Peringati 70 Tahun Pertempuran Plataran, Selomartani Diusulkan Jadi Desa Wisata Sejarah

oleh -1,558 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, YOGYAKARTA – Pembukaan peringatan 70 tahun Pertempuran Plataran berlangsung di Dusun Kledokan, Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta, Minggu (17/2). Peringatan dengan tema ‘MEREKA PERNAH DISINI” tersebut akan berlangsung selama sepekan. Tepatnya berakhir pada Minggu (24/2).

Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Eshty Reko Astuty mengatakan, pembukaan dilakukan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kab. Sleman Sudarningsih. Dihadiri Komunitas Historia 24249, Ikatan Keluarga Akademi Militer (IKAM) Yogya, Pemda DIY dan masyarakat.

“Selain untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda pada 24 Februari 1949 silam, kegiatan ini juga dimaknai sebagai upaya membangkitkan semangat nasionalisme. Terutama pada generasi muda,” ujarnya, Selasa (19/2).

Selama sepekan ke depan, peringatan 70 tahun Pertempuran Plataran akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti pawai budaya, pesta rakyat, pagelaran wayang orang, pentas Kuda Lumping dan napak tilas di lokasi pertempuran Desa Sambiroto. Peserta kemudian mengunjungi bekas Markas Gerilya Pasukan MA-Yogya saat Perang Kemerdekaan II, tahun 1948-1949. Lokasinya di Desa Gatak, Kringinan, Ngrangsan, Kalibulus dan Kledokan. Genderang Suling Taruna AKMIL “CANKA LOKANANTA” juga akan berpartisipasi dalam pawai rakyat.

Selain itu, napak tilas juga menyisir Jembatan Bogem dan Jembatan Bendan di sepanjang jalan raya Yogya-Solo. Kedua jembatan ini pernah diledakkan oleh gerilyawan AM Yogya pada Januari-April 1949. Tujuannya untuk menahan laju pasukan Belanda saat Perang Kemerdekaan II.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Bahari Indroyono Soesilo menambahkan, kegiatan ini sekaligus bertujuan memperkenalkan destinasi Wisata Perjuangan kepada masyarakat. Termasuk mengingatkan generasi muda terkait perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

“Peringatan juga diisi dengan sosiodrama yang menggambarkan kisah perjuangan gerilyawan MA-Yogya. Hampir semua warga Kledokan terlibat. Komunitas Historia 24249 bahkan berharap Dusun Plataran dan Desa Selomartani dikukuhkan sebagai desa wisata sejarah,”. “Melalui Peraturan Bupati (Perbup) maka sebuah Desa dapat ditetapkan sebagai Desa Wisata, sehingga mobilisasi sumberdaya menjadi lebih mudah”, ungkapnya.

Untuk diketahui, Akademi Militer (AM) Yogya sendiri berdiri pada kurun 1945-1950 di ibukota perjuangan Yogyakarta dan menghasilkan tiga angkatan lulusan. Pada 11 November 1957, MA Yogya dibuka kembali sebagai Angkatan Keempat oleh Presiden Soekarno di Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang, yang saat ini dikenal sebagai Akademi Militer (AKMIL).

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, acara ini tak hanya mengenang sejarah dan para pahlawan yang gugur di medan perang. Tetapi sekaligus promosi destinasi wisata sejarah perjuangan di wilayah Ibukota RI di masa perjuangan, yakni Yogyakarta.

“Destinasi wisata perjuangan akan dihadirkan dalam rangka memupuk jiwa patriotisme, cinta tanah air, dan semangat tidak mengenal menyerah pada generasi penerus Indonesia,” jelasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *