Okupansi Hotel di Sumba Timur Capai 90% Jelang Pembukaan Festival Sandalwood 2019

oleh -821 views
oleh

WAINGAPU – Daya tarik Festival Sandalwood 2019 memang luar biasa. Buktinya, satu hari sebelum pembukaan tingkat keterisian (okupansi) hotel di Sumba Timur mencapai 90%. Selain itu, festival ini juga sudah ramai di media sosial. Event ini resmi dibuka Kamis (11/7).

Buat Staf Khusus Menpar Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono, Festival Sandalwood memang dahsyat. Terlebih, event ini menawarkan banyak spot keren.

“Wajar saja jika wisatawan menuyevent ini. Ada beberapa alasan yang membuat mereka hadir. Yyang paling utama tentunya event ini memang sangat keren. Sangat menarik untuk menjadi objek foto. Kemudian alam Sumba juga menjadi alasan lain wisatawan untuk berkunjung,” paparnya, Rabu (10/7).

Sementara Ketua Tim Pelaksana CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty, menilai kuatnya daya tarik Festival Sandalwood terlihat dari okupansi hotel.

“Mengacu informasi Dispar Sumba Timur, tingkat okupansi hotel sehari jelang event mencapai 90%. Jumlah ini meningkat 30% dari hari biasa, dimana okupansinya sekitar 60%,” papar Esthy.

Dari pergerakan wisatawan di Sumba Timur hingga jelang pembukaan, wisatawan nusantara mendominasi dengan 90%. Sedangkan wisman sekitar 10%. Mereka berasal dari Prancis dan Italia.

“Pergerakan wisatawan pada event Festival Sandalwood 2019 sangat positif. Kami berharap event ini juga berdampak positif buat perekonomian. Nilai transaksi yang dihasilkan bisa optimal. Dengan begitu, masyarakat akan mendapat manfaat langsung dari event,” jelas Esthy lagi.

Sumba Timur saat ini ditopang sedikitnya oleh 8 hotel besar. Posisinya juga dekat dengan venue Festival Sandalwood 2019. Diantaranya, Padadita Beach, Tanto, Elvin, Sacca, hingga Merlin. Komposisi homestaynya Umbo Dhigo, Baim, dan Ama Tukang.

Festival Sandalwood 2019 digelar 10-15 Juli, di Lapangan Pahlawan, Waingapu, Sumba Timur. Ada dua konten besar di dalamnya. Ada Expo Tenun Ikat Sumba, Kamis (11/7), dan Parade Kuda Sandel, Jumat (12/7). Parade akan dilakukan di Savannah Purrukambera, Kanantang, Sumba Timur.

“Wisatawan bisa mengeksplorasi tenun ikat dan Kuda Sandel. Ada banyak keunikan yang ditawarkan di sini. Apalagi, Kuda Sandel ini asli Sumba dan menjadi ikon. Sebab, Sumba menjadi satu-satunya tempat di Indonesia yang menjadi tempat hidup Kuda Sandel,” ungkap Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora.

Festival Sandalwood 2019 juga sudah meramaikan dunia maya. Melalui hastag Sumba Timur Festival Sandalwood 2019 dan #FestParade1001Kuda2019. Hastag Sumba Timur Festival Sandalwood 2019 menjadi trending topic Twitter Senin (8/7). Mampu bersaing dengan beragam isu politik, hiburan, hingga kesehatan.

“Daya tarik besar dimiliki Festival Sandalwood 2019. Sebab, warna budaya dominan di sini. Festival ini memang selalu dinanti dan sangat potensial mendatangkan wisatawan. Saat ini okupansi hotel di Sumba Timur sudah maksimal,” kata Kadispar Sumba Timur Umbu Maramba Meha.

Sedangkan hastag #FestParade1001Kuda2019 sudah menjadi trending topic Twitter, Selasa (9/7). Total ada 3.297 postingan yang dihasilkan dengan reach 337.438. Hastag tersebut mendapat 51,54% Retweet, Replay 34,01%, juga 14,45% Like. Responnya positif hingga 74,7% dan 14,9% diantaranya netral.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani memberikan jempol untuk event ini.

“Festival Sandalwood 2019 event luar biasa. Peminatnya sangat besar, baik pada dunia maya maupun secara riil. Selalu menjadi trending topic tentu bagus. Artinya, event tersebut punya potensi besar untuk mendatangkan wisatawan,” tuturnya.

Ricky juga menilai Festival Sandalwood punya prospek bagus.

“Festival Sandalwood akan terus memiliki masa depan bagus di masa mendatang. Dengan potensinya, event ini akan terus efektif menarik kunjungan wisatawan dan menjadi penggerak ekonomi daerah. Dan, yang terpenting inovasi dan ide segar tetap harus diberikan di tahun berikutnya,” papar Ricky.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar menegaskan, event ini akan mengangkat potensi lain dari Sumba Timur.

“Sumba Timur ini sangat indah. Festival Sandalwood tentu menjadi media branding optimal. Setelah ini, beragam potensi di Sumba Timur akan optimal dan memberikan manfaat ekonomi yang besar,” tutuap Arief yang juga Menpar Terbaik ASEAN.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *