Peserta Famtrip Media Terkesan dan Puas Mengeksplore Giri Trawangan

oleh -1,383 views
oleh

LOMBOK: Sebagai destinasi wisata yang masuk dalam 10 prioritas Bali baru, Lombok terus dipromosikan ke mancanegara. Salah satunya dengan kegiatan familiarization trip (famtrip) media yang melibatkan jurnalis asal Australia (2) Malaysia (3), Singapura (2) dan Indonesia (2). Selain jurnalis, famtrip yang merupakan kerjasama Kemenpar dengan AirAsia ini juga diikuti perwakilan Kemenpar (3) dan AirAsia ( 1 Indonesia, 2 Malaysia).

Famtrip yang berlangsung 1-5 Mei ini sebelumnya telah mengunjungi sejumlah tempat wisata, seperti desa wisata Sade, Pantai Mandalika, Tanjung Aan – Bukit Merese, desa Banyumulek, Sukarare dan Pura Batu Bolong. Di hari keempat, Sabtu (4/5) kegiatan famtrip lebih seru lagi dengan mengeksplore kawasan wisata Giri Trawangan.

Di Giri Trawangan peserta famtrip begitu antusias mengeksplore keindahan panorama laut dengan mengambil foto maupun video untuk dokumentasi mereka. Bahkan saat berangkat menuju Giri Trawangan, sepanjang jalan menjelang pelabuhan penyebrangan mereka sudah berfoto ataupun merekam video dari dalam bus. Sebab dari jalan raya pemandangan pantai nan indah sangat memanjakan mata. “Wow pemandangannya bagus sekali, saya suka. Pemandangan pantainya cantik sekali dilihat dari jalan raya sepanjang kita berjalan dengan bus menuju pelabuhan. Kita tengok-tengok jendela sambil rekam video,” kata Shanti Ayadurai, jurnalis Kantor Berita Bernama, Malaysia.

Tak sekedar di permukaan laut yang pemandangannya menakjubkan, di dalam laut pun mereka eksplore saat mereka snorkling. Keindahan alam bawah laut dengan berbagai jenis ikan warna-warni membuat kagum peserta famtrip. “Its beautiful, wonderful Indonesia,” ujar Julia, jurnalis and blogger asal Australia. “Saya suka sekali pemandangan di dalam lautnya,” tandas Julia.

Pantai Gili Trawangan Lombok memang memiliki air yang sangat jernih. Biota yang ada di dalamnya mudah dilihat dari permukaan. Akan terlihat semuanya jika Anda melakukan snokeling di pantai tersebut. Tempat wisata tersebut menyediakan fasilitas untuk snorkling, sehingga kita bisa menyewa jika tidak membawanya. Tersedia juga berbagai merk snorkling, dengan harga yang relatif murah. Jika kita ingin menyelami dan mengetahui sisi lebih dalam lagi kita juga bisa melakukan diving, sehingga bisa melihat biota laut yang lebih bervariasi.

Tidak hanya menikmati terumbu karang bawah laut, rombongan juga berkesempatan melihat langsung patung berbentuk manusia melingkar yang tertancap di bawah dasar laut. Panorama bawah laut itu rupanya merupakan tempat favorit turis asing melakukan snorkeling dan diving. Kita tidak akan bosan di bawah laut saat melakukan snorkeling maupun diving.

Gili Trawangan merupakan pulau kecil nan eksotis di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau ini memang memiliki banyak pesona yang seakan tak habis untuk dikulik. Dalam bahasa Sasak, ‘gili’ berarti pulau kecil. Ada tiga gili yang berjajar di Utara Lombok, yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan.

Di gili Trawangan usai santap siang di hotel Vila Ombak, peserta famtrip berkesempatan mengeksplore pulau dengan bersepeda menyusuri pantai yang pasirnya putih dan halus. Di sepanjang pantai juga terdapat kafe, restaurant dan bar sehingga tak sulit untuk sekadar singgah makan atau minum. “Sayangnya kita tidak bermalam di sini, kalau bermalam satu malam saja kita akan bisa menikmati suasana malam di sini yang mengasyikan,” kata tour guide famtrip, Bobi

Gili Trawangan kini memang mulai bangkit kembali menawarkan pesonanya yang mampu membuat siapa pun yang datang ke sana merasa jatuh cinta. Para pengelola wisata tidak mau berlama-lama terpuruk dalam kesedihan. Mereka bangkit lagi dan menatap hari esok dengan penuh semangat, begitu pun dengan para wisatawan mancanegara, tidak ada kekhawatiran atau cemas di raut wajah mereka. Keramaian dan hiruk pikuk wisatawan kembali menjadi pemandangan sehari-hari Gili Trawangan. “Jujur semula saya bertanya-tanya dan sedikit khawatir bagaimana keadaan di Giri Trawangan. Tapi setelah datang ke sini, menyaksikan betapa indahnya panorama pantai dan lautnya, saya merasa senang. Saya lupa kekhawatiran saya,” kata Shanti, peserta famtrip media asal Malaysia.

Sebelumnya pada Jumat (3/5) peserta famtrip media telah berkunjung ke Pura Batu Bolong. Obyek wisata ini adalah salah satu yang berada di pesisir pantai Lombok dan di bangun di atas batu hitam. Pura ini memiliki keunikan tersendiri jika kita mampir untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah dan umat Hindu di Lombok. Ini sebagai bukti masyarakat Lombok hidup dalam harmoni. “Indonesia memiliki keragaman suku dan agama. Kami, khususnya di Lombok bersatu dalam keragaman. Saling menghargai dan menghormati. Di Lombok mayoritas muslim, tapi ada banyak pura untuk ibadah agama hindu,” ujar tour guide Bobi kepada para peserta famtrip.

Pura Batu Bolong di bangun pada tahun 1533 oleh seorang resi bernama Dang Hyang Dwijendra yang berasal dari Jawa Timur saat ia melakukan penyeberan Agama Hindu dari Pulau Jawa menuju Pulau Bali dan terakhir menuju Pulau Lombok. Lokasi pura ini sangat strategis terletak di Dusun Batu Bolong, Kecamatan Batulayar –  Lombok Barat sekitar 5 menit dari kawasan pusat pariwisata Pantai Senggigiatau sekitar 20 menit dari pusat Kota mataram.

Nama pura ini di ambil dari bentuk batu hitam tempatnya di bangun, batu besar yang berbentuk bukit ini memiliki lubang di bagian pesisir pantai.

Upaya meningkatkan wisata Lombok pascagempa tahun lalu memang terus dilakukan. Diantaranya dengan mempromosikan dan memfasilitasi media Australia, Singapura, Malaysia dan Indonesia untuk berkunjung ke Lombok lewat kegiatan famtrip media. Dalam kegiatan famtrip ini kemenpar bekerjasama dengan AirAsia.

Sementara itu, Menpar Arief Yahya mengapresiasi kerjasama dengan AirAsia dalam memajukan wisata Imdonesia. Aktivasi Hub Lombok oleh AirAsia pun diapresiasi Arief Yahya. “Terima kasih AirAsia, sudah menjadikan Lombok International Airport (LIA) sebagai Hub. Lebih khusus, AirAsia juga membantu branding Wonderful Indonesia di badan pesawatnya. Kami pun sangat mengapresiasi kerjasama yang terjalin baik dan erat ini. Bagaimanapun, semua ini sangat positif bagi perkembagan pariwisata Indonesia,” ungkap Menpar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *