Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan, Pemandu Diingatkan Tanggung Jawab dan Kewajiban

oleh -665 views
oleh

Kendal – Menjelaskan rencana perjalanan menjadi tugas wajib seorang pemandu wisata kepada pelancong atau turis yang menjadi tamunya. Demikian disampaikan Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti, Aghi Pradipta, saat menjadi pemateri Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan, Kamis (26/9).

Kegiatan yang berlangsung di Tirto Arum Baru, Kendal, Jawa Tengah, itu digelar Kementerian Pariwisata, sebagai upaya meningkatkan kecakapan sumber daya manusia (SDM) para pemandu wisata. Kegiatan digelar selama dua hari, tanggal 26-27 September 2019.

“Seorang pemandu wisata bertanggung jawab penuh terhadap wisatawan yang dibawanya. Karena itu, semua persiapan harus dilakukan secara matang. Termasuk memperhatikan prosedur kesehatan dan keselamatan, peraturan-peraturan atau kearifan lokal, dan lain-lain,” ujarnya.

Lebih dari itu, seorang pemandu wisata harus memiki itinerary. Yaitu daftar tour dan aktivitas harian. Idealnya, seorang pemandu wisata memiliki dua buah itinerary. Pertama untuk diberikan kepada clients, dan yang kedua untuk pegangan diri sendiri. Itinerary harus disusun dengan teliti, dengan beberapa keterangan untuk sightsseeing, stop, hotel, restoran, jam pertunjukan, dan lain sebagainya.

Pemateri lain yang juga Dosen STP Trisakti Pusparini menambahkan, hal berikutnya yang perlu dilakukan pemandu wisata adalah melakukan kegiatan yang bersifat intepretasi. Yaitu tafsiran, penjelasan, makna, arti, kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap suatu objek yang dihasilkan dari pemikiran mendalam.

“Penafsiran menggabungkan pembelajaran dan hiburan. Dalam hal ini, partisipasi dan interaksi peserta dibangkitkan. Pertanyaan wisatawan wajib dijawab dengan benar, sopan, dan bersahabat. Apabila informasi yang diperlukan berada di luar wawasan, jawaban bisa dicarikan dari sumber lain,” jelasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kepariwisataan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani mengaku bangga karena pariwisata masuk dalam salah satu sektor prioritas nasional. Menurutnya, baru pada era pemerintahan ini pariwisata menjadi sektor unggulan yang fokus untuk dibangun. Terbukti dengan ditetapkannya destinasi pariwisata super prioritas di Toba, kawasan Borobudur, Lombok, Labuan Bajo, dan Likupang (Manado).

“Dengan mengusung tema ‘SDM Unggul Indonesia Maju’, pemerintah menetapkan tahun 2019 menjadi tahun SDM. Dimana, SDM merupakan landasan utama dan berfungsi sebagai pondasi atas keberhasilan usaha pariwisata,” terangnya.

Atas dasar itu, Kemenpar menggulirkan beberapa program seperti pelatihan dasar SDM kepariwisataan. Baik untuk masyarakat umum, pelaku industri, pendampingan desa wisata, sosialisasi sadar wisata, pelatihan asesor kompetensi, hingga sertifikasi kompetensi.

“Khusus sertifikasi kompetensi, ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Sebab, SDM antar negara ASEAN akan bebas bergerak mencari kerja di negara anggota. Jika SDM kita bagus, ini jadi peluang kita untuk merebut pasar pencarian kerja di luar negeri. Namun jika SDM kita tidak memadai, tentu yang terjadi pun kebalikannya,” ungkap Rizki, diamini Asisten Deputi Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan antar Lembaga Kemenpar, Wisnu Bawa Tarunajaya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, pariwisata Kendal, atau Jawa Tengah pada umunya, memang harus diperkuat dengan berbagai program yang optimal. Dengan pelatihan SDM kepariwisataan ini, dapat dipastikan pariwisata di daerah tersebut akan semakin berkembang dan maju.

“Kendal adalah kawasan pendukung Borobudur yang merupakan destinasi super prioritas. Dengan pelatihan ini, diharapkan menjadi tambahan suplemen bagi pemandu wisata di daerah setempat. Sebab, keberadaan pemandu wisata memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan pariwisata,” tegasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *