Pelestarian Terumbu Karang Dilakukan dalam PBF 2018

oleh -1,416 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Pemuteran Bay Festival (PBF) 2018 resmi dimulai Rabu (12/12). Event ini akan berlangsung hingga 15 Desember. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pelestarian terumbu karang. Harapannya, alam Pemuteran, Gerokgak, Singaraja, Bali, bisa lebih lestari. Mampu memberi impact positif lebih bagi kehidupan manusia.

PBF 2018 menyandingkan parade seni budaya adiluhung Pulau Dewata dengan konsep pelestarian alam. Hasilnya, respons positif diberikan publik melalui penanaman terumbu karang.

Kelihan Desa Pakraman Pemuteran Ketut Wirdika mengatakan, masyarakat terlibat aktif dalam pelestarian terumbu karang.

“Ada banyak sisi terbaik dari PBF 2018. Selain berbagai pertunjukan seni dan budaya, empati publik atas nasib lingkungan juga dibangkitkan. Mereka diajak melestarikan terumbu karang,” ungkap Wirdika, Rabu (12/12).

Bernaung dalam Yayasan Karang Lestari, mereka mengembangkan teknologi Biorock. Metodenya, penanaman terumbu karang dalam sebuah struktur besi. Logam ini lalu dialiri arus lemah 3,8-12 Volt hingga mineral larut tertarik dan membentuk karang. Menariknya, kerangka ini berbentuk beragam jenis patung. Hasilnya, perairan Pemuteran tidak ubahnya sebuah galeri seni.

Aktivitas ini sudah berlangsung lama. Mereka memiliki filosofi ‘Coral Reef Reborn Pemuteran, Bali’. Program ini banyak mendapatkan apresiasi. Salah satunya, menjadi runner up di United Nation World Tourism Organization (UNWTO), kategori Innovation in Non Govermental Organization. Teknologi Biorock ini juga masuk urutan 7 kategori Top 10 Lonely Planet Terbaik Asia 2016.

“Kami menyadari semuanya. Alam ini harus dirawat dengan baik. Terumbu karang harus dijaga dan terus dikembangkan. Kawasan ini bisa diekplorasi sebagai destinasi wisata. Terumbu karang ini juga bisa memiliki nilai ekonomi tinggi melalui ikannya,” ujar Wirdika lagi.

Konservasi menjadi kunci pelestarian. Muaranya, peningkatan daya guna lingkungan dalam upaya menjaga keseimbangannya.

Ditambahkannya, konservasi alam memiliki beberapa tujuan. Seperti mewujudkan kelestarian, konservasi menjadi garansi keseimbangan ekosistem. Wirdika menambahkan, ada banyak manfaat dari upaya konservasi alam.

“Konservasi alam selalu memberikan manfaat, baik edukatif maupun pengembangan pengetahuan. Dan, konservasi juga menjadi hidrologis bagi banyak pendukung kehidupan. Selain menjaga stabilitas iklim, konservasi juga menghadirkan lingkungan sehat,” lanjutnya.

Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani menerangkan, ada banyak value yang diterima apabila konservasi alam berjalan mulus.

“PBF 2018 ini event luar biasa. Manusia dan alam menyatu menjadi satu. Unsur seni dan budaya sakral Bali disatukan dengan konsep konservasi alam terbaik. Hasilnya, ada banyak pengetahuan yang didapat oleh para pengunjungnya,” kata Giri Adnyani.

PBF 2018 memang mengajak pengunjung untuk menjaga stabilitas iklim. Ada juga pembaharuan sumber daya alam hayati hingga perlindungan plasma nutfah. Lebih pentig lagi adanya nilai devisa yang dihasilkan melalui aktivitas pariwisata.

Giri Adnyani menerangkan, pelestarian alam ini akan merangsang rehabilitasi terumbu karang.

“Terumbu karang ini aset besar, khususnya bagi industri pariwisata. Kalau terumbu karang sehat dan bagus, ada aliran income yang dihasilkan melalui aktivitas pariwisata. Kami optimistis, terumbu karang di Pemuteran akan terjaga lestari,” terang Giri Adnyani lagi.

Kampanye lingkungan versi PBF 2018 diacungi jempol oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar pun menegaskan, experience terbaik telah diberikan PBF.

“Bali ini memiliki segalanya. Atraksi, aksesibilitas, dan amenitas serba luar biasa. Kondisi ini semakin sempurna dengan budaya sehat melalui upaya pelestarian lingkungan. Konsep ini benar-benar menjadi pengalaman terbaik,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *