Perayaan Cap Go Meh Tanjungpinang Ajang Pemersatu Bangsa

oleh -1,256 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, TANJUNG PINANG – Beragam budaya akan mewarnai dan menambah semarak puncak Perayaan Cap Go Meh di Tanjungpinang, Selasa (19/2). Tak sebatas budaya Tionghoa seperti barongsai atau atraksi perahu naga, tapi juga bakal diramaikan pertunjukan seni tradisional asli Indonesia semisal reog dan kuda lumping!

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizky Handayani mengatakan, saat ini Festival Imlek atau Perayaan Cap Go Meh bukan hanya milik warga keturunan dan bukan sekadar aktivitas religi pada agama atau kepercayaan tertentu. Tetapi sudah menjadi agenda pariwisata yang bisa dinikmati siapapun.

“Perayaan Cap Go Meh sendiri dikemas dengan konsep yang beragam. Kolaborasi antara budaya Tionghoa dan budaya Nusantara. Dari sini kita bisa melihat betapa kayanya budaya yang ada di Kepulauan Riau. Semua perbedaan justru berbaur menjadi satu, sebagai kekuatan yang bahkan mampu mendatangkan kebaikan. Minimal kebaikan dalam sektor pariwisata, karena Perayaan Cap Go Meh ini pasti menyerap banyak wisatawan,” ujarnya, Senin (18/2).

Asdep Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan, kegiatan yang disajikan pada Perayaan Cap Go Meh Tanjungpinang antara lain bazar, pentas seni, pawai imlek, atraksi barongsai, atraksi perahu naga, atraksi reog, atraksi kuda lumping, pentas band, hingga pesta kembang api.

“Memang benar, ragam budaya yang ada di Kepri justru menjadi kekuatan. Ini salah satu keuntungan bagi Kepri karena atraksi budaya tersebut sangat disukai wisatawan, khususnya turis mancanegara,” jelasnya.

Tahun ini, target kunjungan wisatawan khusus pada Festival Imlek dan Perayaan Cap Go Meh yakni sebanyak 22.000 orang. Dengan rincian 15.000 wisatawan nusantara (wisnus) dan 7.000 wisatawan mancanegara (wisman). Diyakini, target itu bakal terlampaui mengingat matangnya konsep perhelatan tahun ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Boeralimar menyatakan, keberagaman budaya yang ditampilkan bukan sebagai atraksi saja. Lebih dari itu, hal ini menunjukkan keharmonisan masyarakat Kepulauan Riau. Sangat pas dengan tema Perayaan Cap Go Meh 2019, yakni ‘Mempersatukan Perbedaan dan Hidup Berdampingan Melalui Budaya’.

“Dari tahun ke tahun kami terus melakukan evaluasi bagaimana supaya Festival Imlek dan Perayaan Cap Go Meh tidak monoton dan justru semakin menarik bagi wisatawan. Karena itulah kami menghadirkan pula budaya Nusantara. Kami yakin ini akan membuat jalannya acara semakin meriah,” terangnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, pihaknya akan terus mendukung atraksi wisata yang ada di Tanjungpinang. Terlebih, secara geografis Tanjungpinang sangat strategis untuk menjadi pintu gerbang wisatawan di perbatasan. Semua yang dibutuhkan pun sudah tersedia. Amenitas, atraksi, dan aksesnya sudah oke.

“Event ini akan mengangkat pariwisata Kepri. Berbagai destinasi yang ada di sini akan semakin dikenal wisatawan. Baik potensi wisata alam maupun budaya. Kepri luar biasa. Rugi kalau belum pernah berwisata ke sini,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *