Pasar Digital di Yogya Tawarkan Gaya Ngabuburit Istimewa

oleh -2,622 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Kreativitas para pengelola Destinasi Digital (Pasar Digital) di Yogya seperti tidak ada habisnya. Momentum Ramadhan tak mereka sia-siakan. Mereka tangkap peluang pasar baru di kalangan muslim ini. Mereka pun membuat “paket Ramadhan” guna menyambut bulan spesial ini.

Pasar Kakilangit, Mangunan, Dlingo, Bantul, misalnya. Pasar Kakilangit yang biasanya hanya buka pada Hari Sabtu dan Minggu, selama Ramadhan ini justru buka setiap hari. Jika hari biasa buka jam 07.00 sampai dagangan habis, saat Ramadhan ini buka pada sore hari. Mulai jam 15.00 sampai 18.00 WIB.

Pasar Kakilangit menawarkan “paket” Ngabuburit. Menunggu waktu berbuka, mencari menu takjil sekaligus menikmati beragam hiburan.

Guna menarik pengunjung, pengelola pun membuat poster atau flyer yang disebar di media sosial. Isi pesannya pun khas gaya milenial. Salah satunya berbunyi “Bingung mau Ngabuburit tapi cuma sendiri? Ke Pasar Kakilangit saja. Siapa tahu ketemu sama jodoh.”

Pasar yang diinisiasi oleh pegiat pariwisata dari GenPI Jogja ini menawarkan berbagai menu. Aneka jajanan pasar, makanan tradisional, beragam minuman segar. Cocok untuk melepas dahaga saat berbuka.

Hal yang sama dilakukan oleh Pengelola Pasar Ngingrong. Pasar Digital di Geosite Ngringrong, Mulo, Wonosari, Gunungkidul ini juga membuat “paket” Ngabuburit. Pasar buka pada pukul 15.00-18.00.

Berwisata ke Pasar Ngingrong ini makin asyik di sore hari. Sembari menunggu waktu berbuka, pengunjung bisa menikmati flying fox berbalut langit senja.

Flying Fox di Wisata Gua Ngingrong, yang terletak di Desa Wisata Mulo, Wonosari, Gunungkidul merupakan flying fox terdalam. Flying fox yang membelah lembah dengan ketinggian 90 meter.

Pengunjung juga bisa bersantai di gazebo atau foto-foto di atas ketinggian yang berada di menara flying fox dan menara hauling.

Momentum Ramadhan juga dimanfaatkan oleh Pengelola Pasar Embung Merdeka. Mereka pun membuat Pasar Ramadhan Embung Merdeka. Pasar yang berada di Gunungan, Sumbermulyo, Bambanglipura, Bantul ini mulai dibuka Minggu (20/5).

Pasar buka selama Ramadhan di sore hari. Pasar ini menyediakan menu berbuka. Mulai dari aneka jajanan pasar, lauk pauk, berbagai minuman untuk berbuka dan sebagainya. “Cocok untuk Ngabuburit maupun kumpul-kumpul komunitas,” ujar Pengelola Pasar Ramadhan Embung Merdeka Ispras.

Menunggu waktu berbuka juga bisa dilakukan dengan jalan-jalan ke Pasar Digital Banyunibo. Pengunjung bisa #BukberDiBanyunibo dengan asyik.

@pasarbanyunibo adalah salah satu destinasi digital yang ada di wilayah Sleman. Letaknya di komplek candi Banyunibo yang asri. Lokasi persis @pasarbanyunibo berada di sebelah selatan Candi Boko tepatnya di Desa Cepit, Bokoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ngabuburit di Pasar Banyunibo bisa menjadi alternatif berbuka dengan suasana yang berbeda. Pasar ini menyediakan aneka kulineran, dan berbagai spot indah untuk berfoto sambil menikmati hidangan.

Berbagai hidangan dan minuman tradisional yang jarang ada, akan kita jumpai. Seperti nasi telanga, talam abon, ongol-ongol, kacang godog, wedhang uwuh, maupun wedhang bit gula batu.

Hari-hari di luar Ramadhan, @pasarbanyunibo hanya buka sepekan sekali, yakni setiap Minggu pagi pukul 06.00-12.00 WIB. Namun khusus di bulan Ramadhan, @pasarbanyunibo buka setiap hari mulai tanggal 20 Mei – 10 Juni 2018 pukul 15.00 WIB.

Selain aneka kuliner tradisional yang enak dan sehat untuk dinikmati, ada pula berbagai acara seru dan permainan tradisional yang diadakan setiap hari.

Di hari pertama @pasarbanyunibo dibuka, akan ada kegiatan kelas heritage yang diselenggarakan oleh @malamuseum untuk mengulik sejarah dari Candi Banyunibo yang bisa diikuti sambil menunggu waktu berbuka.

Seperti biasa, di kelas heritage ini, @malamuseum akan mengajak peserta belajar sejarah dengan cara yang berbeda sehingga menarik untuk diikuti.

Masih ada lagi pilihan tempat untuk menunggu berbuka. Pasar Muntuk namanya. Pasar yang berlokasi di Muntuk, Dlingo, Bantul ini juga menawarkan berbagai kuliner tradisional untuk berbuka.

Pasar yang sejatinya merupakan pasar kerajinan bambu ini memiliki spot selfie yang instagramable. Ada pula Bamboo Muntuk Artspace. Selama Ramadhan, pasar ini buka setiap Senin-Sabtu pada pukul 08.00-17.00.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, tidak ragu untuk mengajak masyarakat datang ke destinasi digital GenPI Jogja. Khususnya untuk menunggu bedug magrib, atau ngabuburit.

“Inilah hebatnya GenPI. Meski sedang puasa, inovasi tetap mereka hadirkan. Destinasi digital ini bisa menjadi alternatif untuk menunggu waktu berbuka. Aktivitas ala anak muda yang positif tetap bisa dilakukan,” katanya.

Menpar pun berharap semakin banyak generasi muda yang ikut masuk ke dalam GenPI. Sehingga percepatan di sektor pariwisata dapat dilakukan.

“Menjadi anggota GenPI itu tidak akan rugi. Banyak hal positif yang bisa didapat. Contohnya GenPI Jogja ini. Mereka mampu memberikan kontribusi bagi pariwisata Jogja. Jadi buruan daftar. Caranya juga mudah. Tinggal kunjungi genpi.co isi form pendaftaran. Yang pasti jadi anggota GenPI itu gak rugi. Selalu banyak keseruan. Jadi buruan daftar. Salam Pesona Indonesia. Salam GenPI,” tutur Menpar Arief Yahya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *