ini,” ujarnya. 

Ia optimistis pameran ini akan menarik banyak peminat yang pada akhirnya kembali menggairahkan industri pariwisata dalam negeri. Melalui event tersebut, Taufik mengajak masyarakat untuk merencanakan perjalanan wisata dalam negeri sebagai upaya membangkitkan kembali perekonomian nasional di sektor pariwisata. “Ini adalah upaya kami untuk membangkitkan kembali industri pariwisata dalam negeri yang sebelumnya terdampak COVID-19. Melalui event ini kami ingin mengabarkan kepada masyarakat silakan rencanakan wisata #DiIndonesiaAja dan mari bersama-sama kita bangkit kembali,” tegas Taufik. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *