Perkuat Ekonomi Kreatif Labuan Bajo, Kemenparekraf Launching Program BEGERAK dan Inkubasi Kuliner

oleh -331 views
oleh

LABUAN BAJO – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melalui Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Direktorat Industri Kreatif Fesyen, Desain dan Kuliner secara resmi me-launching program Bedah Gerai Kuliner (BEGERAK) dan Inkubasi Kuliner di Labuan Square, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (3/12/2020). Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Inovasi dan Kreativitas, Josua Puji Mulia Simanjuntak menerangkan, program ini diluncurkan untuk mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi super premium yang telah ditetapkan pemerintah.

“Apa efeknya destinasi wisata premium itu? Nantinya akan mendatangkan wisatawan yang kelasnya premium juga. Mereka itu daya belinya tinggi. Orang berdaya beli tinggi itu maunya banyak. Nah, kuliner itu adalah salah satu hal yang berkaitan erat pariwisata. Ibaratnya kakak beradik.

Oleh karena vitalnya kuliner untuk menopang destinasi wisata, maka program BEGERAK ini diluncurkan untuk melakukan penguatan terhadap produk-produk kuliner lokal. Tak hanya pada penyajian dan rasanya, namun juga pada desain gerai termasuk interior dan sikap dalam menyambut kedatangan tamu. “Kuliner ini amat vital bagi pariwisata. Wisatawan premium itu mereka ingin sesuatu yang khas lokal. Program ini mendesain ulang kuliner khas lokal. paling tidak gerainya representatif. Makanya programnya bedah gerai kuliner,” terang dia.

Program ini, Josua melanjutkan, membantu pelaku usaha kuliner memperbaiki kualitasnya. “Agar nanti bisa memfasilitasi dengan lebih baik wisatawan super premium. Sekarang belum terasa. Tapi ketika COVID-19 sudah reda, pariwisata kembali menggeliat, Labuan Bajo ini akan banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Kita bangun prasarananya dari sekarang,” ujarnya. Selain itu, Josua menegaskan jika program ini juga diarahkan sebagai penguatan SDM di sektor ekonomi kreatif subsektor kuliner. “Ini untuk mempersiapkan sektor kuliner untuk destinasi super premium,” ujarnya.

Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Yuke Sri Rahayu menambahkan, pemerintah telah menegaskan jika ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor penting untuk dikembangkan dalam pembangunan nasional. Hal ini merujuk pada kontribusi positif sektor kuliner terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB, penciptaan lapangan usaha yang dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan devisa karena banyak diminati oleh pasar global serta memberikan dampak yang positif bagi sektor lainnya. Kendati begitu, kata dia, pelaku ekonomi kreatif masih menemui kendala di lapangan dalam menjalankan usahanya.

“Sehingga pemerintah memfasilitasi dengan kebijakan atau program yang dapat membantu para pelaku ekonomi kreatif untuk dapat terus berkembang. Salah satu kendala yang dihadapi oleh pelaku ekonomi kreatif dalam mengembangkan usaha adalah masih terbatasnya pengetahuan akan pentingnya estetika dalam peranan usaha,” kata dia.

Program ini juga melibatkan subsektor lain yakni arsitektur, desain interior dan desain komunikasi visual untuk pengembangan sektor kuliner sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk memfasilitasi agar berdaya saing tinggi dan nilai tambahnya meningkat dengan menggunakan jasa profesional. “Kegiatan ini dinamakan BEGERAK yang diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang mempersatukan subsektor berbeda di antara rantai ekonomi kreatif melalui penggunaan jasa desain subsektor arsitektur, desain interior dan desain komunikasi visual untuk merancang estetika gerai yang dimiliki sehingga dapat semakin meningkat,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Rinus mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf/Baparekraf yang telah memberi perhatian penuh kepada Labuan Bajo. “Kami ucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah bekerja keras membangun sesuatu yang sesungguhnya sudah ada dalam diri kami, tetapi itu dikemas dan diangkat menjadi sesuatu yang baru sebagai kekuatan ekonomi kami,” tuturnya.

Rangkaian kegiatan BEGERAK telah diselenggarakan sejak Agustus 2020 diawali dengan pendaftaran peserta yang merupakan pemilik gerai kuliner di Bali dan Labuan Bajo, dilanjutkan dengan tahap verifikasi, termasuk audit teknis dan survei lapangan pada September-Oktober 2020 serta tahap desain ulang pada bulan yang sama, sampai akhirnya pembuatan prototipe gerobak dan proses revitalisasi-konstruksi gerai pada akhir Oktober-awal Desember 2020.

 

Pada BEGERAK Bali, terdapat 15 pelaku usaha kuliner yang dibuatkan gerobaknya dan telah dieksibisikan prototipe gerobak tersebut dalam gelaran sosialisasi CHSE di Inna Bali Beach Garden 5-6 November 2020 lalu. Pada BEGERAK Labuan Bajo kali ini, terdapat 16 jenama kreatif kuliner yang gerainya di-rebranding dan direvitalisasi. Gerai-gerai ini tersebar di berbagai lokasi di Labuan Bajo dan terdiri diri berbagai jenis makanan dan minuman yang dijajakan.

 

Program BEGERAK ini diharapkan dapat tercipta ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif melalui keterlibatan komunitas lokal dalam pendataan dan penyeleksian penerima manfaat, tiga asosiasi profesi desain interior, arsitek dan desainer grafis (HDII, IAI, ADGI) dalam hal peran sebagai tim ahli desainer yang bekerja sama dengan desainer lokal dalam rancang bangun revitalisasi gerai untuk pemberdayaan desainer setempat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *