Persiapan Festival Cross Border Makin Matang, PLBN Entikong Siap Sambut Wisatawan

oleh -1,366 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, ENTIKONG – Persiapan Festival Cross Border di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong semakin matang. PLBN pun sudah bersiap menyambut wisatawan. Rencananya, Festival Cross Border di PLBN Entikong akan digelar 23-24 Februari nanti. Sebagai daya tarik, hadir penyanyi dangdut Cita Citata juga Tika Zein

Kesiapan disampaikan dalam rapat koordinasi yang dibuka Konjen RI di Kuching, Malaysia, Yonny Tri Prayitno, Senin (11/2).

Yonny mengatakan, Festival Cross Border harus didukung semua pihak. Baik pemerintah pusat maupun daerah. Karenanya, Konjen melakukan koordinasi dengan Gubernur Kalimantan Barat, serta Bupati/Walikota untuk mendapat dukungan di cross border.

“Kami telah menyiapkan banyak program di cross border sepanjang tahun 2019. Semua stakeholder harus memberi dukungan, karena produk-produk yang ada di setiap perbatasan harus di-bench mark sesuai dengan selera masyarakat Sarawak dan Kuching. Setiap selesai event harus ada evaluasi. Harus diketahui apa yang mereka sukai,” ujarnya.

Yonny mengingatkan, masih banyak kendala-kendala yang dihadapi di cross border. Seperti perlakuan pelintas batas masuk melalui PLBN tidak sama. Perlakuan tipe kendaraan antar PLBN juga tidak sama. Kendala tersebut menjadi PR bersama yang harus diselesaikan. Untuk itu, Konjen akan koordinasi dengan pemerintahan terkait di Sarawak.

Sedangkan Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Achmad Supriyadi, mengaku sangat mendukung kegiatan cross border. Ia pun gembira saat tahu akan ada kegiatan olahraga bersama antara TNI dengan tentara Diraja Malaysia. Tepatnya, kegiatan tari poco-poco di tanggal 23 Februari di Aruk. Kegiatan ini juga diusulkan bisa digelar di Entikong bersama masyarakat.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Rizki Handayani menjelaskan tujuan kegiatan cross border. Tujuannya untuk meningkatkan ekonomi kedua negara melalui aktivitas Festival Cross Border.

“Setelah festival ini, Pemda harus bisa melanjutkan dengan kegiatan-kegiatan lain yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di perbatasan. Dalam hal ini, peran kabupaten jauh lebih besar karena Pemda yang mempunyai daya tarik wisata untuk dipromosikan,” ucapnya.

Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung memaparkan, segala persiapan sudah dilakukan dengan detail. Mulai dari pengadaan sound system berkapasitas 90.000 watt, barikade untuk panggung, shuttle bus di area PLBN, 12 booth untuk kuliner dan UMKM, hingga 2 pleton pasukan pengaman dan pemadam kebakaran.

Untuk memeriahkan acara, publikasi gencar dilakukan. Antara lain berupa iklan di radio Cats FM dan Kuching RTM, serta pengadaan bahan promosi seperti umbul-umbul, baliho, spanduk, flyer, poster, vertical banner, kaos, dan foto booth. Termasuk menggencarkan promosi di media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram.

Terpisah, Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, konsep cross border tourism sebenarnya bukan semata untuk meningkatkan kunjungan wisman. Ada dampak positif lain yang diharapkan mampu dirasakan warga setempat. Yaitu hidupnya perekonomian di wilayah sekitar.

“Dengan adanya event ini, bisa dipastikan banyak pedagang yang ambil bagian untuk mencari keuntungan. Dari kerajinan, kuliner, hingga kebutuhan lain. Wisman datang menonton dan belanja. Artinya, ada perputaran ekonomi secara langsung di sini, ” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *