Pasar Lontara Meluncur di Sulsel

oleh -2,443 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Generasi Pesona Indonesia (GenPI) meluncurkan destinasi digital pertamanya, Pasar Lontara, Minggu (7/10). Destinasi ini berada di Benteng Somba Opu Kabupaten Gowa.

Berbagai sajian budaya dipersembahkan dalam launching Pasar Lontara. Salah satunya lewat Tari Paduppa yang dibawakan Sanggar Salapang. Sajian A’Ngaru yang dibawakan oleh Muchlis Muliadii tak kalah menariknya. Sajian Sinrili’ yang disenandungkan oleh Daeng Rate pun seperti menghipnotis para tamu dan wisatawan.

Bahkan tari 4 etnis yang dipersembahkan oleh perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel semakin memanaskan suasana. Begitu juga tari Gandrang Bolu yang dibawakan oleh adik-adik SD Islam Paropo.

“Pasar Lontara adalah destinasi digital yang dibuat sebagai aktivasi offline GenPI Sulsel. Wadah berkegiatan ini menerapkan creative value dan memanfaatkan media sosial dalam berpromosi. Semoga dengan launching ini kami akan semakin bisa mengembangkan pariwisata Sulsel,” Ungkap Andi Eva, Selaku juragan pasar pada Pasar Lontara.

Pasar besutan GenPI Sumsel itu memang paten. Konsepnya tidak kalah dengan destinasi digital lainnya. Gaya kekinian yang dipadukan dengan nuansa kearifan lokal memberikan nuansa tersendiri. Seperti halnya lapak para pedagang. Lapak-lapak dirancang khusus dengan bahan tradisional tetapi tetap kekinian.

Tim Pasar Lontara juga menyertakan beberapa tenant yang memiliki produk mencerminkan khas Sulawesi selatan. Sehingga mampu mempromosikan berbagai potensi wisata Sulsel.

Nama Pasar Lontara sendiri diambil dari aksara tradisional Bugis-Makassar. Bentuk aksara Lontara berasal dari Sulapa Eppa (Empat Sisi) sebagai simbol susunan semesta. Dengan susunan yang melambangkan air, api, angin dan tanah.

Dipilihnya nama tersebut juga bukan tanpa sebab. Nama Lontara ditujukan sebagai usaha untuk menjaga dan melestarikan budaya Sulsel. Serta memasarkannya secara digital. Sehingga lebih dikenal dan menjadi kebanggaan.

“Kami optimis Pasar Lontara akan semakin berkembang. Karena lokasinya juga cukuo strategis, yaitu di area Benteng Somba Opu. Sebuah landmark sejarah yang cukup terkenal di Sulsel. Jadi ini merupakan simbiosis mutualisme. Kami saling melengkapi satu dengan lainnya,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan, Musaffar Syah berharap keberadaan Pasar Lontara menjadi momentum untuk mempromosikan pariwisata Sulsel. Bukan saja destinasinya tetapi juga event wisata yang terangkum dalam Calendar of Event Sulawesi Selatan 2018.

Pasar Lontara ini juga diharapkan menjadi tujuan wisata yang aman, nyaman dan menarik. Dengan berbagai potensi wisata alam, sejarah dan budaya. Sekaligus juga memperkenalkan keunggulan kuliner dan permainan Khas Sulsel agar dikenal luas lagi.

“Semoga dengan adanya Pasar Lontara akan berdampak positif dalam memperkenalkan kemajuan industri pariwisata Sulawesi Selatan dan akan berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Selawesi Selatan,” tutur Musaffar.

Sementara, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Kementerian Pariwisata Don Kardono, sangat mengapresiasi dan mendukung kreativitas GenPI Sulsel. Selain itu seluruh stakeholder Sulsel pun ikut terlibat untuk mensukseskan destinasi digital ini.

“Ini membuktikan keseriusan semua pihak untuk mendorong adanya destinasi baru termasuk destinasi digital Pasar Lontara ini. Destinasi ini akan memberikan nuansa lain bagi pariwisata Sulsel,” ungkapnya.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun sumringah. Menurutnya Destinasi Digital ini bisa menjadi incubator buat GenPI untuk belajar 2C sekaligus, yakni memperkuat Creative Values sekaligus Commercial Values, menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Konsep community development diterapkan dengan melibatkan seluruh stakeholder. Termasuk juga masyarakat sekitar lokasi sehingga mereka bisa mendapatkan manfaat dari adanya pasar digital ini,” tutur Menpar Arief.

Menteri berdarah Banyuwangi itu juga menyebut, anak-anak muda millennials itu akan belajar bermedia sosial yang keren, positif, mengangkat dan mempromosikan kekuatan pariwisata Indonesia.

“Di sana juga mengasah mereka untuk terus berkreasi, berinovasi, mengikuti selera zaman yang makin cepat bergerak. Saya ingin menghidupkan minimal 100 Pasar GenPI baru di tahun 2018 ini,” imbuh Menpar Arief Yahya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *