Pagi Berkantor di Crisis Center, Siang Gempa Susulan 6,2 SR

oleh -2,296 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Landing dari Palembang pagi-pagi, Menpar Arief Yahya langsung berkantor di Crisis Center Kemenpar. Memantau 3A Akses, Amenitas dan Atraksi yang terus didata dan dianalisa, untuk membuat keputusan dan langkah cepat. Pukul 13.25 WITA kembali dikejutkan gempa susulan berkekuatan 6.2 SR.

Menpar Arief Yahya lagi-lagi meminta Tim Crisis Center, agar semua info terkini seputar dampak gempa. Lalu dibuat langkah tanggap darurat, terutama di 3A lagi, Akses Amenitas dan Atraksi. “Yang terkait dengan wisatawan segera dilakukan langkah cepat,” kata Arief Yahya.

Sedangkan yang terkait dengan masyarakat yang terkena musibah, cepat diinformasikan ke posko BNPB, Kemensos, Basarnas, Polri, TNI, Kemenkes. Agar segera mendapatkan bantuan lebih cepat.

“Saya menyadari, gempa susulan ini pasti lebih membuat panik, trauma gempa besar pertama belum juga lepas dari ingatan,” kata Arief Yahya, sambil mengajak semua pihak berdoa agar masyarakat Lombok dan sekitarnya diberi ketabahan dan kesehatan.

Arief Yahya juga membayangkan, 4 hari sejak 5 Agustus 2018, pukul 18.46 WITA saat musibah itu, pasti fisik dan mentalnya sangat tertekan. “Semoga masyarakat tabah. Karena para karyawan industri pariwisata Lombok, yang terbanyak pasti orang Lombok, dan banyak yang rumahnya kena dampak bencana,” ungkapnya.

Dilaporkan Ketua Tim Crisis Center Kemenpar Guntur Sakti, gempa baru itu berpusat di darat, 6 km Barat Laut Lombok Utara, Kedalaman 12 Km, dirasakan (MMI) VI Lombok Utara, V Mataram, III-IV Klungkung, IV Denpasar, IV Lombok Tengah, III Sumbawa, II-III Tabanan.

Kadisparprov NTB Lalu Muhammad Faozal dari Lombok juga menambahkan, gempa berdampak pada rusaknya beberapa bangunan di Kota Tua Ampenan. “Kami sudah survei, banyak heritage yang rusak di Ampenan,” kata Lalu Faozal.

Namun, Guntur Sakti menjelaskan, aktivitas penerbangan di Lombok Praya dan Bali Ngurah Rai tetap aman, normal, dan tetap melayani dengan baik.

“Kami juga pantau melalui akun Twitternya, Bandara Ngurah Rai (@baliairports) dan Bandara Internasional Lombok (@LIA_AP1) meng-update informasi bahwa aktivitas penerbangan di masing-masing bandara berjalan normal, tidak terganggu oleh gempa,” kata Guntur.

TCC, kata Guntur juga sudah mengirimkan data geospasial kepariwisataan Bali dan Lombok dari database Bagian Data, Informasi, dan TIK Kemenpar kepada Tim Data dan Informasi BNPB untuk keperluan pendataan objek wisata rusak.

Guntur juga melaporkan, AHA Center melalui ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management bekerja sama dengan BNPB menyusun laporan update dampak gempa Lombok dan mempublikasikannya melalui website dan twitternya (@AHACenter). Data itu dapat digunakan oleh negara-negara asing sebagai rujukan informasi dampak gempa Lombok.

AHA Center adalah organisasi antarpemerintah yang dibentuk oleh 10 negara anggota ASEAN. Melalui deklarasi yang ditandatangani tanggal 17 November 2011, AHA Center mempunyai visi One ASEAN One Response dalam pengelolaan bencana.

Hingga tanggal 9 Agustus 2018, AHA Center sudah menerbitkan 2 laporan SITUATION UPDATE:
1. https://ahacentre.org/situation-update/no1-m7-lombok-earthquake/
2. https://ahacentre.org/situation-update/no2-m7-lombok-earthquake/ (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *