Perkuat Poros Destinasi Magelang-Purworejo, Kemenparekraf/Baparekraf Gulirkan Bimtek CHSE

oleh -375 views
oleh

MAGELANG – Penguatan destinasi pariwisata terus diberikan Kemenparekraf/Baparekraf. Formulasi diberikan melalui konsep Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi CHSE (Cleanlinnes, Health, Safety, Environment Sustainability). Bagian rangkaian Revitalisasi Destinasi Pariwisata Regional I tersebut kini menyasar poros Magelang-Purworejo, Jawa Tengah.

“Revitalisasi Destinasi Pariwisata terus dilakukan, khususnya di masa transisi New Normal seperti saat ini. Dengan begitu, daya saingnya akan naik termasuk destinasi di poros Magelang-Purworejo. Potensi destinasi di sini sangat besar dengan pasar kompetitif,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Hari Santosa Sungkari.

Program Bimtek dan Sosialisasi CHSE Direktorat Pengembangan Destinasi Regional I Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf digulirkan Kamis (12/11). Lokasi event berada di Atria Hotel, Magelang, Jawa Tengah. Jumlah pesertanya mencapai 100 orang. Rinciannya, masing-masing 50 orang dari Magelang dan Purworejo.

Peserta memiliki background beragam. Mereka adalah Pelaku Usaha Pariwisata, Pokdarwis, Pemandu Wisata, dan Komunitas Ekonomi Kreatif. Spesifikasi zonasinya berada di Goa Seplawan Purworejo hingga Jalur Mendut-Pawon-Borobudur. Hari menambahkan, destinasi pariwisata di wilayah Magelang-Purworejo harus dipulihkan kembali agar memberikan manfaat ekonomi.

“Bimtek dan Sosialisasi CHSE ini memang bagian dari program padat karya mensikapi Covid-19. Posisi destinasi juga harus dipulihkan segera. Masyarakat pada destinasi Magelang-Purworejo harus segera mendapatkan kembali akses ekonominya. Kesejahteraan mereka dari aktivitas pariwisata harus pulih,” lanjut Hari.

Dikemas menarik, Bimtek dan Sosialisasi CHSE Direktorat Pengembangan Destinasi Regional I ini akan menghadirkan 6 orang narasumber kapabel. Mereka adalah Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Kemenparekraf/Baparekraf. Ada juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Purworejo hingga Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Magelang.

Bergabung juga Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Bimtek dan Sosialisasi CHSE semakin menginspirasi dengan kehadiran Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung dan Tenaga Ahli Revitalisasi Destinasi Pariwisata Regional I. Beberapa materi yang akan disampaikan diantaranya ‘Sosialisasi Pedoman dan Sertifikasi CHSE’ dan ‘Manajemen Destinasi Pariwisata’.

“Peningkatan kualitas destinasi pariwisata terus ditingkatkan, khususnya di poros Magelang-Purworejo. Penguatan kualitas Sumber Daya Manusia menjadi sangat penting. Sebab, Sumber Daya Manusia jadi salah satu kunci sukses sebuah destinasi. Mereka bisa berinovasi di berbagai hal dengan acuan CHSE,” terang Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Oni Yulfian.

Lebih lanjut, Bimtek dan Sosialisasi CHSE Direktorat Pengembangan Destinasi Regional I juga terus mendorong destinasi beradaptasi dengan New Normal. Mereka dituntut tetap kreatif dan produktif agar potensi destinasi semakin optimal. Program ini juga memastikan destinasi pariwisata tetap kompetitif sepanjang masa transisi New Normal sesuai prinsip higienis dan sanitasi yang baik.

“Dengan pelaksanaan Bimtek dan Sosialisasi CHSE Direktorat Pengembangan Destinasi Regional I ini, destinasi Magelang-Purworejo sangat aman dikunjungi. Semua protokol CHSE sudah dijalankan secara ketat di sana. Untuk itu, kami berharap wisatawan juga ikut menjalankan regulasi secara optimal,” kata Koordinator Area I Pengembangan Destinasi Regional I Wijonarko.

Memiliki fungsi strategis, Bimtek dan Sosialisasi CHSE Direktorat Pengembangan Destinasi Regional I menjadi media komunikasi pusat dan daerah. Membangun sinergi solid antar stakeholder pariwisata di masa New Normal. Sub Koordinator Area I A Pengembangan Destinasi Regional I Andhy Marpaung pun memaparkan, destinasi pariwisata akan pulih lebih cepat dengan support semua elemen.

“Soliditas antar stakeholder pariwisata harus diperkuat. Komunikasi harus terus dibangun agar visi dan misi tetap sama. Dengan begitu, beragam inovasi bisa langsung diterapkan untuk mengembalikan fungsi destinasi secara menyeluruh. Kami optimistis, industri pariwisata di destinasi Magelang-Purworejo akan pulih lebih cepat dengan dukungan seluruh elemennya,” papar Andhy.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *