Pementasan Aksobhya Memikat di Borobudur Writers and Cultural Festival 2018

oleh -1,810 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) 2018 terbukti paten. Sajiannya lengkap. Begitu memanjakan pencinta sastra dan seni. Hal ini terlihat dalam pementasan karya di panggung Aksobhya, Candi Borobudur, Jumat (23/11) malam.

Deretan tari konteporer yang begitu ciamik, berhasil membuat pengunjung BWCF 2018 terpukau. Semua dibalut dengan aura magis Candi Borobudur. Aura yang sarat dengan inspirasi kebajikan. Lantunan harmonisasi berpaut manis dengan gemulainya para penari.

“Ini baru namanya festival sastra dan seni. Keren. Wajar jika event ini pun masuk kedalam 100 Calendar of Event Kementerian Pariwisata tahun 2018. Sajian-sajian ini makin mengangkat eksistensi besar dari Candi Borobudur,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sabtu (24/11).

Kerennya pertunjukan tersebut hadir dari deretan koreografer dan teaterawan nasional hingga internasional. Mereka menjadi rotor budaya, dengan kreasi terbaiknya. Seperti Ery Mefri, Bimo Wiwohatmo, Melati Suryodarmo dan Katsura Kan. Ada juga Miroto, Cok Sawitri, Toni Broer & Katia Engel, Jarot B Darsono, Yusril Katili dan Anwari.

Bukan itu saja, sebagai sebuah festival sastra, panggung pertunjukan pun berisi para sastrawan muda. Mereka menyajikan beragam karya sastra terbaik dipanggung tersebut. Puisi, sajak dan syair begitu indah melantun makin membuai pengunjung perhelatan tersebut.

Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Kebudayaan Taufik Rahzen menilai pagelaran kali ini sangat Istimewa. Pagelaran ini menjadi sebuah etalase dari kebesaran Borobudur. Sajiannya padat dan lengkap.

“Ini merupakan Festival terbaik yang dimiliki Borobudur. Karena kajiannnya lebih mendalam. Seluruh kemegahan Candi Budha terbesar di dunia ini terkupas tuntas di festival ini,” ucap Taufik Rahzen yang hadir pada perhelatan tersebut.

Penyelenggaraan BWCF 2018 juga membuat Ketua Tim Calendar of Even Kemenpar Esthy Reko Astuty ikut senang. Pasalnya sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas di Indonesia, Borobudur menunjukkan performa positif dengan menampilkan atraksi pariwisata level dunia.

“Ini merupakan salah satu langkah positif untuk mengundang wisatawan datang ke Candi Borobudur. Apalagi Borobudur merupakan sumber inspirasi yang sudah diakui dunia. Warisan budaya dunia dengan logo UNESCO,” kata wanita berkerudung itu.

Selain itu hal ini akan semakin mengoptimalkan potensi Candi Borobudur. Dimana area ini terbagi dalam empat Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Wilayah yang bersinggungan dengan Borobudur diantaranya Yogyakarta, Dataran Tinggi Dieng, Semarang, dan Solo.

“Kawasan Candi Borobudur sangat strategis dengan didukung dengan faktor 3A yang baik. Yaitu Akses, Amenitas dan Atraksi. BWCF ini semakin mengukuhkan atraksi kelas dunia yang dimiliki Borobudur,” tegas Esthy yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *