Optimalisasi Bisnis Pariwisata Domestik, NTB dan Bali Berkolaborasi

oleh -514 views
oleh

Nusa Tenggara Barat (NTB) –  dalam rangka meningkatkan perekonomian serta pergerakan wisatawan  di dua destinasi,dilakukanlah penandatanganan kesepakatan antara provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan provinsi Bali.mereka bersinergi untuk mengoptimalisasi kerjasama yang di lakukan sebelum nya dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah masing masing, kedua provinsi kerjasama penandatangan ini meliputi aspek bisnis antara lain  Kerjasama  enam bidang kesepakatan bersama antara pemerintah provinsi NTB dan provinsi Bali,yakni pariwisata, perindustrian dan perdagangan,koperasi UMKM,perhubungan,kelautan dan perikanan,serta pertanian dan ketahanan pangan.dan kesepakatan itu di tandatangani di bali, akan ditindaklanjuti dengan  busines to busines  (B to B)nya  yang rencananya akan di laksanakan pada hari Kamis (1/4) di Beach Park Kuta Mandalika,NTB.

“Kemenparekraf menyambut positif inisiatif kedua provinsi untuk bekerjasama. Kerjasama ini tentu sangat menguntungkan keduanya. Bali itu posisinya mega hub pariwisata, lalu NTB dengan Mandalika nya merupakan destinasi super prioritas. Apalagi, banyak wisatawan yang melakukan perjalanan  twins destination di Bali-NTB,” ungkap Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf Vinsensius Jemadu.

Menjadi sinergi Kompetitif, penandatanganan kerjasama ini akan dikemas melalui Business Gathering Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (1/4). VJ-sapaan Vinsensius Jemadu-menambahkan, potensi kerjasama antara NTB dan Bali sangat menjanjikan. Hal ini tidak lepas dari berubahnya pola industri pariwisata sepanjang pandemi Covid-19.

“Kerjasama keduanya sangat potensial. Apalagi, saat pandemi seperti saat ini ada kecenderungan berwisata lebih banyak free individu tours (FIT), Posisi free individu tours (FIT) sangatlah vital karena menjadi jembatan pelaku industri dan statusnya sangat intensif sekali,” lanjut VJ.

Lebih lanjut, kerjasama ini miliki ikatan psikologis yang sangat kuat. Sebab NTB dan Bali memiliki potensi wisata alam, budaya, hingga religi yang kuat. Keduanya bisa saling menyempurnakan. VJ menyatakan, pemerintah akan terus mendorong pergerakan wisatawan Nusantara dari Bali menuju NTB,begitu juga sebaliknya dari NTB ke Bali.

“Bali dan NTB memiliki kekuatan alam hingga budayanya masing-masing. Hal ini tentu bisa saling melengkapi. Untuk menggairahkan kembali industrinya, kami akan mendorong pergerakan wisatawan Nusantara dari Bali menuju NTB. Dari situ, industri pariwisata keduanya akan betul-betul bisa bangkit kembali,” kata VJ.

VJ kembali menegaskan, kerjasama antara NTB dan Bali di sektor pariwisata bahkan bisa mengalami perluasan. Dari konsep twins Destinasi bisa dikembangkan menjadi segitiga emas Bali, NTB, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Konsep segitiga ini bahkan dinilainya sangat menarik karena NTT juga memiliki Destinasi Super Prioritas.

“Kerjasama ini bisa diperluas dengan memasukan NTT. Sejarahnya juga ada dengan nama Sunda Kecil dengan komposisi Bali-NTB-NTT. Jadi, ini semakin menarik dengan satu Mega hub pariwisata dan dua  destinasi super prioritas. Yang pasti, nantinya semua stakeholder pada tiga  destinasi tersebut akan dilibatkan,” tegas VJ lagi.

Semakin menarik, Business Gathering Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut melibatkan industri secara langsung. Delegasi Bali akan membawa serta pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif sebanyak 15-20 orang. Kehadiran mereka bisa menggerakkan perekonomian melalui  program business to business (B to B) antara Bali dan NTB.

“Kerjasama ini sangat menguntungkan bagi keduanya. Dengan kolaborasi seperti ini akan menaikan daya tawar terhadap pasar, baik domestik maupun mancanegara. Mereka nantinya, Bisa langsung action untuk menjual paket wisatanya
tersebut ,apalagi pelaku pariwisata dan industri ekonomi kreatif, papar Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area I Kemenparekraf Taufik Nurhidayat.

Berbicara tentang protokol kesehatan bali dan NTB sudah sangat siap,Mendukung pergerakan  wisatawan, Sebab protokol kesehatan ini dijalankan secara ketat melalui CHSE. Selain destinasi, hotel, restoran, dan atraksi sudah menerapkan protokol CHSE.

Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Moh. Faozal memaparkan, wisatawan dijamin aman  dan sehat selama menikmati liburan.”Kami juga sangat gembira karena ada kerjasama yang riil antara NTB dan Bali. Destinasi ini sangat eksotis dan luar biasa. Wisatawan akan mendapatkan  experience lengkap karena mengunjungi Bali dan NTB sekaligus. Yang pasti, semuanya aman karena CHSE dijalankan ketat dan dievaluasi secara rutin,” papar Faozal.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *