Naikkan Kualitas Kopi Nusantara, Skill Barista Dipoles Kemenparekraf/Baparekraf Melalui Busta

oleh -519 views
oleh

MEDAN – Upaya menaikan kualitas cita rasa kopi nusantara terus dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf. Penguatannya dipoles melalui upgrade kompetensi para Barista. Formulanya pun diaplikasikan melalui program Bimtek Untuk Barista (Busta) 2021, 24-25 Februari 2021. Kemasannya melalui online (hybrid), selain offline dari AEKI Carita Kopi, Medan, Sumatera Utara.

Program Busta diinisiasi oleh Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf. Opening ceremony Busta ini digelar Rabu (24/2) pagi WIB. Pesertanya para Barista. Kriterianya punya usaha kedai kopi/kategori UMKM. Bisa juga pekerja/Barista, dan mempunyai media sosial. Mereka juga sebelumnya sudah mendaftar 10-18 Februari 2021.

“Kopi Indonesia sangat terkenal di mancanegara. Komoditi ini tentu menjadi daya tarik potensial untuk menarik kunjungan wisatawan. Apalagi, setiap destinasi di Indonesia punya kekhasan cita rasa kopinya masing-masing. Kopi di tiap daerah selalu menghadirkan experience tersendiri,” ungkap Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya.

Indonesia memang menjadi donatur kopi dunia terkemuka. Pada 2016 saja, Indonesia menjadi negara ke-4 penghasil kopi terbesar dunia. Kapasitas produksinya mencapai 660 Ribu Ton per Tahun. Sedikitnya ada 1 juta keluarga yang menggantungkan hidupnya dari industri dan perdagangan kopi. Lalu, produksi kopi pada 2019 mencapai 761,1 Ribu Ton. Jumlah tersebut naik 0,67% dari produksi tahun sebelumnya.

Untuk jenis kopi yang dihasilkan terbagi 3. Ada jenis Kopi Robusta, Arabika, dan Liberika. Dari slot itu, Kopi Robusta memiliki volume produksi terbesar dan memiliki slot ekspor 20% dari produksi dunia. Kopi Robusta ini dihasilkan dari perkebunan seluas 1,15 Ribu Hektar. Luasannya sekitar 92% dari total perkebunan Kopi di Indonesia. Produksinya rata-rata 668 Kg per Hektar lahan.

“Untuk mendukung potensi yang ada, peningkatan SDM pelaku industri kopi diberikan. Kompetensi para Barista tentu menjadi kunci untuk menaikan kualitas cita rasa kopi. Melalui program Busta ini, skill mereka diasah. Sebab, kami juga hadirkan para pakar kopi yang akan menambah pengetahuan peserta Busta,” terang Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Muh. Ricky Fauziyani.

Menaikan kompetensi Barista, inspirasi pun diberikan. Mereka diajak mengenali kembali sejarah kopi, lalu mengekplorasi jenis Kopi Robusta, Arabika, Liberika, dan Excelsa. Ada juga pemahaman lebih lanjut pengolahan kopi pasca panen. Peserta juga dikenalkan dengan peralatan manual brew hingga praktek manual brew V60. Mereka juga mempraktekan Aero Press, French Press, hingga Vietnam Drip.

Lebih lanjut, strategi ekspor kopi para Barista dikuatkan. Memberi perhatian lebih, peserta program Busta dikenalkan detail Kopi Espresso. Pengenalan dimulai dari peralatan mesin yang digunakan, cara membuat The Good Shoot Espresso. Mereka juga melakukan praktik membuat Espresso, Cappuccino, dan Late.

“Melalui program Busta, para Barista tentunya bisa menghasilkan kopi olahan terbaik. Secara ekonomi potensinya tentu sangat bagus. Kalau produk mereka unggul, serapan pasarnya tentu akan semakin besar,” tutup Koordinator Edukasi II, Direktorat Pengembangan SDM Kemenparekraf Jemmy Alexander.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *